Persepsi dan Partisipasi Anggota Komunitas Perempuan Singkong Jaya Sukowilangun dalam Pemberdayaan Pengolahan Keripik Singkong (Kasus di Desa Sukowilangun Kecamatan Kalipare Kabupaten Malang).

Fatiya Aminah and Prof. Dr. Ir. Sugiyanto,, M.S and Mas Ayu Ambayoen,, S.P., M.Si. (2023) Persepsi dan Partisipasi Anggota Komunitas Perempuan Singkong Jaya Sukowilangun dalam Pemberdayaan Pengolahan Keripik Singkong (Kasus di Desa Sukowilangun Kecamatan Kalipare Kabupaten Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Permasalahan pengangguran sampai saat ini masih menjadi permasalahan yang dihadapi oleh negara Indonesia. Pergi bekerja ke luar negeri menjadi salah satu cara untuk mengatasi permasalahan pengangguran dan memperoleh penghasilan bagi para pekerja migran. Desa Sukowilangun menjadi salah satu desa di Kabupaten Malang yang sebagian besar penduduknya menjadi pekerja migran, mayoritas diantaranya perempuan. Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh perempuan dan pekerja purna migran yaitu diantaranya permasalahan ekonomi dan pengangguran ketika kembali ke daerah asal. Hal tersebut menjadi salah satu latar belakang terbentuknya komunitas Perempuan Singkong Jaya Sukowilangun. Kegiatan utama komunitas yaitu pemberdayaan melalui pelatihan pengolahan berbagai produk olahan pangan dengan memanfaatkan potensi lokal yaitu salah satunya berbahan dasar singkong. Kegiatan pemberdayaan diperlukan sebagai upaya peningkatan kapasitas diri untuk mencapai kemandirian serta kesejahteraan ekonomi bagi perempuan. Partisipasi merupakan aspek penting dalam keberhasilan suatu kegiatan. Salah satu faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat yaitu persepsi dari masyarakat itu sendiri. Persepsi positif dapat mendorong seseorang untuk ikut serta dan terlibat dalam suatu kegiatan. Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) Mendeskripsikan kegiatan pemberdayaan pengolahan keripik singkong pada Komunitas Perempuan Singkong Jaya Sukowilangun, (2) Mendeskripsikan persepsi anggota komunitas terhadap kegiatan pemberdayaan pengolahan keripik singkong, (3) Mendeskripsikan partisipasi anggota komunitas dalam kegiatan pemberdayaan pengolahan keripik singkong, (4) Menganalisis hubungan antara persepsi dengan partisipasi anggota komunitas dalam kegiatan pemberdayaan pengolahan keripik singkong, serta (5) Menganalisis perubahan pendapatan anggota komunitas sebelum dan setelah mengikuti kegiatan pemberdayaan pengolahan keripik singkong. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret – Oktober 2023 di Komunitas Perempuan Singkong Jaya Sukowilangun, Desa Sukowilangun, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan dua jenis pendekatan (mix method), yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan metode sensus, dimana seluruh populasi yaitu 30 anggota komunitas menjadi sampel penelitian. Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif, analisis korelasi rank spearman, dan uji wilcoxon signed rank test. Kegiatan pemberdayaan pengolahan keripik singkong yang dilakukan di Komunitas Perempuan Singkong Jaya Sukowilangun telah berjalan dengan cukup baik dengan persentase yang diperoleh sebesar 75,02%, meliputi kegiatan persiapan, pelatihan, pendampingan, serta evaluasi. Kegiatan persiapan memperoleh persentase tertinggi yaitu sebesar 86,39%, terdapat kegiatan persiapan dan anggota komunitas terlibat. Kegiatan pendampingan memperoleh persentase terendah yaitu sebesar 70,74%. Persepsi anggota komunitas terhadap kegiatan pemberdayaan pengolahan keripik singkong secara keseluruhan tergolong baikii dengan persentase yang diperoleh yaitu sebesar 80,33%, anggota komunitas memiliki pandangan kegiatan pemberdayaan pengolahan keripik singkong memiliki potensi sebagai kegiatan yang berkelanjutan dan dapat memberikan manfaat jangka panjang. Partisipasi anggota komunitas dalam kegiatan pemberdayaan pengolahan keripik singkong secara keseluruhan memperoleh tingkat partisipasi yang tergolong sedang dengan persentase yang diperoleh yaitu sebesar 63,10%. Partisipasi anggota komunitas dalam tahap perencanaan memperoleh persentase tertinggi yaitu sebesar 76,94%, adapun partisipasi anggota komunitas dalam tahap pemanfaatan hasil memperoleh persentase terendah yaitu sebesar 52,96%. Terdapat hubungan yang sangat kuat dan signifikan antara persepsi dengan partisipasi anggota komunitas dalam kegiatan pemberdayaan pengolahan keripik singkong, dengan nilai koefisien korelasi yang diperoleh yaitu sebesar 0,856 pada taraf signifikansi 0,01. Tidak terdapat perubahan pendapatan yang signifikan pada pendapatan anggota komunitas sebelum dan setelah kegiatan pemberdayaan ditunjukkan dengan nilai uji wilcoxon yang diperoleh yaitu sebesar 0,109 pada taraf signifikansi 5%. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini diantaranya bagi pemerintah dan dinas terkait, diharapkan dapat melakukan pendampingan lebih lanjut khususnya setelah kegiatan pelatihan sehingga kegiatan pemberdayaan dapat berkelanjutan serta mempertimbangkan terkait bantuan sarana dan prasarana produksi untuk mendukung produksi sehingga anggota komunitas dapat menjalankan usaha yang efektif dan juga efisien. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat mengkaji lebih dalam mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi persepsi dan partisipasi dalam pemberdayaan komunitas, serta dampak dari kegiatan pemberdayaan komunitas. Bagi akademisi, diharapkan dapat melakukan pelatihan serta pendampingan lebih lanjut mengenai pengembangan usaha keripik singkong, diantaranya melalui pelatihan serta pendampingan terkait peningkatan kualitas dan keamanan produk, serta manajemen usaha keripik singkong. Bagi Komunitas Perempuan Singkong Jaya Sukowilangun, komunitas dapat melakukan variasi kegiatan seperti study banding dan workshop UMKM untuk meningkatkan motivasi anggota komunitas. Komunitas juga diharapkan dapat mengkomunikasikan lebih lanjut dan mengadakan sosialisasi terkait perijinan produk untuk meningkatkan kesadaran anggota komunitas terkait pentingnya perijinan produk. Kegiatan pemberdayaan pengolahan keripik singkong menjadi sarana bagi anggota komunitas untuk memperoleh pengalaman, pengetahuan, serta keterampilan baru. Namun kegiatan pemberdayaan pengolahan keripik singkong belum dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi anggota komunitas. Persepsi anggota komunitas memiliki hubungan yang sangat kuat dengan partisipasi anggota komunitas dalam kegiatan pemberdayaan pengolahan keripik singkong. Hal ini menunjukkan bahwa membangun persepsi yang baik pada anggota komunitas dapat berdampak terhadap partisipasi mereka dalam kegiatan pemberdayaan yang dilakukan. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi komunitas dan pihak – pihak terkait untuk dapat meningkatkan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan serta partisipasi anggota komunitas salah satunya melalui membangun persepsi positif pada anggota komunitas

English Abstract

The problem of unemployment is still a problem faced by Indonesia. Going to work abroad is one way to overcome the problem of unemployment and earn income for migrant workers. Sukowilangun Village is one of the villages in Malang Regency where most of the population are migrant workers, the majority of whom are women. Some of the problems faced by women and post-migrant workers include economic problems and unemployment when returning to their place of origin. This became one of the backgrounds for the formation of the Perempuan Singkong Jaya Sukowilangun community. The community main activity is empowerment through training in processing various processed food products by utilizing local potential, one of which is made from cassava. Empowerment activities are needed as an effort to increase personal capacity to achieve independence and economic prosperity for women. Participation is an important aspect in the success of an activity. One of the factors that influences community participation is the perception of the community itself. Positive perceptions can encourage someone to participate and be involved in an activity. The purpose of this study were: (1) Describe cassava chip processing empowerment activities at the Perempuan Singkong Jaya Sukowilangun Community, (2) Describe the perceptions of community members towards cassava chip processing empowerment activities, (3) Describe the participation of community members in cassava chip processing empowerment activities, (4) Analyzing the relationship between perceptions and the participation of community members in empowering activities for processing cassava chips, and (5) Analyzing changes in the income of community members before and after participating in empowering activities for processing cassava chips. This research was conducted in March – October 2023 at the Perempuan Singkong Jaya Sukowilangun Community, Sukowilangun Village, Kalipare District, Malng Regency. This research uses two types of approaches (mix method), namely using quantitative and qualitative approaches. Sample determination was carried out using the census method, where the entire population, namely 30 community members, became the research sample. The data analysis used was descriptive analysis, spearman rank correlation analysis, and Wilcoxon signed rank test. The empowerment activities for processing cassava chips carried out in the Singkong Jaya Sukowilangun Women's Community have gone quite well with a percentage obtained of 75.02%, including preparation, training, mentoring and evaluation activities. Preparatory activities obtained the highest percentage, namely 86.39%, there were preparatory activities and community members were involved. Mentoring activities obtained the lowest percentage, namely 70.74%. The community members' perception of the empowerment activity for processing cassava chips as a whole is classified as good with the percentage obtained being 80.33%. Community members have the view that the empowerment activity for processing cassava chips has the potential to be a sustainable activity and caniv provide long-term benefits. The participation of community members in the empowerment activity of processing cassava chips as a whole obtained a moderate level of participation with a percentage obtained of 63.10%. The participation of community members in the planning stage obtained the highest percentage, namely 76.94%, while the participation of community members in the results utilization stage obtained the lowest percentage, namely 52.96%. There is a very strong and significant relationship between perception and participation of community members in empowerment activities for processing cassava chips, with the correlation coefficient value obtained being 0.856 at a significance level of 0.01. There was no significant change in the income of community members before and after the empowerment activities, as indicated by the Wilcoxon test value obtained, namely 0.109 at a significance level of 5%. Suggestions that can be given in this research include for the government and related agencies, it is hoped that they can provide further assistance, especially after training activities so that empowerment activities can be sustainable as well as considering assistance with production facilities and infrastructure to support production so that community members can run effective businesses and efficient. It is hoped that future researchers will be able to study in more depth the factors that influence perceptions and participation in community empowerment, as well as the impact of community empowerment activities. For academics, it is hoped that they can provide further training and assistance regarding the development of the cassava chips business, including through training and assistance related to improving product quality and safety, as well as cassava chips business management. For the Perempuan Singkong Jaya Sukowilangun Community, the community can carry out a variety of activities such as comparative studies and UMKM workshops to increase the motivation of community members. The community is also expected to be able to communicate further and hold outreach regarding product licensing to increase community members' awareness regarding the importance of product licensing. The empowerment activity for processing cassava chips is a means for community members to gain new experience, knowledge and skills. However, the empowerment activity for processing cassava chips has not been able to provide a significant economic impact for community members. The perception of community members has a very strong relationship with the participation of community members in empowerment activities for processing cassava chips. This shows that building a good perception among community members can have an impact on their participation in the empowerment activities carried out. The results of this research can be used as input for the community and related parties to improve the implementation of empowerment activities and participation of community members, one of which is by building positive perceptions among community members.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052034
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with username chikyta
Date Deposited: 15 Jan 2024 06:42
Last Modified: 15 Jan 2024 06:42
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/210191
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Fatiya Aminah.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item