Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi dengan Pendekatan Systematic Layout Planning (SLP) (Studi di UKM Keripik Tempe TempeGo)

NOVAN STRADIVARI SEPRISTIO, FIRMANSYAH and Purwaningsih,, STP., MT. and Wendra G. Rohmah,, STP., MP. (2023) Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi dengan Pendekatan Systematic Layout Planning (SLP) (Studi di UKM Keripik Tempe TempeGo). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kedelai merupakan salah satu komoditas yang memiliki peranan penting dalam perekonomian di Indonesia. Banyak produk turunan kedelai dari pangan dan non pangan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari salah satunya tempe. Tempe merupakan olahan kedelai yang paling digemari karena memiliki gizi tinggi, rasa yang enak dan dapat diolah menjadi berbagai macam olahan makanan. Salah satu olahan tempe adalah keripik tempe. Salah satu alasan pengolahan tempe menjadi keripik tempe yaitu meperpanjang masa simpan dan dapat meningkatkan nilai jual dari produk tersebut. TempeGo merupakan salah UKM yang mengolah tempe menjadi keripik tempe. Pada UKM tersebut memiliki permasalahan terkait dengan penataan fasilitas yang tidak teratur dan kurang maksimalnya pemanfaatan ruang produksi sehingga menyebabkan adanya risiko aliran bolak-balik dan perpindahan jarak material yang jauh. Permasalahan tersebut dapat menyebabkan tingginya ongkos material handling. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis tata letak awal fasilitas produksi UKM TempeGo, lalu merancang tata letak layout usulan fasilitas produksi, dan membandingkan hasil ongkos material handling dari layout awal dan layout usulan. Metode yang digunakan pada penelitian adalah pendekatan Systematic Layout Planning. Penggunaan metode ini memiliki tiga tahap yaitu tahap analisis, penelitian dan evaluasi yang nantinya usulan tata letak yang dibuat dapat meminimasi ongkos material handling. Pada interpretasi layout usulan menggunakan software BPLAN90 untuk memudahkan dalam perancangan layout. Output dari pendekatan Systematic Layout Planning ini nantinya bisa menjadi usulan dalam menimalisir ongkos material handling dalam produksi keripik tempe di UKM TempeGo. Hasil menunjukkan bahwa layout yang didapatkan dari software BPLAN90 dengan iterasi sebanyak 20 kali memiliki efektivitas paling baik. Hal tersebut dilihat dari nilai dari RScore yang mendekati nilai 1, nilai pada layout 7 adalah sebesar 0.80. Pada layout usulan, posisi fasilitas mengalami banyak perubahan, namun jarak momen perpindahan menjadi lebih kecil. Hasil dari jarak tersebut yaitu momen perpindahan sebesar 262.4 meter perminggunya. Ongkos material handling yang didapat sebesar Rp. 8.997,69. Didapatkan selisih total nilai momen perpindahan sebesar 291,1 m dan selisih Ongkos Material Handling per minggu sebesar Rp. 3.877,88. Didapatkan efisiensi jarak sebesar 52.5% dan OMH sebesar 30.11 %. Hal ini menunjukkan bahwa nilai masing-masing mengenai momen perpindahan serta OMH dari layout usulan menunjukkan lebih rendah daripada layout existing.

English Abstract

Soybean is one of the commodities that plays an important role in the economy in Indonesia. Many derivative products of soybeans, both food and non-food, are used in daily life, one of which is tempeh. Tempeh is a processed soybean product that is highly favored due to its high nutritional content, delicious taste, and its versatility in various culinary preparations. One of the processed forms of tempeh is tempeh chips. One of the reasons for processing tempeh into tempeh chips is to extend its shelf life and enhance the market value of the product. TempeGo is one of the SMEs (Small and Medium Enterprises) that processes tempeh into tempeh chips. This SME faces issues related to unorganized facility layout and suboptimal utilization of production space, resulting in the risk of back-and-forth material flow and long-distance material transfers. These issues can lead to high material handling costs. The objective of this research is to analyze the initial layout of TempeGo SME's production facility, design a proposed layout for the production facility, and compare the material handling costs between the initial and proposed layouts. The research methodology employs the Systematic Layout Planning approach, consisting of three phases: analysis, planning, and evaluation, with the aim of minimizing material handling costs through the proposed layout. The proposed layout is interpreted using BPLAN90 software to facilitate the design process. The output of this Systematic Layout Planning approach can potentially serve as a proposal to minimize material handling costs in tempeh chips production at TempeGo SME. The results indicate that the layout obtained from the BPLAN90 software after 20 iterations is the most effective. This is evident from the R-Score values, with Layout 7 scoring 0.80, approaching a value of 1. The proposed layout involves several changes in facility positioning, resulting in reduced transfer distances. The calculated transfer distance is 262.4 meters per week, leading to a material handling cost of Rp. 8.997,69. The total difference in moment transfer value obtained is 291.1 meters, and the difference in Material Handling Costs per week is Rp. 3,877.88. An efficiency of 52.5% for distance and 30.11% for OMH were obtained. This indicates that the respective values for moment transfer and OMH from the proposed layout are lower than the existing layout.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	052310
Uncontrolled Keywords:	Blocplan 90, Keripik Tempe, Perancangan Tata Letak Fasilitas, Systematic Layout Planning Blocplan 90, Facility Layout Design, Systematic Layout Planning, Tempeh Chips
Divisions:	Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian
Depositing User:	Unnamed user with username verry
Date Deposited:	15 Jan 2024 07:26
Last Modified:	15 Jan 2024 07:26
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/210306

Text (Dalam Masa Embargo) NOVAN STRADIVARI S.F.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (2MB)

Actions (login required)

View Item