Febrianty, Nita and Dr. Ir. Damanhuri,, M.S. (2023) Analisis Keragaman Berdasarkan Karakter Morfologi serta Persebaran Tanaman Kelor (Moringa oleifera L.) di Kabupaten Boyolali. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kelor (Moringa oleifera L.) merupakan salah satu tanaman memiliki banyak manfaat sehingga banyak dimanfaatkan masyarakat. Selain itu, kelor juga dapat hidup diberbagai lingkungan. Keragaman salah satunya dapat dipengaruhi oleh lingkungan, sehingga perbedaan lingkungan juga dapat menyebabkan kemungkinan terbentuknya keragaman pada tanaman kelor. Kabupaten Boyolali merupakan salah satu daerah yang memiliki kondisi wilayah yang beragam terutama perbedaan ketinggian tempat. Keadaan tersebut menyebabkan kemungkinan adanya keragaman hayati yang beragam termasuk pada tanaman kelor. Maka dari itu dilakukan penelitian mengenai keragaman serta kesamaan genetik kelor di Kabupaten Boyolali. Selain itu juga dilakukan penelitian mengenai persebaran kelor berdasarkan hasil eksplorasi serta peta prediksi persebaran. Penelitian yang dilakukan diperkirakan dapat menunjukkan adanya keragaman serta persebaran yang luas pada tanaman kelor di Kabupaten Boyolali. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga Mei 2022 di Kabupaten Boyolali. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode convenience sampling. Pengambilan sampel dilakukan pada 3 wilayah Kabupaten Boyolali yang telah dibagi berdasarkan ketinggian tempat yaitu dataran rendah (≤400 mdpl), dataran sedang (401-700 mdpl) dan dataran tinggi (>700 mdpl). Alat yang digunakan diantaranya alat tulis, rol meter, penggaris, jangka sorong, timbangan analitik, kamera, panduan diskriptor tanaman kelor, thermohigrometer, dan GPS. Sedangkan bahan yang digunakan adalah pohon dan benih kelor yang berada di lokasi survei. Analisis keragaman dibedakan pada karakter kuantitatif dan kualitatif. Pada karakter kuantitatif nilai keragaman dianalisis dengan koefisien keragaman, sedangkan pada karakter kualitatif menggunakan indeks Shannon Wiener. Analisis kesamaan genetik dilakukan dengan memanfaatkan software MVSP dengan metode UPGMA. Pembuatan peta persebaran dengan memanfaatkan software ArcGIS. Selain itu dalam penelitian ini juga memanfaatkan prediksi Maxent untuk mengetahui perkiraan lokasi yang ideal untuk pertumbuhan kelor. Hasil analisis dengan koefisien keragaman menunjukkan sebagian besar memiliki keragaman sedang pada berbagai variabel yang diamati. Namun pada variabel buah dan biji hampir seluruh variabel memiliki keragaman pada tingkat rendah. Analisis dengan indeks keragaman juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dimana hasil perhitungan tiap indeks keragaman menunjukkan nilai keragaman sedang hingga rendah. Hasil analisis keragaman juga menunjukkan bahwa keragaman aksesi secara keseluruhan tidak selalu lebih tinggi dibandingkan tiap-tiap dataran sehingga dapat disimpulkan bahwa perbedaan ketinggian tempat tidak mempengaruhi keragaman tanaman kelor. Dendrogram yang digambarkan berdasarkan karakter kualitatif dan kuantitatif juga menunjukkan bahwa aksesi yang didapatkan dari dataran yang sama belum tentu memiliki kesamaan genetik yang lebih mirip. Kelompok yang terbentuk berasal dari aksesi yang berasal dari dataran yang berbeda. Prediksi Maxent menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah di Kabupaten Boyolali berpeluang ditemukan atau digunakan sebagai tempat budidaya tanaman kelor. Prediksi tersebut juga membuktikan bahwa perbedaan ketinggian tempat tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman kelor. Beberapa faktor yang mempengaruhi keragaman kelor di Kabupaten Boyolali adalah faktor genetik, iklim dan pemanfaatan kelor yang dilakukan masyarakat. Aksesi yang didapatkan dalam eksplorasi dapat berasal dari tetua yang berbeda sehingga menciptakan keragaman. Namun, kondisi iklim makro yang relatif sama dapat menciptakan keseragaman terhadapat tanaman kelor yang beradaptasi dengan lingkungan. Selain itu pemanfaatan kelor yang berbeda pada tiap dataran juga dapat menciptakan keragaman meskipun sebagian besar pemanfaatan yang dilakukan tidak jauh berbeda yaitu dengan memanfaatkan daun kelor.
English Abstract
Moringa (Moringa oleifera L.) is a plant that has many benefits and it's widely used by the community. In addition, Moringa can also live in various environments. The variability can be influenced by the environment so the differences in the environment can also cause the possibility of the formation of diversity in Moringa plants. Boyolali Regency is one of the areas that have various regional conditions, especially the difference in altitude. This situation causes the possibility of diverse biodiversity, including Moringa plants. Therefore, a study was conducted on the genetic variability and similarity of Moringa in Boyolali District. In addition, research on the distribution of moringa was also carried out based on exploration results and distribution prediction maps. The research conducted is expected to show the variability and wide distribution of Moringa plants in Boyolali Regency. This research was conducted from March to May 2022 in Boyolali Regency. Data collection was carried out using the convenience sampling method. Sampling was carried out in 3 areas of Boyolali Regency which were divided based on altitude, namely lowlands (≤400 masl), medium plains (401-700 masl), and highlands (> 700 masl). The tools used include stationery, roller meter, ruler, caliper, analytical balance, camera, moringa descriptor guide, thermohygrometer, and GPS. Meanwhile, the materials used were trees and moringa seeds at the survey site. Analysis of variability is distinguished by quantitative and qualitative characteristics. For quantitative characters, the value of variability is analyzed using the coefficient of variability, while for qualitative characters, the Shannon-Wiener index is used. Genetic similarity analysis was carried out by utilizing MVSP software with UPGMA method. Making distribution maps using ArcGIS software. In addition, this research also utilizes Maxent's predictions to find out the approximate ideal location for Moringa growth. The results of the analysis with the coefficient of variance show that most of them have moderate variance in the various observed variables. However, in fruit and seed variables, almost all variables have a low level of variation. Analysis with variability indices also shows results that are not much different where the results of calculating each variability index show moderate to low variability values. The results of the analysis of variability also showed that the overall diversity of accessions was not always higher than that of each plain, so it could be concluded that differences in altitude did not affect the variability of Moringa plants. The dendrogram described based on qualitative and quantitative characteristics also shows that accessions obtained from the same plains do not necessarily have more similar genetic similarities. The group formed comes from accessions from different plains. Maxent's prediction shows that most areas in Boyolali Regency have the opportunity to be found or used as a place for cultivating moringa plants. This prediction also proves that differences in altitude do not affect the growth of Moringa plants. Several factors that influence the variability of Moringa in Boyolali Regency are genetic factors, climate, and the use of Moringa by the community. Accessions obtained in exploration can come from different elders, thus creating variability. However, relatively the same macroclimatic conditions can create uniformity in Moringa plants that adapt to the environment. In addition, the use of moringa which is different in each plain can also create variability, although most of the utilization is not much different, namely by utilizing moringa leaves.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052304 |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Unnamed user with username ismiatun |
Date Deposited: | 12 Jan 2024 02:47 |
Last Modified: | 12 Jan 2024 02:47 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/208884 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Nita Febrianty.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |