Pengaruh Perlakuan Hormo-Priming Terhadap Viabilitas Beberapa Galur Jagung Manis (Zea mays Saccharata Sturt)

Azhari, Hanif and Dr. Ir. Damanhuri, MS (2023) Pengaruh Perlakuan Hormo-Priming Terhadap Viabilitas Beberapa Galur Jagung Manis (Zea mays Saccharata Sturt). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) merupakan komoditas yang populer di dunia, memiliki prospek usaha pengembangan yang bagus di Indonesia. Permintaan jagung manis terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Penurunan kualitas benih dapat terjadi pada periode penyimpanan. Priming merupakan perlakuan untuk meningkatkan vigor serta viabilitas benih, salah satunya dengan menggunakan GA3. Giberelin merupakan zat pengatur tumbuh yang memiliki peran dalam mempercepat perkecambahan benih. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh hormo priming terhadap viabilitas beberapa galur jagung manis menggunakan GA3 dilaksanakan di kebun Agro Techno Park Universitas Brawijaya desa Jatikerto, kecamatan Kromengan kabupaten Malang. Penelitian dilaksanakan di laboratorium dan di lapang menggunakan 2 metode. Penelitian laboratorium dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial untuk uji perkecambahan dengan 4 ulangan. Penelitian lapang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara fakrorial untuk uji pertumbuhan dengan 3 ulangan. Masing-masing penelitian terdiri atas dua faktor, pertama 10 galur jagung manis dan kedua 3 konsentrasi GA3. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara galur dan konsenterasi GA3 hanya terjadi pada variabel panjang plumula. Pengaruh galur jagung manis nyata pada semua variabel pengamatan, kecuali jumlah daun umur 14 hari setelah tanam. Pengaruh konsenterasi GA3 nyata pada semua variabel pengamatan, kecuali panjang akar dan jumlah daun umur 21 dan 28 hari setelah tanam. Perlakuan priming dengan GA3 memberikan efek sebagai pendorong aktivitas enzim hidrolitik dalam proses perkecambahan benih. Hormon tumbuh ini berfungsi juga untuk meningkatkan pembesaran sel dan pembelahan sel pada proses pertumbuhan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa benih galur G9 dan G7 memiliki daya kecambah, vigor serta pertumbuhan di lapang yang baik. Perlakuan hormo-priming dengan GA3 pada konsenterasi 50 ppm merupakan konsenterasi paling efisien meningkatkan daya kecambah dan vigor benih serta pertumbuhan di lapang

English Abstract

Sweet corn (Zea mays saccharata Sturt) is a popular commodity in the world, with good prospects for business development in Indonesia. Demand for sweet corn continues to increase in line with population growth. A decline in seed quality can occur during the storage period. Priming is a treatment to increase seed vigor and viability, one of which is by using GA3. Gibberellin is a growth regulator that has a role in accelerating seed germination. The study aimed to determine the effect of hormonal priming on the viability of several sweet corn strains using GA3 was conducted in the Agro Techno Park garden of Brawijaya University, Jatikerto village, Kromengan sub-district, Malang district. The research was conducted in the laboratory and in the field using 2 design arranged factorially for the methods. Laboratory research was conducted using a Completely Randomized Design germination test with 4 replications. The field research used a Randomized Completely Block Design arranged factorially for the growth test with 3 replications. Each study consisted of two factors, first 10 sweet corn strains and second 3 GA3 concentrations. The results showed that the interaction between strains and GA3 concentration only occurred in the plumula length variable. The effect of sweet corn strains was significant in all observation variables, except the number of leaves at 14 days after planting. The effect of GA3 concentration was significant on all observation variables, except root length and number of leaves at 21 and 28 days after planting. Priming treatment with GA3 has an effect as a driver of hydrolytic enzyme activity in the process of seed germination. This growth hormone also functions to increase cell enlargement and cell division in the growth process. Based on the results of the study, it can be concluded that the seeds of G9 and G7 strains have good germination, vigor and growth in the field. Hormo-priming treatment with GA3 at a concentration of 50 ppm is the most efficient concentration to increase germination and seed vigor and growth in the field.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052304
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Unnamed user with username ihwan
Date Deposited: 15 Jan 2024 06:29
Last Modified: 15 Jan 2024 06:29
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/210150
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Hanif Azhari.pdf
Restricted to Registered users only until 2025.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item