Febriana., Selly and Hendrix Yulis Setyawan,, STP, M.Si, PhD. and Beauty Suestining Dyah Dewanti, ST, MT, PhD (2023) Karakterisasi Pembakaran Biochar – Bio oil Slurry Fuel Menggunakan Metode Single Droplet. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
RINGKASAN Salah satu ‘Visi Indonesia 2045’ adalah menjadi mega tren dunia dengan menjadikan industri sebagai penentu postur ekonomi. Pertumbuhan kebutuhan energi sektor industri diperkirakan meningkat 3,9% tiap tahun. Batubara, pemenuh kebutuhan energi utama sektor industri, merupakan energi yang tidak terbarukan, dan sumber energi paling kotor karena emisi gas karbon dioksida, dan partikel abu yang dihasilkan lebih banyak dibanding bahan bakar fosil lain. Keterbatasan bahan bakar batubara kurang mendukung keberlanjutan industri sehingga diperlukan alternatif energi terbarukan (EBT). Slurry fuel dianggap unggul sebagai alternatif bahan bakar industri tidak hanya karena tinggi kadar karbon, dan ramah lingkungan tetapi juga hemat biaya transportasi, lebih bersih, dan efisien. Pada penelitian ini slurry fuel dibuat menggunakan produk pirolisis limbah pertanian, yakni bagasse, tongkol jagung, dan sekam padi dalam bentuk biochar, dan bio – oil. Dalam pembuatan bahan bakar, penting ditinjau karakteristik pembakaran. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana konsentrasi dan variasi biomassa mempengaruhi karakteristik pembakaran slurry fuel melalui uji single droplet. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan variabel terikat biomassa (bagasse, tongkol jagung, dan sekam padi), dan konsentrasi biochar (15%, 20%, 25%, dan 30%). Pengujian pembakaran dilakukan dengan menggunakan electric furnace, dengan ulangan percobaan 3 kali. Parameter yang ditinjau diantaranya: droplet delay time, perubahan diameter, burning rates, dan burnout time. Seluruh data kemudian dianalisa secara statistik menggunakan software SPPS metode multivariat post hoc Bonferroni. Hasil pengujian statistik menggunakan aplikasi SPSS menunjukkan bahwa biomassa lebih mempengaruhi karakteristik pembakaran dibanding konsentrasi. Berdasarkan parameter yang telah ditinjau slurry fuel bagasse konsentrasi biochar 30% menunjukkan performa terbaik. Bagasse dan sekam padi secara teoritis memiliki karakteristik lignoselulosa yang mirip akan tetapi memiliki karakteristik pembakaran yang berbeda, sebaliknya terjadi pada tongkol jagung, dan sekam padi. Hal ini menunjukkan perlu diketahui karakteristik lain terkait biomassa seperti kadar air, dan HHV dari setiap slurry fuel.
English Abstract
SUMMARY One of the ‘Visions of Indonesia 2045’ is to become a world mega trend with Industry as the main economic support. Therefore, energy demand of industrial sector’s estimated to increase 3,9% per year. Coal, industrial primary energy source, is unrenewable energy, and the dirtiest fossil fuel due to its carbon dioxide and ash particles emits. Those limitations do not support the industry sustainability, hence it is necessary to find alternative renewable energy. Slurry fuel is considered as excellent alternative industry fuel not only for its high content of carbon, but also its economical transportation costs, cleaner, and more efficient. In this research, slurry fuel was made by mixing biochar and bio oil from pyrolysis of agricultural waste: bagasse, corn cobs, and rice husks. Combustion characteristics of fuel is important to reviewed in the discovery of fuel. Purpose of this research is to find out how variation of biomass and biochar concentration affect the combustion characteristics of slurry fuel by using single droplet combustion method This research applied randomized block design (RBD) with two dependent variables, biomass (bagasse, corn cob, rice husk), and biochar concentrations (15%, 20%, 25%, 30%). Combustion characterization done by using electric furnace with three repetitions. Reviewed parameters are droplet delay time, diameter change, burning rates, and burnout time. Data then analyzed statistically using the Bonferroni multivariate pos hoc method with SPSS software. Statistics test using SPSS application showed that biomass has more influence on combustion characteristics than concentration. Based on the parameters that have been reviewed, slurry fuel that have best combustion characteristics is slurry fuel bagasse with 30% biochar. Theoretically, bagasse and rice husk have similar lignocellulosic characteristics. In this research, rice husk has close combustion characteristic to corn cob. This shows that it is necessary to find other parameters that affect combustion characteristics of slurry fuel whether another biomass characteristics such as moisture content, or HHV of each slurry fuel.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | 052310 |
| Uncontrolled Keywords: | Slurry fuel, Biochar, Bio-oil, Single Droplet Combustion |
| Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian |
| Depositing User: | Unnamed user with username saputro |
| Date Deposited: | 15 Jan 2024 04:57 |
| Last Modified: | 15 Jan 2024 04:57 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/210119 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Selly Febriana.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (4MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |