Pengaruh Perbedaan Konsentrasi NaCl Sebagai Draw Solution Terhadap Hasil Pemanenan Mikroalga (Chlorella vulgaris) Menggunakan Metode Forward Osmosis.

Septiyaningsih., Shinta and Dr.Ir.Yusuf Wibisono,, S.TP., M.Sc., IPM., ASEAN,Eng and Wahyunanto Agung Nugroho,, STP. M.Eng, PhD (2023) Pengaruh Perbedaan Konsentrasi NaCl Sebagai Draw Solution Terhadap Hasil Pemanenan Mikroalga (Chlorella vulgaris) Menggunakan Metode Forward Osmosis. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

RINGKASAN Chlorella vulgaris merupakan organisme mikroskopis dengan ukuran 2 sampai 10 μm dengan memiliki biopigmen yaitu kloroplas yang digunakan untuk berfotosintesis. Sebagai salah satu sumber biomassa mikroalga Chlorella vulgaris mempunyai potensi yang sangat baik dengan ketersediaan bahan baku mudah didapatkan, memiliki daya adaptasi yang cepat terhadap lingkungan kultur yang baru, cepat tumbuh dan cepat di panen. Metode Forward Osmosis Membrane merupakan proses pemisahan air yang terkandung dalam mikroalga dengan memanfaatkan tekanan osmosis yang berasal dari perbedaan konsentrasi larutan draw solution. Pada penelitian ini, Proses pemanenan Chlorella vulgaris dilakukan dengan metode Forward Osmosis Membrane. Membran yang digunakan untuk Forward Osmosis adalah membran komersial yaitu membran Thin-film composite-polyamide (TFC-PA) dengan sistem operasi cross-flow menggunakan flow rate 50 mL/menit. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi NaCl sebagai draw solution terhadap nilai Fluks dan nilai Reverse Solute Flux (RSF), mengetahui Total Biomassa yang dihasilkan, dan mengetahui kondisi dinding sel yang terjadi setelah pemanenan Mikroalga menggunakan metode Forward Osmosis. Hasil dari pengujian fluks diperoleh nilai fluks FS tertinggi yaitu 1735,252 LMH pada menit ke-2 penggunaan konsentrasi draw solution 5 M. Sedangkan fluks DS tertinggi yaitu 1872,182 LMH pada menit ke-22 penggunaan konsentrasi draw solution 5 M. hasil pengujian Reverse Solute Flux (RSF) di peroleh nilai RSF yang tertinggi dengan nilai 47386,71906 gMH pada menit ke-22 penggunaan draw solution 5 M. Hasil pengamatan fouling menghasilkan fouling tidak terlalu banyak terbentuk fouling yang dikarenakan morfologi bentuk Chlorella vulgaris yang berbentuk bulat dan ukuran sel yang kecil. Setelah dilakukan proses pemanenan, total biomassa Chlorella vulgaris menghasilkan peningkatan total biomassa dengan persentase kenaikan 1% hingga 3%. Hasil pengamatan kondisi kerusakan dinding sel tidak merusak dinding sel karena hanya menggunakan tekanan osmosis alami. Berdasarkan uji ANOVA, disimpulkan tidak adanya pengaruh draw solution baik konsentrasi NaCl 3, 4, dan 5 M terhadap fluks feed solution, berat fouling, dan berat biomassa Chlorella vulgaris. Kemudian, adanya pengaruh variasi draw solution NaCl 3M, 4M, dan 5M terhadap fluks draw solution dan Reverse Solute Flux (RSF).

English Abstract

SUMMARY Chlorella vulgaris is a microscopic organism with a size of 2 to 10 μm with biopigments, namely chloroplasts which are used for photosynthesis. As a source of microalgae biomass, Chlorella vulgaris has excellent potential with the availability of easy-to-obtain raw materials, fast adaptability to new cultural environments, fast growing and fast harvesting. The Forward Osmosis Membrane method is a process of separating the water contained in microalgae by utilizing the osmotic pressure that comes from the difference in the concentration of the draw solution. In this study, the process of harvesting Chlorella vulgaris was carried out using the Forward Osmosis Membrane method. The membrane used for Forward Osmosis is a commercial membrane, namely Thin-film composite-polyamide (TFC-PA) membrane with a cross-flow operating system using a flow rate of 50 mL/minute. This study aims to determine the effect of different concentrations of NaCl as a draw solution on Flux values and Reverse Solute Flux (RSF) values, determine the Total Biomass produced, and determine the cell wall conditions that occur after harvesting Microalgae using the Forward Osmosis method. The results of the flux test obtained the highest FS flux value, namely 1735.252 LMH in the 2nd minute of using 5 M draw solution concentration. Meanwhile, the highest DS flux was 1872.182 LMH in the 22nd minute of using 5 M draw solution concentration. Reverse test results Solute Flux (RSF) obtained the highest RSF value with a value of 47386.71906 gMH in the 22nd minute of using a 5 M draw solution. The results of fouling observations showed that not too much fouling was formed due to the morphology of the spherical shape of Chlorella vulgaris and cell size. small one. After the harvesting process, the total biomass of Chlorella vulgaris results in an increase in total biomass with a percentage increase of 1% to 3%. The results of observations of cell wall damage did not damage the cell wall because it only used natural osmotic pressure. Based on the ANOVA test, it was concluded that there was no effect of draw solution on both 3, 4, and 5 M NaCl concentrations on feed solution flux, fouling weight, and Chlorella vulgaris biomass weight. Then, there is an influence of 3M, 4M, and 5M NaCl draw solution variations on the draw solution flux and Reverse Solute Flux (RSF).

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	052310
Uncontrolled Keywords:	Chlorella vulgaris, Forward Osmosis, Membran, Draw Solution
Divisions:	Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian
Depositing User:	Unnamed user with username saputro
Date Deposited:	15 Jan 2024 07:30
Last Modified:	15 Jan 2024 07:30
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/210318

Text (DALAM MASA EMBARGO) Shinta Septiyaningsih.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (3MB)

Actions (login required)

View Item