Analisis Risiko Produksi Bawang Goreng Menggunakan Metode Fuzzy Failure Mode and Effect Analysis dan Analytical Hierarchy Process di PT. Permata Indah Rubaru.

Nur Rahmat, Khairi and Prof. Dr. Ir. Imam Santoso,, MP and Andan Linggar Rucitra,, STP, MP (2023) Analisis Risiko Produksi Bawang Goreng Menggunakan Metode Fuzzy Failure Mode and Effect Analysis dan Analytical Hierarchy Process di PT. Permata Indah Rubaru. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Setiap kegiatan produksi selalu memiliki berbagai macam risiko yang dapat mempengaruhi jalannya produksi. Salah satunya adalah kegiatan produksi bawang goreng yang dilakukan oleh PT. Permata Indah Rubaru. Pada proses produksinya masih terdapat risiko seperti keterlambatan pemenuhan produksi, ketidaksesuaian kondisi produk dengan spesifikasi yang telah ditetapkan, ditemukan kerusakan kemasan pada saat penyimpanan, dan permintaan yang fluktuatif. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi risiko dan menentukan strategi mitigasi yang sebaiknya diterapkan oleh perusahaan untuk memitigasi risiko prioritas yang ada pada unit produksi bawang goreng di PT. Permata Indah Rubaru. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) digunakan untuk menilai dan mengukur risiko-risiko yang ada pada proses produksi bawang goreng. Pendekatan fuzzy dilakukan untuk mengatasi ketidakpastian dan subjektivitas dalam penilaian risiko. Kemudian menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan strategi prioritas dari beberapa alternatif strategi. Penilaian risiko dan strategi dilakukan oleh tiga responden pakar. Hasil dari penelitian ini yaitu teridentifikasi sebanyak 14 risiko. Penentuan prioritas risiko ditentukan berdasarkan nilai FRPN tertinggi. Risiko prioritas pada kategori input yaitu risiko kekurangan tenaga kerja (4,923), risiko prioritas pada kategori proses yaitu risiko kulit bawang tidak terpisah dengan sempurna (4,958), kemudian risiko prioritas pada kategori output adalah risiko permintaan bawang goreng yang fluktuatif (4,486). Alternatif strategi prioritas ditentukan berdasarkan nilai vektor prioritas tertinggi pada masing-masing kategori yaitu optimalisasi rencana produksi dan sistem kerja (0,639), perbaikan metode dan teknik pemisahan kulit bawang (0,619), dan pengendalian persediaan stok yang memadai (0.665). Usulan strategi prioritas pada masing-masing kategori pengendalian risiko diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam upaya memitigasi risiko pada unit produksi bawang goreng. Dengan usulan strategi yang ada, harapannya perusahaan dapat menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Selain itu, juga diharapkan perusahaan dapat meningkatkan produktivitas produksi bawang goreng.

English Abstract

Every production activity always carries various risks that can affect the course of production. One of them is the production of fried onions carried out by PT. Permata Indah Rubaru. In its production process, there are still risks such as production fulfillment delays, product conditions not matching the established specifications, packaging damage found during storage, and fluctuating demand. The purpose of this research is to identify risks and determine mitigation strategies that should be implemented by the company to mitigate the priority risks in the fried onion production unit at PT. Permata Indah Rubaru. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) is used to assess and measure the risks associated with the fried onion production process. A fuzzy approach is employed to address uncertainty and subjectivity in risk assessment. Then, the Analytic Hierarchy Process (AHP) method is utilized to determine the priority strategy from several alternative strategies. Risk assessment and strategy evaluation are conducted by three expert respondents. The results of this research identified a total of 14 risks. Prioritization of risks is determined based on the highest FRPN value. The priority risk in the input category is the risk of labor shortage (4.923), the priority risk in the process category is the risk of onion skins not being separated perfectly (4.958), and the priority risk in the output category is the risk of fluctuating demand for fried onions (4.486). The priority strategies are determined based on the highest priority vector values in each category, namely optimization of production plans and work systems (0.639), improvement of onion skin separation methods and techniques (0.619), and control of adequate inventory stock (0.665). The proposed priority strategies in each risk control category are expected to be considered by the company in its efforts to mitigate risks in the fried onion production unit. With the proposed strategies, it is hoped that the company can maintain the quality of the products produced. Additionally, the company is also expected to enhance the productivity of fried onion production.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052310
Uncontrolled Keywords: AHP, Analisis Risiko, Fuzzy FMEA, Produksi Bawang Goreng AHP, Fried Onion Production, Fuzzy FMEA, Risk Analysis.
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian
Depositing User: Unnamed user with username verry
Date Deposited: 16 Jan 2024 02:09
Last Modified: 16 Jan 2024 02:09
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/210638
[thumbnail of Dalam Masa Embargo] Text (Dalam Masa Embargo)
NUR RAHMAT KHAIRI.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item