Evaluasi Kemampuan Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera) Varietas Batang Hijau, Merah, dan Putih Sebagai Antihipertensi Secara In Vivo.

Clarissa, Aretha and Prof. Dr. Teti Estiasih,, STP, MP (2023) Evaluasi Kemampuan Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera) Varietas Batang Hijau, Merah, dan Putih Sebagai Antihipertensi Secara In Vivo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang tingkat prevalensinya cukup tinggi, baik di Indonesia maupun di dunia. Terdapat beberapa obat yang dapat menurunkan tekanan darah dari penderita hipertensi, tetapi obat-obatan tersebut dapat menyebabkan efek samping yang kurang baik bagi tubuh. Oleh karena itu, banyak tanaman herbal yang digunakan sebagai antihipertensi karena memiliki senyawa yang mampu menurunkan tekanan darah pada manusia, salah satunya adalah daun kelor (Moringa oleifera). Pemicu meningkatnya tekanan darah pada manusia adalah terdapat Angiotensin Converting Enzyme (ACE) yang dapat mengubah Angiotensin I menjadi Angiotensin II, sehingga untuk menurunkannya diperlukan inhibitor dari ACE tersebut. Penelitian ini mengevaluasi kemampuan tepung daun kelor varietas batang hijau, merah, dan putih sebagai antihipertensi secara In Vivo, dimana menggunakan tikus galur wistar jantan dengan umur 2-3 bulan yang melalui tahap pemeliharaan selama 10 minggu, yaitu 5 minggu adaptasi, 1 minggu induksi, dan 4 minggu perlakuan. Tekanan darah tikus diukur pada waktu tertentu untuk melihat apakah terjadi penurunan atau peningkatan, kemudian dianalisis secara statistik menggunakan Rancangan Acak Tersarang (Nested) dengan waktu yang bersarang ke perlakuan dan diuji lanjut dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) / Tukey HSD (Honestly Significant Difference) jika berbeda nyata. Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat perbedaan yang signifikan (PValue≤0,05) antar perlakuan dan antar varietas tepung daun kelor serta terdapat pula perbedaan yang signifikan (P-Value≤0,05) antar minggu selama masa perlakuan. Jika dilihat dari grafik penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik, tikus normal tanpa perlakuan mengalami penurunan dan peningkatan antar minggunya tetapi tidak berbeda signifikan dan masih dalam kisaran tekanan darah normal, tikus hipertensi tanpa perlakuan mengalami penurunan dan peningkatan antar minggunya tetapi tidak berbeda signifikan dan masih dalam kisaran tekanan darah hipertensi, tikus hipertensi yang diberikan captopril mengalami penurunan dari minggu ke minggu tanpa adanya peningkatan. Tikus hipertensi yang diberikan tepung daun kelor varietas batang hijau, merah, dan putih mengalami penurunan tekanan darah sistolik dan diastoliknya, dimana perlakuan terbaik ada pada tepung daun kelor varietas batang merah karena memiliki persentase selisih penurunan terbesar daripada varietas yang lainnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tepung daun kelor varietas batang hijau, merah, dan putih memiliki kemampuan sebagai antihipertensi karena dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada tikus percobaan. Kemampuan antar 3 varietas berbeda secara signifikan dalam menurunkan tekanan darah, dimana tepung daun kelor varietas batang merah merupakan perlakuan yang terbaik. Saran untuk penelitian ke depannya yaitu menguji lebih lanjut dengan menganalisis histopatologi tikus karena jika hanya menggunakan alat pengukur tekanan darah masih banyak faktor yang mempengaruhi hasil, serta dapat diteliti lebih lanjut terkait analisis kuantitatif senyawa bioaktif terkandung yang memiliki kemampuan untuk menurunkan tekanan darah.

English Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang tingkat prevalensinya cukup tinggi, baik di Indonesia maupun di dunia. Terdapat beberapa obat yang dapat menurunkan tekanan darah dari penderita hipertensi, tetapi obat-obatan tersebut dapat menyebabkan efek samping yang kurang baik bagi tubuh. Oleh karena itu, banyak tanaman herbal yang digunakan sebagai antihipertensi karena memiliki senyawa yang mampu menurunkan tekanan darah pada manusia, salah satunya adalah daun kelor (Moringa oleifera). Pemicu meningkatnya tekanan darah pada manusia adalah terdapat Angiotensin Converting Enzyme (ACE) yang dapat mengubah Angiotensin I menjadi Angiotensin II, sehingga untuk menurunkannya diperlukan inhibitor dari ACE tersebut. Penelitian ini mengevaluasi kemampuan tepung daun kelor varietas batang hijau, merah, dan putih sebagai antihipertensi secara In Vivo, dimana menggunakan tikus galur wistar jantan dengan umur 2-3 bulan yang melalui tahap pemeliharaan selama 10 minggu, yaitu 5 minggu adaptasi, 1 minggu induksi, dan 4 minggu perlakuan. Tekanan darah tikus diukur pada waktu tertentu untuk melihat apakah terjadi penurunan atau peningkatan, kemudian dianalisis secara statistik menggunakan Rancangan Acak Tersarang (Nested) dengan waktu yang bersarang ke perlakuan dan diuji lanjut dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) / Tukey HSD (Honestly Significant Difference) jika berbeda nyata. Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat perbedaan yang signifikan (PValue≤0,05) antar perlakuan dan antar varietas tepung daun kelor serta terdapat pula perbedaan yang signifikan (P-Value≤0,05) antar minggu selama masa perlakuan. Jika dilihat dari grafik penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik, tikus normal tanpa perlakuan mengalami penurunan dan peningkatan antar minggunya tetapi tidak berbeda signifikan dan masih dalam kisaran tekanan darah normal, tikus hipertensi tanpa perlakuan mengalami penurunan dan peningkatan antar minggunya tetapi tidak berbeda signifikan dan masih dalam kisaran tekanan darah hipertensi, tikus hipertensi yang diberikan captopril mengalami penurunan dari minggu ke minggu tanpa adanya peningkatan. Tikus hipertensi yang diberikan tepung daun kelor varietas batang hijau, merah, dan putih mengalami penurunan tekanan darah sistolik dan diastoliknya, dimana perlakuan terbaik ada pada tepung daun kelor varietas batang merah karena memiliki persentase selisih penurunan terbesar daripada varietas yang lainnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tepung daun kelor varietas batang hijau, merah, dan putih memiliki kemampuan sebagai antihipertensi karena dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada tikus percobaan. Kemampuan antar 3 varietas berbeda secara signifikan dalam menurunkan tekanan darah, dimana tepung daun kelor varietas batang merah merupakan perlakuan yang terbaik. Saran untuk penelitian ke depannya yaitu menguji lebih lanjut dengan menganalisis histopatologi tikus karena jika hanya menggunakan alat pengukur tekanan darah masih banyak faktor yang mempengaruhi hasil, serta dapat diteliti lebih lanjut terkait analisis kuantitatif senyawa bioaktif terkandung yang memiliki kemampuan untuk menurunkan tekanan darah.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052310
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian
Depositing User: Unnamed user with username chikyta
Date Deposited: 11 Jan 2024 02:10
Last Modified: 11 Jan 2024 02:10
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/207811
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Aretha Clarissa.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item