Urgensi Pengaturan Penggunaan Senjata Berbasis Artificial Intelligence dalam Hukum Humaniter Internasional

Naibaho, Ricardo Tumpal and Dr. Herman Suryokumoro,, S.H., M.S. and Yasniar Rachmawati, , S.H., M.H. (2021) Urgensi Pengaturan Penggunaan Senjata Berbasis Artificial Intelligence dalam Hukum Humaniter Internasional. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mengenai urgensi dari pengaturan penggunaan senjata berbasis artificial intelligence dalam hukum humaniter internasional. Pilihan tema tersebut dilatarbelakangi oleh terdapatnya kekosongan hukum yang mengatur mengenai penggunaan senjata berbasis artificial intelligence. Senjata berbasis artificial intelligence merupakan bagian dari perkembangan teknologi persenjataan yang saat ini mulai digunakan oleh negara- negara karena dapat beroperasi tanpa adanya intervensi dari manusia. Namun, tanpa adanya instrumen hukum serta batasan yang mengikat antar negara terkait penggunaan senjata, sulit untuk melihat apakah penggunaan sudah sesuai dengan hukum humaniter internasional. Berdasarkan hal tersebut, penulis mengangkat rumusan masalah: (1) apa urgensi pengaturan perkembangan persenjataan dalam perang khususnya senjata berbasis artificial intelligence dalam hukum humaniter internasional? (2) bagaimana pengaturan penggunaan senjata berbasis artificial intelligence dan implikasi yuridisnya dalam hukum humaniter internasional? Penelitian ini menggunakan jens penelitian yuridis-normatif dengan pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan konspetual (conceptual approach). Bahan hukum yang digunakan adalah bahan hukum primer dan sekunder, serta tersier yang mencakup konvensi internasional, jurnal, pendapat ahli, hingga penelitian-penelitian terkait yang digunakan sebagai rujukan dalam melakukan penelitian ini. Hasil penelitian yang diperoleh adalah bahwa dengan adanya kasus-kasus penggunaan senjata berbasis artificial intelligence menunjukkan keuntungan yang signifikan dibandingkan dengan senjata pada umumnya karena terdapat teknologi artificial intelligence membantu senjata menjadi cerdas untuk dapat memproses informasi serta mengambil keputusan secara cepat. Namun, ada juga kekurangan dimana dalam penggunaannya masih banyak pelanggaran-pelanggaran prinsip fundamental hukum humaniter internasional. Karena ada kekosongan hukum, penegakkan HHI tidak maksmihanya didasari dengan prinsip yang tidak menyelesaikan masalah secara langsung. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah instrumen internasional yang mengikat antar negara dengan cara menetapkan batasan-batasan agar dalam penggunaannya tidak melanggar prinsip yang dijunjung dalam hukum humaniter internasional. Batasan tersebut perlu menitikberatkan pada meaningful human control agar dapat mendorong senjata sepenuhnya sesuai dengan HHI yang tidak hanya akan menyelesaikan masalah mengenai tanggung jawab namun juga moralitas dalam melancarkan sebuah serangan.

English Abstract

This research aims to analyze the urgency in regulating the use of artificial intelligence weapon in international humanitarian law perspective. This research was stimulated by the fact that there is no international convention that regulates the use of artificial intelligence weapons. Artificial intelligence weapon is the result of weapon innovation that is currently being used by many countries since the weapon can operate without any human intervention. With the absence of an international convention making it difficult to understand whether the use of this weapon is in accordance with principles of international humanitarian law. This research aims to address two problems: (1) what is the urgency of regulating the development of weapon specifically artificial intelligence weapon in international humanitatian law? (2) how to regulate the use of artificial intelligence weapon and its juridicial implications in international humanitarian law? The research method used is the judicial normative and also using statute and conceptual approach. The data is gathered form literature studies, including primary law sources, secondary sources, and tertiary law sources that are intertwined with the issue, such as international convention, journals, and doctrines. The result of this research shows that the use of artificial intelligence weapons shows significant advantages compared to weapons in general since artificial intelligence technology helps weapon to be able to process information and make decision in instant time. However, in its practice, there are still many violations to the fundamental principles of international humanitarian law. Since there is no single instrument that regulates the use of artificial weapon, enforcement is only based on the principle of IHL that does not address the issue specifically. Therefore, an international instrument that binds between States would enforce international humanitatian law by setting limitations in using artificial intelligence weapons. These limitations need to focus on meaningful human control in order for weapon to fully comply with IHL which it would not only solve responsibility if there is a violation but also the morality in launching an attack.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052301
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Pitoyo Widhi Atmoko
Date Deposited: 23 Jan 2024 04:54
Last Modified: 23 Jan 2024 04:54
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/209549
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item