Putri Wahyu J S., Trixie and Dr. Widya Dwi Rukmi Putri,, STP., MP and Hera Sisca Prasmita,, STP., M.Sc (2023) Optimasi Biosorben dari Limbah Kulit Jeruk Manis (Citrus sinensis L. Osbeck) Teraktivasi H3PO4. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
RINGKASAN Jeruk (Citrus sp) adalah salah satu tanaman buah – buahan yang banyak ditumbuhkan di Indonesia masuk ke dalam famili Rutaceae dan dapat dikonsumsi dalam bentuk buah segar ataupun produk olahan. Produktivitas jeruk di Indonesia cukup tinggi, pada tahun 2021 jumlah produksi jeruk siam atau keprok di Indonesia sebesar 2.401.064 ton dan jeruk besar 112.797 ton. Limbah kulit jeruk memiliki potensi yang tinggi untuk diolah menjadi produk bernilai ekonomis tinggi, yaitu menjadi biosorben. Biosorben adalah suatu komponen padat yang mampu menyerap komponen tertentu dari suatu fasa fluida sehingga biasa digunakan untuk proses adsorpsi dalam pengolahan limbah. Kandungan karboksil dan hidroksil pada kulit jeruk manis (Citrus sinesis) memiliki kemampuan sebagai biosorben yang dapat menyerap zat bermuatan rendah seperti zat pewarna maupun logam berat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi aktivator H3PO4 dan lama waktu aktivasi terhadap karakter biosorben yang dihasilkan, serta untuk mengetahui potensi biosorben teraktivasi dibanding biosorben tanpa aktivasi sebagai adsorben. Penelitian ini menggunakan varietas jeruk manis pacitan (Citrus sinensis L. Osbeck cv. Pacitan) yang dihaluskan dengan ukuran 80 mesh. Biosorben kulit jeruk manis akan diaktivasi menggunakan variasi H3PO4 dan lama waktu aktivasi. Penelitian ini menggunakan Response Surface Methodology dengan desain eksperimental central composite design (CCD) dari software design expert. Terdapat 2 faktor perlakuan dalam penelitian ini yaitu konsentrasi H3PO4 dan lama aktivasi dengan 4 respon yaitu kadar air, kadar abu, daya serap iodin, dan kadar serat kasar. Respon penelitian yang paling optimum akan divalidasi dengan 3 kali ulangan menggunakan Minitab dengan nilai validasi di atas 5% (tidak berbeda nyata). Hasil optimasi biosorben teraktivasi H3PO4 yang disarankan oleh design expert memiliki formula konsentrasi aktivator sebesar 2,05 M dan waktu aktivasi 53,27 menit. Hasil prediksi RSM pada respon kadar air sebesar 2,56%, kadar abu sebesar 7,41%, dan daya serap I2 sebesar 842,256 mg/g. Berdasarkan hasil pengujian verifikasi aktual diketahui bahwa tidak ada perbedaan nyata antara prediksi dengan nilai aktual yang ditunjukkan dengan p-value lebih dari 0,05 (p-value >0,05) dengan nilai respon aktual kadar air, kadar abu, dan daya serap I2 berturut-turut sebesar 2,58%, 7,42%, dan 849,10 mg/g. Nilai serat kasar biosorben tanpa aktivasi sebesar 19%, sedangkan pada biosorben teraktivasi sebesar 17,68%.
English Abstract
SUMMARY Oranges (Citrus sp) are one of the fruit plants that are widely grown in Indonesia and are included in the Rutaceae family and can be consumed in the form of fresh fruit or processed products. Oranges productivity in Indonesia is quite high, in 2021 the production of Siamese or tangerines in Indonesia is 2,401,064 tons and large oranges 112,797 tons. Orange peel waste has a high potential to be processed into products of high economic value, namely into biosorbents. Biosorbent is a solid component that can absorb certain components from a fluid phase so it is commonly used for the adsorption process in waste treatment. Carboxyl and hydroxyl content in sweet orange peel (Citrus sinensis) has the ability as a biosorbent that can absorb low-charge substances such as dyes and heavy metals. The purpose of this study was to determine the effect of different concentrations of H3PO4 activator and length of time of activation on the character of the resulting biosorbent, as well as to determine the potency of activated biosorbent compared to biosorbent without activation as an adsorbent. This study used a variety of sweet orange pacitan (Citrus sinensis L. Osbeck cv. Pacitan) mashed with a size of 80 mesh. Sweet orange peel biosorbent will be activated using variations of H3PO4 and activation time. This research uses Response Surface Methodology with the experimental design of central composite design (CCD) from a software design expert. There are 2 treatment factors in this study, namely the concentration of H3PO4 and the duration of activation with 4 responses, namely water content, ash content, iodine absorption, and crude fiber content. The most optimum research response will be validated with 3 replications using a Minitab with a validation value above 5% (not significantly different). The optimization results of the H3PO4-activated biosorbent suggested by the design expert had an activator concentration formula of 2.05 M and an activation time of 53.27 minutes. The results of the prediction of RSM on the response of water content is 2.56%, ash content is 7.41%, and iodine absorption is 842.256 mg/g. Based on the results of the actual verification test, it is known that there is no significant difference between the prediction with the actual value indicated by a p-value of more than 0.05 (p-value> 0.05) and the actual response value of moisture content, ash content, and iodine absorption respectively 2.58%, 7.42%, and 849.10 mg/g. The crude fiber value of the biosorbent without activation was 19%, while the activated biosorbent was 17.68%.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | 052310 |
| Uncontrolled Keywords: | Aktivasi, Biosorben, Kulit Jeruk Manis, RSM. |
| Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian |
| Depositing User: | Unnamed user with username saputro |
| Date Deposited: | 16 Jan 2024 01:45 |
| Last Modified: | 16 Jan 2024 01:45 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/210587 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Trixie Putri Wahyu Jason Sihombing.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (1MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |