Efektifitas Pasal 60 Ayat (1) UU No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Terhadap Izin Edar Obat Tradisional Di Kota Surabaya (Studi Badan Pengawas Obat Dan Makanan Kota Surabaya)

Simamora, Sony Haposan and Lutfi Effendi,, S.H., M. Hum and Amelia Ayu Paramitha,, S.H., M.H (2021) Efektifitas Pasal 60 Ayat (1) UU No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Terhadap Izin Edar Obat Tradisional Di Kota Surabaya (Studi Badan Pengawas Obat Dan Makanan Kota Surabaya). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Berdasarkan hasil penjelasan atas rumusan masalah yang ada diatas, maka dalam hal ini ada beberapa poin penting yang menjadi kesimpulan dari penelitian ataupun penulisan yang dilakukan oleh penulis. Kesimpulan dari pembahasan yang dilakukan oleh penulis antara lain sebagai berikut: 1. Pelaksanaan Pasal 60 ayat (1) Undang-undang no 36 tahhun 2009 tentang Kesehatan terhadap izin edar obat tradisional di Kota Surabaya telah dilaksanakan dan diwujudkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kota Surabaya dengan berbagai macam cara dan dilaksankan dengan memperhatikan organisasi, interpretasi, dan aplikasi yang ada. Terkait dengan prosedur izin edar obat tradisional pihak produsen atau pemohon harus bersabar dan menjalani segala syarat-syarat ketentuan yang ada. Guna mendapatkan nomor izin edar yang berfungsi dijual kepada masyarakat luas dan distibutor. Kelengkapan administrasi ini sangat penting dan berguna kedepannya, guna mengurangi obat-obat yang ilegal namun beredar dipasaran. Akan tetapi secara keseluruhan penerapan atas aturan Pasal 60 ayat (1) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan terhadap izin edar obat tradisional di Kota Surabaya dalam hal ini tidak berjalan dengan efektif. 2. Faktor penghambat yang dihadapi oleh BPOM Kota Surabaya yang juga memberikan pengaruh terhadap Efektifitas pelaksanaan Pasal 60 ayat (1) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, khususnya dalam pemenuhan prosedur izin edar obat di Kota Surabaya dalam hal ini terbagi menjadi 2 faktor, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Adapun faktor penghambat yang berasal dari internal terdiri dari segi sumber daya manusia. Dengan jumlah SDM yang terbatas tersebut sangat berpengaruh 69 kepada kinerja lapangan maupun dalam ruangan. Sedangkan faktor penghambat yang berasal dari eksternal terdiri dari produsen yang tidak jujur, produsen bekerja sama dengan distributor, masyarakat yang kurang mengerti obat legal. Terkait dengan solusi yang diberikan oleh BPOM Kota Surabaya agar perizinan edar obat bisa terpenuhi sesuai dengan Pasal 60 ayat (1) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan adalah dengan cara sebagai berikut: (1) Peluncuran Program Nasional “CEK KLIK”. (2) Menyediakan aplikasi publik yang dapat diakses oleh masyarakat untuk mengurangi peredaran obat ilegal, seperti LPSE, E-Reg Pangan Olahan, E-Reg OTSM, E-Reg Obat.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052301
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Pitoyo Widhi Atmoko
Date Deposited: 15 Jan 2024 07:13
Last Modified: 15 Jan 2024 07:13
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/209501
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
209501 SONY HAPOSAN SIMAMORA.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item