Penurunan BOD, COD dan TSS pada Variasi Pengenceran Limbah Cair Tahu Menggunakan Sistem Constructed Wetland dengan Melati Air dan Aerasi

Ziadatur Rohmah, Safna and Fajri Anugroho,, STP., M.Agr., Ph.D and Dr. Ir. Alexander Tunggul Sutan Haji,, MT and Putri Setiani,, ST., MES., Ph.D (2023) Penurunan BOD, COD dan TSS pada Variasi Pengenceran Limbah Cair Tahu Menggunakan Sistem Constructed Wetland dengan Melati Air dan Aerasi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

RINGKASAN Pada umumnya limbah cair tahu memiliki kadar BOD, COD dan TSS yang tinggi dan langsung dibuang ke sungai sehingga dapat menurunkan kualitas air sungai dan mengganggu kehidupan biotik. Sebagian besar industri tahu dan tempe merupakan industri berskala rumahan yang tidak memiliki anggaran yang cukup untuk mengolah limbah hasil produksi. Metode pengolahan air limbah yang mudah, cukup efektif dan cenderung memakan biaya sedikit adalah constructed wetland (CW). Penelitian bertujuan untuk membandingkan konsentrasi BOD, COD dan TSS pada variasi pengenceran limbah tahu dengan baku mutu, menganalisis pertambahan biomassa melati air, serta mengukur efisiensi dan besar penurunan parameter tersebut setelah perlakuan. Penelitian dilakukan pada bulan Maret – April 2023 di Laboratorium Remediasi Teknik Lingkungan Universitas Brawijaya. Sampel limbah cair tahu diperoleh dari industri tahu di Tegalpasangan, Pakis, Kab. Malang. Penelitian dilakukan menggunakan reaktor constructed wetland berupa kontainer dengan berdimensi 35 x 25 x 11 cm yang diberikan tanaman melati air dan aerasi sebanyak 12 unit yaitu 4 perlakuan variasi pengenceran limbah cair tahu dan air kran dengan perbandingan masing-masing yaitu 0:100 (A), 10:90 (B), 30:70 (C), dan 50:50 (D) dengan 3 kali ulangan pada setiap perlakuan. Pengolahan limbah cair tahu dalam reaktor dilakukan selama 7 hari dengan menguji konsentrasi BOD, COD, TSS serta kekeruhan, pH, dan suhu. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, suhu ruang selama 7 hari perlakuan berkisar antara 25.9oC – 30oC, sedangkan suhu air limbah berkisar antara 24oC – 28oC. Nilai pH air limbah selama 7 hari berkisar antara 4.9 – 8.7. Nilai pH selama 7 hari perlakuan mengalami peningkatan dari asam menjadi netral atau basa. Selain itu perlakuan juga menunjukkan kondisi tanaman pada hari ke-7 pada perlakuan A & B mengalami pertambahan berat, sedangkan pada perlakuan C & D mengalami penurunan berat karena adanya bagian tanaman yang kering atau busuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengenceran dan fitoremediasi dengan melati air dan aerasi selama 7 hari terhadap limbah cair tahu mampu menurunkan konsentrasi BOD, COD dan TSS hingga memenuhi baku mutu pada perlakuan A, B dan C. Besar efisiensi penurunan konsentrasi BOD pada perlakuan B: 89%, C: 90% dan D: 87%, efisiensi penurunan konsentrasi COD pada perlakuan B: 89%, C: 90% dan D: 88%, efisiensi penurunan konsentrasi TSS pada perlakuan A: 53%, B: 74%, C: 68% dan D: 44%, sedangkan besar efisiensi penurunan kekeruhan pada perlakuan A: 54%, B: 68%, C: 60% dan D: 41%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan C dengan konsentrasi limbah 30% adalah perlakuan terbaik.

English Abstract

SUMMARY Tofu wastewater generally has high levels of BOD, COD & TSS and is discharged directly into rivers so that it can reduce the quality of the rivers. Mostly tofu and tempe are produced by home-scale industries that are do not have sufficient budget to properly process the waste. A wastewater treatment method that is easy, quite effective and tends to cost little is constructed wetland (CW). This research aims to compare the consentrations of BOD, COD and TSS in various dilutions of tofu wastewater with the quality standards, analyze the increase of the mexican sword plant’s biomass, and measure the effiency and the reduction in these parameters after treatment. This research was conducted in March – April 2023 at the Remediation Laboratory of Environmental Engineering of Brawijaya University. The sample of tofu wastewater was obtained from the tofu industry in Tegalpasangan, Pakis, Malang. This research was executed by making 12 container-shaped reactors of constructed wetland (35 x 25 x 11 cm) using mexican sword plants and aeration, with 4 treatments varying the dilution of tofu liquid waste and tap water with a ratio of 0:100 (A), 10:90 (B), 30:70 (C), and 50:50 (D) with 3 repetitions for each treatment. The wastewater was processed for 7 days in the reactors by measuring the concentrations of BOD, COD, TSS, turbidity, pH and temperature. According to the observations, the room temperature during the 7-days of treatments ranged from 25oC – 30oC, while the wastewater temperature ranged from 24oC – 28oC. The wastewater’s pH level changed from acidic to neutral or alkaline during the 7 days of treatment process, ranged from 4.9 – 8.7. The treatment also shows that the condition of the plants on the 7th day, the weight of biomass of treatment A & B has increased, while the weight of biomass of treatment C & D has reduced due to dry or rotten plant parts. The result of the research showed that dilution and phytoremediation using mexican sword plants was able to reduce the concentrations of BOD, COD and TSS to meet the quality standards for treatment A, B and C. The efficiency of reducing BOD concentration in B: 89%, C: 90% and D: 87%, COD concentration in B: 89%, C: 90% and D: 88%, TSS concentration in A: 53%, B: 74%, C: 68% and D: 48%, and turbidity concentration in A: 54%, B: 68%, C: 60% and D: 41%. The research results showed that treatment C (30%) was the best treatment.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	052310
Uncontrolled Keywords:	Aerasi, Limbah Tahu, Melati Air, Variasi Pengenceran
Divisions:	Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian
Depositing User:	Unnamed user with username saputro
Date Deposited:	15 Jan 2024 03:23
Last Modified:	15 Jan 2024 03:23
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/209853

Text (DALAM MASA EMBARGO) Safna Ziadatur Rohmah.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (5MB)

Actions (login required)

View Item