Strategi Peningkatan Kualitas Produk Minuman Cangloh (Secang – Belimbing Wuluh) dengan Pendekatan Quality Function Deployment (QFD) dan Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus CV Caraka Abadi Malang)

Nadya Trisna, Putri and Prof. Dr. Ir. Imam Santoso,, MP and Andan Linggar Rucitra,, STP, MP (2023) Strategi Peningkatan Kualitas Produk Minuman Cangloh (Secang – Belimbing Wuluh) dengan Pendekatan Quality Function Deployment (QFD) dan Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus CV Caraka Abadi Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

ndonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya akan keanekaragaman hayati, salah satunya tanaman herbal. Pemanfaatan tanaman herbal telah dilakukan dari zaman dahulu secara turun-temurun untuk meningkatkan daya tahan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit, salah satunya adalah dengan diolah menjadi produk minuman ringan fungsional. Salah satu perusahaan yang mengolah tanaman herbal berupa secang dan belimbing wuluh menjadi minuman ringan fungsional yaitu CV Caraka Abadi. Semakin banyak produk minuman ringan fungsional dengan harga dan manfaat yang beragam akan membuat konsumen memilih produk sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi atribut kualitas produk yang diinginakan konsumen, menentukan urutan prioritas respon teknis, serta menetapkan strategi peningkatan kualitas pada minuman Cangloh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Quality Function Deployment (QFD) dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode QFD digunakan untuk menganalisis dan memahami kebutuhan konsumen kemudian menerjemahkannya menjadi karakteristik produk. Analisis kebutuhan konsumen pada metode QFD dilakukan dengan mengidentifikasi atribut yang dianggap penting oleh konsumen dalam suatu produk menggunakan House of Quality (HOQ). Sedangkan metode AHP digunakan untuk menentukan respon teknis dan mengurutkannya berdasarkan prioritas yang sesuai dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Penggunaan kedua metode tersebut akan menghasilkan strategi dalam peningkatan kualitas produk minuman Cangloh. Hasil penelitian dengan metode QFD menghasilkan atribut kepuasan konsumen dari bobot terbesar hingga terkecil, yaitu yaitu rasa produk, kesesuaian harga dengan kualitas produk, manfaat saat mengonsumsi produk, kemudahan dalam membawa produk, masa kedaluwarsa atau umur simpan produk, bahan pembuat kemasan produk, produk sesuai dengan penjelasan yang tertera, kelengkapan informasi dalam kemasan produk, desain kemasan produk, aroma produk, warna kemasan dan label produk, kemudahan untuk menyampaikan keluhan, variasi ukuran kemasan produk, ketenaran merek produk, kemudahan dalam membawa produk, dan warna produk. Pada perankingan respon teknis dengan metode AHP diperoleh urutan prioritas respon teknis dalam upaya peningkatan kualitas Cangloh, yaitu proses pengolahan produk (0,287); pemilihan bahan baku (0,261); mendesain ulang kemasan (0,242); meningkatkan pemasaran produk (0,110); penentuan harga jual (0,057); dan mencantumkan kontak layanan konsumen (0,043). Terdapat beberapa strategi peningkatan kualitas berdasarkan kebutuhan konsumen dan respon teknis yang diusulkan dalam meningkatkan kualitas produk. Strategi peningkatan kualitas yang dilakukan dengan berdasarkan pada kebutuhan konsumen dan prioritas respon teknis, yaitu melakukan sortasi belimbing wuluh berdasarkan tingkat kematangan dan kesegarannya, memastikan bahan baku yang akan diolah terbebas dari kotoran atau kontaminasi, serta melakukan pemasakan dengan suhu 70 - 85°C selama 5 jam. Saran yang dapat diberikan kepada unit usaha yaitu unit usaha diharapkan dapat meningkatkan rasa produk dengan mempertimbangkan strategi peningkatan kualitas yang sesuai dengan respon teknis yang berkaitan dengan atribut rasa produk.

English Abstract

ndonesia is a country with a tropical climate that is rich in biodiversity, one of which is herbal plants. The use of herbal plants has been carried out from ancient times for generations to enhance immunity, prevent, and cure disease, one of which is by processing them into functional beverage products. One of the companies that processes herbal plants in the form of secang and starfruit into functional drink is CV Caraka Abadi. The increasing number of functional soft drink products with various prices and benefits will make consumers choose products according to the desired criteria. This research was conducted to identify the product quality attributes that consumers want, determine the priority order of technical responses, and determine a quality improvement strategy for Cangloh drinks. The methods used in this research are the Quality Function Deployment (QFD) and Analytical Hierarchy Process (AHP) methods. The QFD method is used to analyze and understand consumer needs and then translate them into product characteristics. Analysis of consumer needs using the QFD method is carried out by identifying attributes that consumers consider important in a product using House of Quality (HOQ). Meanwhile, the AHP method is used to determine technical responses and sort them based on appropriate priorities to meet consumer needs. The use of these two methods will produce a strategy for improving the quality of Cangloh drinks. The results of research using the QFD method produce consumer satisfaction attributes from the largest to the smallest weight, namely the taste of the product, suitability of price to product quality, benefits when consuming the product, ease of carrying the product, expiration or shelf life of the product, material for making product packaging, appropriate product with the explanation stated, completeness of information in the product packaging, product packaging design, product aroma, packaging color and product label, ease of submitting complaints, variations in product packaging size, product brand fame, ease of carrying the product, and product color. In ranking technical responses using the AHP method, the priority order of technical responses in efforts to improve the quality of Cangloh was obtained, namely product processing (0.287); selection of raw materials (0.261); redesigning packaging (0.242); increasing product marketing (0.110); determination of selling price (0.057); and includes a customer service contact (0.043). There are several quality improvement strategies based on consumer needs and technical responses proposed to improve product quality. The quality improvement strategy is carried out based on consumer needs and technical response priorities, namely sorting starfruit based on the level of maturity and freshness, ensuring that the raw materials to be processed are free from dirt or contamination, and cooking them at a temperature of 70 - 85°C for 5 hours. Suggestions that can be given to business units are that business units are expected to improve product taste by considering quality improvement strategies that are in accordance with technical responses related to product taste attributes.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052310
Uncontrolled Keywords: Analytical Hierarchy Process, Functional Beverage Product, Quality, Quality Function Deployment Analytical Hierarchy Process, Kualitas, Minuman Ringan Fungsional, Quality Function Deployment
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian
Depositing User: Unnamed user with username verry
Date Deposited: 12 Jan 2024 06:58
Last Modified: 12 Jan 2024 06:58
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/209242
[thumbnail of Dalam Masa Embargo] Text (Dalam Masa Embargo)
NADYA TRISNA PUTRI.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (9MB)

Actions (login required)

View Item View Item