Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Derajat Kerusakan Neurologis Pasien Stroke Non-Hemoragik Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit “X” Di Jakarta.

Langimpu, Neadith D A and Prof. Dr. Titin Andri Wihastuti, S.Kp.,M.Kes and Dr. dr. Masruroh Rahayu, M.Kes (2002) Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Derajat Kerusakan Neurologis Pasien Stroke Non-Hemoragik Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit “X” Di Jakarta. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Stroke merupakan suatu penyakit pada pembuluh darah dikarenakan terganggunya suplai peredaran darah pada jaringan otak yang bisa dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Stroke bisa diklasifikasikan menjadi dua yakni stroke iskemik dan hemoragik, terdapat perbedaan terhadap kedua jenis stroke tersebut. Stroke iskemik dapat disebabkan sumbatan yang terjadi pada pembuluh darah sedangkan haemoragik diakibatkan oleh terpecahnya pembuluh darah yang ada di otak dengan demikian sel – sel pada jaringan otak akan kekurangan oksigen dan energi yang bisa berakibat pada kerusakan otak secara permanen yang dapat mengakibatkan kerusakan serta kematian Prevalensi penyakit stroke telah mencapai proporsi epidemi, lebih dari 110 juta orang di dunia pernah mengalami stroke. Tingkat defisit neurologis di definisikan juga sebagai kelainan fungsional tubuh akibat dari penurunan fungsi otak, medulla spinalis, saraf perifer dan otot. Manifestasi defisit neurologis menandakan proses terjadinya penyakit lain seperti tumor otak, infark, meningitis maupun encephalitis. Status kerusakan neorologis mengarah pada konsep multidimensi yang melihat karakteristik kemampuan individu akan kebutuhan sehari – harinya, termasuk kebutuhan dasar, pemeliharaan akan kesehatan, kesejahteraan, perawatan diri, aktifitas diri serta kegiatan yang dapat meningkatkan kesehatan secara individu . Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan derajat kerusakan neurologi pasien stroke non - hemoragik di Rumah Sakit “X” Jakarta. Penelitian ini dilakukan di ruang rekam medis dengan melihat dokumen yang ada, kemudian mengkategorikan hasil yang didapatkan sesuai dengan faktor – faktor yang ingin diteliti seperti tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol serta indeks massa tubuh (IMT). Penelitian ini adalah penelitian observasional case control. Populasi dari penelitian ini berjumlah 74 orang dan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 27 Oktober 2022 – 2 November 2022. Peneliti menggunakan lembar ceklist yang bersumber dari Iskandar J yakni Modified Rankin Scale dimana terdapat 5 (lima) pernyataan terkait derajat kerusakan neurologis. Hasil analisis univariat (1) Tekanan darah memiliki p-value 0,000 terhadap derajat kerusakan neurologi. Jadi tekanan darah berhubungan secara signifikan dengan derajat kerusakan neurologi. Nilai tekanan darah pada pasien yang mengalami stroke untuk sistolik terendah berkisar 169 mmHg dan tertinggi 189 mmHg, sedangkan untuk nilai tekanan darah diastolik terendah berkisar 95 mmHg dan tertinggi 105 mmHg. (2) Kadar gula darah memiliki nilai p value 0,000 terhadap derajat kerusakan neurologis. Hiperglikemia dapat meningkatkan kejadian stroke iskemik, jika hiperglikemia terjadi dalam waktu yang lama dan menetap secara kronik maka akan menimbulkan kerusakan pada daerah pembuluh darah otak secara progresif dan akan menginduksi percepatan proses aterosklerosis pada pembuluh darah kecil (Microangiopathy) maupun besar (Macroangiopathy) diseluruh tubuh termasuk di otak sebagai salah satu organ sasaran hiperglikemia. (3) Kolesterol memiliki nilai p value 0,026 terhadap derajat kerusakan neurologis. Jika terjadi kenaikan 1 mmol/l total kolesterol darah atau sekitar 38,7 mg/dl akan meningkatkan 25% kejadian stroke terutama stroke iskemik. Akibat terjadinya peningkatan kadar kolesterol diatas 200 mg/dl memiliki resiko terhadap penyakit stroke. (4) Indeks massa tubuh (IMT) memiliki nilai p value 0.903 terhadap derajat kerusakan neurologis artinya tidak terdapat hubungan. Obesitas merupakan salah satu faktor resiko terjadinya stroke dikarenakan obesitas tidak dapat menyebabkan stroke secara langsung melainkan pasien yang mengalami stroke akan mengalami diabetes mellitus kemudian diikuti dengan munculnya hipertensi kronis yang kemudian akan menimbulkan stroke dan kemungkinan terdapat pencetus lain yang dapat menyebabkan stroke. Analisis multivariat menunjukan hasil bahwa tekanan darah memiliki pengaruh paling dominan terhadap derajat kerusakan neurologis dengan nilai 0.015. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan perubahan terhadap pembuluh darah yang berakibat pada kesulitan pembuluh darah untuk berkontraksi maupun dilatasi sehingga dapat memicu terjadinya stroke iskemik maupun hemoragik dan sebesar 70 – 94 % pasien yang mengalami stroke memiliki peningkatan tekanan darah. Sesuai dengan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa tekanan darah tinggi (Hipertensi) merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap derajat kerusakan neurologis. Saran dalam -penelitian ini adalah diharapkan keluarga paham mengenai pentingnya mengontrol kesehatan terutama mereka yang mempunyai penyakit tidak menular dan rutin mengkomsumsi obat atau tidak dengan harapan dengan terjaganya tekanan darah dapat mengurangi resiko terkena stroke, namun jika stroke terjadi di anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit tidak menular maka diharapkan respon keluarga untuk membawa pasien yang mengalami stroke ke pelayanan kesehatan agar mendapatkan pelayanan yang cepat dan tepat demi tercapainya keberhasilan dalam perawatan pasien stroke.

English Abstract

Stroke is a disease of the blood vessels due to disruption of the circulatory supply in the brain tissue which can be influenced by various factors. Strokes can be classified into two, namely ischemic and hemorrhagic strokes, there are differences between the two types of strokes. Ischemic stroke can be caused by blockages that occur in blood vessels while hemorrhagic is caused by the splitting of blood vessels in the brain thus cells in brain tissue will lack oxygen and energy which can result in permanent brain damage that can result in damage and death the prevalence of stroke has reached epidemic proportions, more than 110 million people in the world have experienced a stroke. The level of neurological deficit is defined also as a functional disorder of the body as a result of decreased functioning of the brain, spinal medulla, peripheral nerves, and muscles. The manifestation of neurological deficits signals the process of occurrence of other diseases such as brain tumors, infarctions, meningitis, and encephalitis. The status of neurological damage leads to a multidimensional concept that looks at the characteristics of an individual's ability to daily needs, including basic needs, maintenance of health, well-being, self-care, self-activity, and activities that can improve individual health. The study conducted aimed to analyze factors related to the degree of neurological damage of non-hemorrhagic stroke patients at "X" Hospital Jakarta. This research was conducted in the medical record room by looking at existing documents, then categorizing the results obtained according to the factors you want to study such as blood pressure, blood sugar levels, cholesterol, and body mass index (BMI). This study is an observational case-control study. The population of this study was 74 people and the sample was sampled using the purposive sampling technique. Data collection will be carried out on October 27, 2022 – November 2, 2022. The researcher used a checklist sheet sourced from Iskandar J, namely The Modified Rankin Scale where there were 5 (five) statements related to the degree of neurological damage. The results of univariate analysis blood pressure has a p-value of 0.000 to the degree of neurological damage. So blood pressure is significantly related to the degree of neurological damage. The lowest diastolic blood pressure values in patients who have a stroke are around 169 mmHg and the highest are 189 mmHg, while for the lowest diastolic blood pressure values are around 95 mmHg and the highest are 105 mmHg. (2) Blood sugar levels has a p-value of 0.000 to the degree of neurological damage. Hyperglycemia can increase incidence of ischemic stroke, if hyperglycemia occurs for a long time and persists chronically it will cause demage to the blood vessels of the brain progressively and will induce the acceleration of the process of atherosclerosis in small (microangiopathy) and large (macroangiopathy) blood vessels throughout the body including in the brain as one of the target organs of hyperglycemia. (3) Cholesterol has a p-value of 0.026 for the degree of neurological damage. If there is an increase of 1 mmol/l total blood cholesterol or about 38.7 mh/dl it will increase 25% the incidence of stroke, especially ischemic stroke. As a result of an increase in cholesterol levels above 200 mg/dl have a risk of stroke. (4) Body mass index (BMI) has a p-value of 0.903 to the degree of degree of neurological damage of neurological damage, meaning there is no relationship. Obesity is a risk factor for stroke because obesity cannot cause a stroke directly, but patients who have a stroke will experience diabetes melitus, followed by the emergence of chronic hypertension which will then cause a stroke and there may be other triggers that can cause a stroke.Multivariate analysis showed the results that bloos pressure had the most dominant influence on the degree of neurological damage with a value of 0.015. Hypertension can cause changes in blood vessels resulting in difficulties in blood vessels to contract and dilate so that it can trigger ischemic and hemorrhagic strokes and as many as 70-94% of patients who have a stroke have an increase in blood pressure. In accordance with the explanation above, it can be said that high blood pressure (hypertension) is the most influential factor in the degree of neurological damage. Suggestions in this study - it is hoped that families understand the importance of controlling their health, especially those who have non-communicable diseases and regularly take drugs or not in the hope that maintaining blood pressure can reduce the risk of stroke, but if a stroke occurs in family members who have a history of If the disease is contagious, it is hoped that the family's response will be to bring patients who have had a stroke to health services to get fast and appropriate services to achieve success in treating stroke patients.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 0472316
Uncontrolled Keywords: Stroke Non-Hemoragik , Derajat Kerusakan Neurologis, Hipertensi, Kadar Gula Darah, Kolesterol, IMT | Non-Hemorrhagic Stroke, Degree of Neurological Damage, Hypertension, Blood Sugar Levels, Cholesterol, BMI
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan
Depositing User: Nur Subchan
Date Deposited: 12 Jan 2024 07:07
Last Modified: 12 Jan 2024 07:07
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/209165
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
NEADITH D.A LANGIMPU.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item