Peran Pemuda dalam Mempertahankan Eksistensi Reog Obyog Sebagai Daya Tarik Masyarakat.

Rifabella, Elsa and Dr. Gunawan Eko Nurtjahjono, S.Sos, M.Si (2023) Peran Pemuda dalam Mempertahankan Eksistensi Reog Obyog Sebagai Daya Tarik Masyarakat. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Upaya menjaga eksistensi sebuah kesenian sebagai warisan nenek moyang merupakan suatu keharusan bagi sekelompok masyarakat. Salah satu bentuk kesenian yang harus tetap ada dan dikenal oleh masyarakat baik dalam maupun luar negeri adalah kesenian reog Obyog. Mengingat perkembangan zaman yang dibarengi dengan pesatnya teknologi menjadikan sebuah tantangan terbesar bahwasannya kesenian yang dimiliki oleh suatu masyarakat tidak boleh hilang begitu saja. Oleh sebab itu sebagai pemuda yang dibekali semangat yang tinggi, diharapkan bahwa melalui peran mereka lah sebuah kesenian yang bernilai tinggi akan tetap eksis sehingga tetap menjadi daya tarik masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran pemuda desa Pohijo untuk menjaga eksistensi reog Obyog sebagai daya tarik masyarakat serta untuk menganalisis hambatan yang dialami dalam upaya mempertahankan eksistensinya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kualitatif Deskriptif dengan melakukan pendekatan kualitatif. Peran pemuda desa Pohijo dalam hal ini adalah komunitas Gembong Bawono dalam menjaga eksistensi reog obyog melalui tiga upaya diantaranya regenerasi, sosialisasi dan promosi. Regenerasi dilakukan dalam upaya agar tidak hilangnya generasi sebagai penerus anggota komunitas Gembong Bawono dari tahun ke tahun. Sosialisasi dilakukan dalam upaya agar kesenian reog Obyog dapat dikenal lebih dalam dan diketahui oleh masyarakat luas sehingga keberadaannya akan tetap ada di tengah tengah masyarakat sebagai sebuah kesenian yang diminati oleh mereka. Promosi adalah upaya yang dilakukan oleh Komunitas Gembong Bawono untuk mempromosikan komunitas mereka kepada masyarakat luas baik secara langsung dengan komunitas lain atau melalui media sosial agar masyarakat tertarik menggunakan reog Obyog Gembong Bawono. Hambatan yang dialami dalam menjaga eksistensi reog Obyog diantaranya Hambatan Internal berkaitan dengan kesulitan dalam mengkoordinasi sesama anggota komunitas disebabkan oleh perbedaan kepentingan masing - masing anggota, dan Hambatan Eksternal terkait dengan sulitnya memperoleh dukungan dari Pemerintah mengingat untuk memperoleh dukungan tersebut membutuhkan regulasi serta persetujuan yang melibatkan banyak pihak yang tidak dilakukan secara instan. Berdasarkan hasil penelitian, rekomendasi yang diberikan oleh peneliti yaitu perlu adanya kesadaran dan rasa kepemilikan terkait dengan kesenian reog obyog sehingga semua pihak baik anggota maupun Pemerintah akan terus berupaya menjaga eksistensinya

English Abstract

Efforts to maintain the existence of art as a legacy from their ancestors are a must for a group of people. One form of art that must continue to exist and be known by people both at home and abroad is the art of reog obyog. Considering the development of the times coupled with the rapid pace of technology, it is the biggest challenge that the arts owned by a society should not just disappear. Therefore, as young people who are equipped with high enthusiasm, it is hoped that it is through their role that high-value art will continue to exist so that it remains an attraction for society. This research aims to find out the role of Pohijo village youth in maintaining the existence of Reog Obyog as an attraction for the community and to analyze the obstacles experienced in efforts to maintain its existence. The research method used in this research is Qualitative Descriptive using a qualitative approach. The role of the Pohijo village youth in this case is the Gembong Bawono community in maintaining the existence of reog obyog through three efforts including regeneration, socialization and promotion. Regeneration is carried out in an effort to prevent the loss of generations as successor members of the Gembong Bawono community from year to year. The socialization was carried out in an effort so that the art of reog Obyog could be known more deeply and known by the wider community so that its existence would continue to exist in the midst of society as an art that was of interest to them. Promotion is an effort made by the Gembong Bawono Community to promote their community to the wider community either directly with other communities or through social media so that people are interested in using the Gembong Bawono Obyog reog. Obstacles experienced in maintaining the existence of reog Obyog include Internal Obstacles related to difficulties in coordinating fellow community members due to differences in the interests of each member, and External Obstacles related to the difficulty of obtaining support from the Government considering that obtaining this support requires regulations and approvals that involve many parties that are not done instantly. Based on the research results, the recommendation given by the researcher is that there needs to be awareness and a sense of ownership regarding the art of reog obyog so that all parties, both members and the Government, will continue to strive to maintain its existence.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523030542
Uncontrolled Keywords: Eksistensi,Peran Pemuda,Reog Obyog
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Pariwisata
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 11 Jan 2024 07:24
Last Modified: 11 Jan 2024 07:24
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/208046
[thumbnail of DALAM MASA MEMBARGO] Text (DALAM MASA MEMBARGO)
Elsa Rifabella.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item