Evaluasi Efektivitas Vegetasi Mangrove Terhadap Pengendalian Abrasi di Kampung Blekok Kabupaten Situbondo

Pramechie Lesmana, Vigna and Putri Setiani,, ST, MES, Ph.D. and Satwika Desantina Muktiningsih,, ST, MT. (2023) Evaluasi Efektivitas Vegetasi Mangrove Terhadap Pengendalian Abrasi di Kampung Blekok Kabupaten Situbondo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

RINGKASAN Indonesia merupakan negara kepulauan dengan total pulau mencapai 16.766 yang menjadikan Indonesia memiliki garis pantai yang sangat panjang. Pesisir pantai memiliki banyak sekali manfaat. Sayangnya kelestarian pantai saat ini sedang terancam akibat adanya abrasi baik karena gelombang laut maupun angin. Abrasi akan berdampak pada penyusutan garis pantai yang juga akan menyebabkan kerusakan pada ekosistem pantai. Pantai-pantai di Kabupaten Situbondo tentu juga tidak lepas dari adanya ancaman abrasi ini sehingga perlu adanya upaya untuk mencegah maupun menanggulangi abrasi yang terjadi. Cara pencegahan ini dapat dilakukan secara mekanik dengan bangunan tepi pantai dan secara alami dengan penghijauan hutan mangrove. Kabupaten Situbondo memiliki kawasan konservasi mangrove yang terletak di Kampung Blekok. Dimana pada lokasi ini ternyata masih terdapat abrasi meski telah tumbuh hutan mangrove. Penelitian ini dilakukan dengan identifikasi kondisi wilayah studi meliputi besaran abrasi, jenis, ketebalan, serta kerapatan vegetasi mangrove. Dengan identifikasi ini kemudian akan dapat ditemukan penyebab masih terjadinya abrasi pada lokasi penelitian serta rekomendasi apa yang sesuai untuk diberikan. Penelitian ini dilaksanakan dengan bantuan alat dan bahan serta data-data pendukung berupa data administrasi wilayah dan garis pantai yang berasal dari tahun 2011, 2016, dan 2021. Pada Kampung Blekok terdapat 3 lokasi terabrasi yakni lokasi pertama sejauh 1m/tahun, lokasi kedua 1,8m/tahun dan lokasi ketiga 0,8m/tahun. Pada lokasi pertama teridentifikasi kerapatan mangrove 0,32 pohon/m2 dan ketebalan 214 m dengan mangrove mayoritas jenis Avicennia. Lokasi kedua tidak terdapat vegetasi mangrove. Sementara lokasi ketiga teridentifikasi kerapatan mangrove 0,5 pohon/m2 dan ketebalan 86 m dengan mangrove mayoritas jenis Sonneratia. Abrasi yang terjadi pada lokasi pertama diakibatkan efisiensi peredaman energi dari mangrove jenis Avicennia hanya sekitar 50% meski kerapatan dan ketebalannya cukup. Pada lokasi kedua tidak terdapat vegetasi mangrove. Sementara abrasi pada lokasi ketiga terjadi karena kurangnya ketebalan pada vegetasi mangrove serta rendahnya efisiensi peredaman energi yang dimiliki oleh mangrove jenis Sonneratia. Rekomendasi yang dapat diberikan pada lokasi penelitian ialah upaya penghijauan dengan penyulaman mangrove jenis Rhizophora ditambah dengan pembuatan bronjong untuk melindungi pantai dari hantaman energi air sekaligus melindungi bibit mangrove yang ditanam.

English Abstract

SUMMARY Indonesia is an archipelagic country with a total 16,766 island wich makes Indonesia har a very long coastline. The coast has many benefit. Unfortunately, the sustainability of beach is being threatened to abrasion both by seawaves and wind. Coast abrasion will give impact on shrinking the coastline. The beaches in Situbondo Regency also threat by abrasion, so they need to prevent from the abrasion. This prevention method can be mechanically method by build some prevention building or naturally by reforesting mangrove forest. Situbondo Regency has a mangrove conservation area located in Kampung Blekok. There are still have abrasion even though there was mangrove forest. This research is conducted to find out the cause of abrasion by identifyin species, thickness, and density of mangrove forest then be able to give recommendations to handle them. The research is supported by some tools, material, and regional administration regional and coastline data. In Kampung Blekok there are 3 location of abration. The abrasion that happen in first location is 1 m/year, second location is 1.8 m/year and the third location is 0.8 m/year. At the first location, there are identified mangrove density is 0.32 trees/m2 and mangrove thickness 214 m with majority species is Avicennia. The second location has no mangrove and the third location has mangrove density 0.5 trees/m2 and thickness 86 m with majority species is Sonneratia. The abrasion caused by Avicennia and Sonneratia only can remove surround 50% energy, no vegetation, and not enough mangrove thickness. Reccomendation that can give are reforestation mangrove forest with Rhizophora and build a gabion to protect mangrove seeds.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052310
Uncontrolled Keywords: Abrasi, Kampung Blekok, Mangrove, Pantai
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian
Depositing User: Unnamed user with username saputro
Date Deposited: 16 Jan 2024 02:45
Last Modified: 16 Jan 2024 02:45
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/210703
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Vigna Pramechie Lesmana.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item