Pemanfaatan Limbah Ampas Kopi Sebagai Pupuk Organik Cair (POC) dengan Pemberian Variasi Konsentrasi Terhadap Pertumbuhan Microgreen Kubis Merah (Brassica oleracea var. capitata L.)

Farhani Alfianti, Salsabilla and Dr. Mochamad Bagus Hermanto,, STP, M.Sc, and Joko Prasetyo,, STP, M.Si (2023) Pemanfaatan Limbah Ampas Kopi Sebagai Pupuk Organik Cair (POC) dengan Pemberian Variasi Konsentrasi Terhadap Pertumbuhan Microgreen Kubis Merah (Brassica oleracea var. capitata L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

RINGKASAN Sayuran kubis merupakan salah satu produk pertanian yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia. Produksi sayuran kubis hampir mengalami peningkatan setiap tahunnya, namun pada tahun 2016-2017 produksi kubis sempat mengalami penurunan. Salah satu faktor penurunan produksi terjadi dikarenakan harga jual kubis berfluktuasi setiap bulannya dan luas lahan yang tersedia. Penurunan luas lahan pertanian menjadi salah satu hambatan dalam budidaya tanaman pangan sehingga perlu adanya solusi yang dapat mengatasi hal tersebut, salah satunya yaitu budidaya microgreens. Microgreens adalah salah satu sistem pertanian yang memanen tanaman usia muda berumur kurang dari satu bulan. Pada budidaya microgreen, penggunaan Pupuk Organik Cair (POC) dapat mendukung pertumbuhan tanaman agar menghasilkan produk yang lebih berkualitas. Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk membuat POC yaitu penggunaan limbah organik sebagai bahan baku. Penelitian ini menggunakan limbah ampas kopi sebagai bahan baku POC dengan variasi konsentrasi 5% (A), 10% (B), 15% (C), dan 20% (D) terhadap pertumbuhan microgreen kubis merah dengan parameter pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, warna daun, panjang akar, berat segar tanaman, dan berat segar layak konsumsi. Perlakuan kontrol pada penelitian ini yaitu pertumbuhan microgreen kubis merah dengan penyiraman hanya menggunakan air tanpa diberi perlakuan POC. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAK (Rancangan Acak Kelompok) dimana pengolahan data menggunakan pengujian One-Way ANOVA dengan uji lanjutan DMRT (Duncan’s Multiple Range Test). Berdasarkan hasil penelitian, perlakuan konsentrasi POC 20% (D) memiliki hasil terbaik paling dominan dengan rata-rata tinggi tanaman sebesar 4,790 cm, rata-rata berat segar tanaman sebesar 0,077 gr, dan warna hijau paling pekat (a*) sebesar -2,283. Namun, jika dibandingkan dengan Kontrol (K), perlakuan konsentrasi 20% masih belum memberikan hasil yang optimal pada parameter berat segar tanaman dan berat segar layak konsumsi. Setelah dimasukan ke dalam pengujian ANOVA dan DMRT didapatkan hasil perlakuan variasi konsentrasi POC berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman. Namun, tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, warna daun, panjang akar, berat segar tanaman, dan berat segar layak konsumsi.

English Abstract

SUMMARY Cabbage is one of the agricultural products that is widely consumed by people in Indonesia. Cabbage vegetable production has almost increased every year, but in 2016- 2017 cabbage production had experienced a decline. One of the reasons for the decline in production was the selling price of cabbage that fluctuated every month and the available land area. The decrease in the area of agricultural land is one of the obstacles in the cultivation of food crops so there is a need for a solution that can overcome this, one of which is the cultivation of microgreens. Microgreens is a farming system that harvests young plants less than one month old. In microgreen cultivation, the use of Liquid Organic Fertilizer (LOC) can support plant growth to produce higher quality products. One alternative that can be used to make LOC is the use of organic waste as a raw material. This study used coffee grounds waste as raw material for LOC with various concentrations of 5% (A), 10% (B), 15% (C), and 20% (D) on the growth of red cabbage microgreens with parameters observing plant height, number of leaves, leaf color, root length, plant fresh weight, and fresh weight suitable for consumption. The control treatment in this study was the growth of red cabbage microgreens by watering only with water without being given LOC treatment. The experimental design used was the RAK where data processing used One-Way ANOVA testing with the DMRT (Duncan's Multiple Range Test) follow-up test. Based on the results of the study, the treatment with 20% POC concentration (D) had the best and most dominant results with an average plant height of 4,790 cm, an average plant fresh weight of 0,077 gr, and the most intense green color (a*) of -2,283. However, when compared to the control (K), the 20% concentration treatment still did not give optimal results in terms of plant fresh weight and fresh weight suitable for consumption. After being included in the ANOVA and DMRT tests, it was found that the treatment with variations in POC concentrations had a significant effect on plant height growth. However, it did not significantly affect the number of leaves, leaf color, root length, plant fresh weight, and fresh weight suitable for consumption.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	052310
Uncontrolled Keywords:	Microgreen, Kubis Merah, POC, Ampas Kopi
Divisions:	Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian
Depositing User:	Unnamed user with username saputro
Date Deposited:	15 Jan 2024 04:14
Last Modified:	15 Jan 2024 04:14
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/210008

Text (DALAM MASA EMBARGO) SALSABILLA FARHANI ALFIANTI.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (1MB)

Actions (login required)

View Item