Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Metode Sustainability Balanced Scorecard (SBSC) dan Analytical Hierarcy Process (AHP) (Studi Kasus Pada CV. Puri Pangan Lestari, Malang)

Ivan De Chantio Tambunan, Frans and Prof. Dr. Ir. Imam Santoso, MP and Riska Septiani, STP, MP (2023) Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Metode Sustainability Balanced Scorecard (SBSC) dan Analytical Hierarcy Process (AHP) (Studi Kasus Pada CV. Puri Pangan Lestari, Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan komoditas buah-buahan yang cukup melimpah yaitu tahun 2019 menghasilkan 21.097.371 ton. Produksi buah-buahan yang melimpah ini tidak diikuti dengan harga jualnya yang tinggi. Hal ini dikarenakan umur simpan dari buah-buahan tersebut relatif singkat akibat dari karakteristiknya yang mudah rusak (perishable). Salah satu upaya mempertahankan mutu dan daya simpan buah adalah mengolahnya menjadi makanan kering yaitu keripik buah. Indonesia juga memiliki 65,47 juta unit perusahaan berskala kecil dengan penyerapan tenaga kerja sekitar 132,3 juta orang. Salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri keripik buah adalah CV. Puri Pangan Lestari. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1995 dengan merek dagang Kayavit, Pandubima dan Kingkresh. Jenis keripik buah yang dijual meliputi keripik nangka, apel dan beberapa jenis buah, dengan penjualan utama adalah keripik nangka. Kondisi pasar yang semakin kompetitif mengharuskan pelaku bisnis untuk lebih produktif dan adaptif menghadapi persaingan pasar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil pengukuran kinerja yang dilakukan pada CV. Puri Pangan Lestari dengan menggunakan metode Sustainability Balanced Scorecard (SBSC) dan merumuskan rekomendasi perbaikan dari pengukuran kinerja yang telah dilakukan untuk dapat diterapkan oleh CV. Puri Pangan Lestari. Metode yang digunakan untuk melakukan pengukuran kinerja pada CV. Puri Pangan Lestari adalah Sustainability Balanced Scorecard (SBSC) dan Analytical Hierarcy Process (AHP). Metode SBSC menggunakan pendekatan enam perspektif yaitu keuangan, pelanggan, bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan, lingkungan dan sosial. Metode AHP digunakan untuk menentukan nilai bobot setiap perspektif dan indikator dari setiap perspektif sehingga akan diketahui persepektif dan indikator yang memiliki bobot tertinggi. Bobot tersebut akan dikombinasikan dengan kinerja SBSC perusahaan untuk memberikan rekomendasi perbaikan. Periode data historis yang digunakan dalam penelitian adalah 2 tahun dimulai dari Januari 2021 sampai Desember 2022. Responden yang digunakan adalah responden pakar yang terdiri dari pemilik perusahaan, bagian produksi, serta Qc dan pengemasan. Pengukuran kinerja CV. Puri Pangan Lestari dengan Sustainability Balanced Scorecard (SBSC) menghasilkan nilai kinerja sebesar 54,60 sehingga termasuk ke dalam kategori average yang menandakan kinerja perusahaan tersebut masih perlu untuk diperbaiki. Beberapa indikator yang mendapatkan nilai terendah yaitu indikator volume produksi, limbah dihasilkan dan sosial sehingga memerlukan saran perbaikan. Saran perbaikan yang diberikan meliputi bekerja sama dengan para pemasok bahan dan perusahaan sejenis dalam memenuhi kebutuhan bahan baku dan permintaan konsumen, Mengadakan pelatihan atau bekerja sama dengan pihak ketiga dalam memberikan pelatihan bagi masyarakat sekitar perusahaan agar peluang kerja tetap terbuka dan perusahaan mendapatkan karyawan yang berkualitas, memanfaatkan retur yang masih layak konsumsi dan memanfaatkan kulit buah yang seharusnya dibuang menjadi produk-produk yang bisa dijual perusahaan. Contohnya dodol, selai, pupuk, dan lainnya.

English Abstract

Indonesia is a country with fruit commodities that are quite abundant, namely in 2019 produced 21,097,371 tons. The production of these abundant fruits is not followed by high selling prices. This is because the shelf life of these fruits is relatively short due to their perishable characteristics. One of the efforts to maintain the quality and shelf life of fruit is to process it into dry food, namely fruit chips. Indonesia also has 65.47 million units of small-scale companies with a workforce of around 132.3 million people. One of the companies engaged in the fruit chips industry is CV. Puri Pangan Lestari. The company was founded in 1995 under the trademarks Kayavit, Pandubima and Kingkresh. The types of fruit chips sold include jackfruit chips, apples and some types of fruit, with the main sale being jackfruit chips. Increasingly competitive market conditions require business people to be more productive and adaptive to face market competition. This study aims to analyze the results of performance measurements carried out on CV. Puri Pangan Lestari uses the Sustainability Balanced Scorecard (SBSC) method and formulates recommendations for improvement of performance measurements that have been carried out to be applied by CV. Puri Pangan Lestari. The method used to perform performance measurement on CV. Puri Pangan Lestari is a Sustainability Balanced Scorecard (SBSC) and Analytical Hierarcy Process (AHP). The SBSC method uses a six-perspective approach: finance, customer, internal business, learning and growth, environment and social. The AHP method is used to determine the weight value of each perspective and indicators from each perspective so that the perspective and indicators that have the highest weight will be known. The weight will be combined with the company's SBSC performance to provide improvement recommendations. The period of historical data used in the study was 2 years starting from January 2021 to December 2022. The respondents used were expert respondents consisting of company owners, production departments, and Qc and packaging. CV performance measurement. CV performance measurement. Puri Pangan Lestari with the Sustainability Balanced Scorecard (SBSC) produces a performance value of 54.60 so that it is included in the average category which indicates that the company's performance still needs to be improved. Some of the indicators that get the lowest values are indicators of production volume, waste generated and social so that they require suggestions for improvement. Suggestions for improvement provided include working with material suppliers and similar companies in meeting the needs of raw materials and consumer demand, conducting training or collaborating with third parties in providing training for the community around the company so that job opportunities remain open and the company gets quality employees, utilizing returns that are still suitable for consumption and utilizing fruit skins that should be disposed of into products that can be disposed of sold company. For example, dodol, jam, fertilizer, and others

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052310
Uncontrolled Keywords: AHP, Fruit Chips, Performance Measurement, SBSC, AHP, Keripik Buah, Pengukuran Kinerja
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian
Depositing User: Annisti Nurul F
Date Deposited: 15 Jan 2024 03:32
Last Modified: 15 Jan 2024 03:32
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/209811
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Frans Ivan De Chantio Tambunan.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item