Mardiana, Renanta Salma (2017) Analisis Dampak Lingkungan pada Siklus Hidup Laci di Perusahaan Mebel Kayu dengan Implementasi Life Cycle Assessment. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Perusahaan furnitur kayu yang akan diteliti adalah perusahaan yang terletak di Pasuruan dan memproduksi mebel-mebel kayu. Penelitian ini dilakukan pada Februari hingga Juli 2017. Salah satu produk yang di produksi adalah laci Brighton NS Cinnamon yang dalam setahunnya memiliki jumlah permintaan mencapai 3703 unit pada tahun 2016. Di sepanjang siklus hidup laci Brighton NS Cinnamon, terdapat limbah yang dihasilkan oleh setiap prosesnya. Akan tetapi, perusahaan furnitur kayu belum pernah melakukan pengukuran khusus terhadap dampak yang dihasilkan oleh siklus hidup laci Brighton NS Cinnamon terhadap lingkungan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan evaluasi terhadap dampak lingkungan yang dihasilkan selama siklus hidup laci Brighton NS Cinnamon. Metode yang digunakan untuk mengevaluasi dampak lingkungan adalah Life Cycle Assessment (LCA) dengan menggunakan software Simapro 8. Terdapat 4 langkah yang harus dilakukan di LCA. Langkah pertama adalah menentukan tujuan dan ruang lingkup penelitian. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi potensi dampak lingkungan dari setiap siklus hidup dari laci Brighton NS Cinnamon yang memiliki unit fungsional berat 37 kg selama 5 tahun. Ruang lingkup amatannya adalah dari cradle-to-gate, yaitu proses ekstraksi bahan baku utama, supply dan distribusi bahan baku, proses produksi laci dan distribusi produk jadi. Tahap selanjutnya adalah Life Cycle Inventory(LCI), yaitu mengumpulkan data input dan output dari masing-masing proses dan memasukkannya ke dalam software Simapro. Data-data yang dimasukkan disesuaikan dengan data yang ada di software. Selanjutnya dilakukan penilaian dampak, atau disebut dengan tahap Life Cycle Impact Assessment (LCIA). Pada penelitian ini metode yag digunakan adalah EDIP 2003. Setelah diketahui dampak yang terjadi, dilakukan pemberian rekomendasi perbaikan berdasarkan strategi cleaner production. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proses yang memberikan dampak tertinggi adalah proses manufaktur, dikuti oleh proses supply dan distribusi serta proses ekstraksi dengan nilai masing-masing 1,82 Pt ,0,0827 Pt dan 0,00441 Pt . Di dalam proses manufaktur terdapat 6 proses, yaitu kiln dry, pembuatan komponen kayu solid, pembuatan komponen kayu panel, assembly, finishing dan packaging. Proses manufaktur yang memiliki dampak tertinggi adalah proses pembuatan komponen panel bernilai 1,11 Pt dengan dampak tertinggi acidification yang disebabkan oleh penggunaan listrik. Kemudian dampak tertinggi kedua adalah kiln dry sebesar 0,624 Pt dengan dampak tertinggi pada human toxicity water dan kemudian proses pembuatan komponen kayu solid yang memiliki nilai 0,187 Pt dengan dampak tertinggi yang terjadi adalah acidification. Setelah itu, diberikan rekomendasi perbaikan berdasarkan 3 strategi cleaner production. Untuk strategi pertama adalah subtitusi material, terdapat 2 rekomendasi yaitu mengganti Urea- Formaldehyde (UF) resin menjadi Melamine UF resin dan mengganti alkyd paint menjadi bahan yang memiliki sedikit Volatile Organic Compound (VOC). Untuk strategi kedua adalah modifikasi proses yaitu dengan tidak membakar Medium Density Fibre (MDF) dan Particle Board (PB) tapi menyimpannya untuk dijadikan MDF baru. Untuk strategi terakhir adalah penggantian teknologi, yaitu dengan menggunakan boiler sebagai sumber energi listrik yang bisa diperbaharui.
English Abstract
This research was held on a furniture company which was located in Pasuruan, East Java and was conducted on February to July 2017. One of the products produced in this company is Brighton NS Cinnamon. On 2016, Brighton NS Cinnamon had a demand rate up to 3703 units. However, during the life cycle, Brighton NS Cinnamon generated some wastes in each stage. Moreover, the company has never done a measurement on the environmental impact specifically for the life cycle of Brighton NS Cinnamon. Therefore, an analysis on the environment impact caused by the life cycle of Brighton NS Cinnamon needs to be done. In order to analyse environmental impact of Brighton NS Cinnamon product, Life Cycle Assessment (LCA) is utilized by using Simapro 8 software. There are 4 steps in conducting the LCA, the first step is to identify the goal and scope of this research. The goal of this research is to identify the potential environmental impact along each stage of the life cycle. The scope is cradle-to-gate with 3 main stages in this life cycle, which are extraction of raw materials process, supply and distribution process, and production process. The next step is Life Cycle Inventory (LCI), where the inputs and outputs of each process is calculated and inserted into Simparo. The third stage is to conduct the Life Cycle Impact Assessment (LCIA) stage, which is to assess the environmental impact. The EDIP 2003 method was used to express environmental impact. Once the potential impacts are identified, cleaner production strategies were recommended in order to reduce the largest impact. The result of this research showed the highest contribution is the manufacturing process followed by supply and distribution process and extraction process, with a score of 1,82 Pt (95,28%), 0,0827 Pt (4,33%) and 0,00441 Pt (0,23%) respectively. The manufacturing process consists of 6 processes, namely kiln dry, making of solid component, making of panel component, assembly, finishing and packaging. According to the results of Simapro 8, the manufacturing process which had the highest impacts are the making of panel component with a score of 1,11 Pt and causes acidification with it’s excessive use of electricity. It was followed by kiln dry with a score of 0,624 Pt and causes human toxicity water. Meanwhile the third highest contributor was the making of solid component which scores 0,187 Pt and causes acidification. The recommendations given were based on three cleaner production strategies. The first strategy was material subtitution, which contains 2 recommendation which were subtituting Urea-Formaldehyde (UF) resin into Melamine UF resin and changing alkyd paint into materials which contains less Volatile organic Compound (VOC). The second strategy was to modify the process by saving panel woods (Medium Density Fibre and Particle Board) for later panel production and not as wood fuels. The last strategy was to change the technology by using the boiler as a renewable source of electricity.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2017/597/051706658 |
Uncontrolled Keywords: | Life Cycle Assessment, Cleaner Production, Simapro, Furnitur Kayu, Dampak Lingkungan |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 670 Manufacturing > 670.4 Special topics of manufacturing |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Industri |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 05 Sep 2017 06:57 |
Last Modified: | 31 Mar 2022 06:53 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/2104 |
Text
RENANTA SALMA MARDIANA.pdf Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |