Pengaruh Bentuk Biji dan Dosis Pupuk Organik pada Pertumbuhan Bibit Kopi Arabika (Coffea arabica L).

Rizky Abdullah, Muhammad and Yogi Sugito, Prof. Dr. Ir. and Dr. Uma Khumairoh,, SP., M.Sc. (2023) Pengaruh Bentuk Biji dan Dosis Pupuk Organik pada Pertumbuhan Bibit Kopi Arabika (Coffea arabica L). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Produksi bibit kopi mempengaruhi budidaya kopi tanaman arabika secara keseluruhan. Bibit sapuan yang sering digunakan oleh petani memiliki berbagai kelemahan seperti produktivitas rendah dan rentan terhadap hama dan penyakit. Hal tersebut disebabkan terdapat biji abnormal yang tumbuh menjadi bibit. Penggunaan pupuk organik dapat menunjang biji abnormal untuk tumbuh seperti biji normal. Tujuan dari percobaan adalah untuk mempelajari apakah pertumbuhan bibit yang berasal dari berbagai jenis biji dipengaruhi oleh dosis pupuk organik, dan untuk mempelajari apakah benih dari biji abnormal dapat memiliki pertumbuhan yang baik bila diberi pupuk organik dengan dosis tinggi. Percobaan dilaksanakan pada bulan Januari 2023 – Juni 2023. Percobaan dilaksanakan di Desa Babadan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, Jawa Timur dan Laboratorium Sumber Daya Lingkungan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Alat yang digunakan dalam percobaan adalah polybag ukuran 10 cm x 10 cm, tray semai, jangka sorong, LAM, gelas ukur, timbangan laboratorium, dan oven laboratorium. Bahan – bahan yang digunakan adalah biji kopi varietas Gayo-2 dan pupuk kompos kotoran sapi. Percobaan dilakukan secara faktorial dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor pertama dari percobaan ini adalah jenis biji. Jenis biji terdiri dari 3 taraf, yaitu peaberry, normal, dan triase. Faktor kedua dari percobaan ini adalah dosis pupuk organik. Dosis pupuk organik terdiri dari 4 taraf, yaitu 125 g/polybag, 250 g/polybag, 375 g/polybag, dan 500 g/polybag. Parameter yang diamati pada percobaan adalah persentase tumbuh, waktu muncul daun, tinggi bibit, diameter batang, luas daun, volume akar, bobot kering bibit, dan relative growth rate (RGR). Parameter diamati pada 28, 42, 56, 70, 84, dan 98 hari setelah tanam (HST). Analisis data menggunakan analisis ragam berdasarkan uji taraf 5%. Uji lanjut menggunakan Nyata Jujur (BNJ) dengan taraf 5%. Hasil percobaan menunjukkan penambahan dosis pupuk organik tidak menunjang performa tumbuh bibit dengan biji abnormal secara nyata. Tidak terdapat interaksi antara bentuk biji dan dosis pupuk organik pada persentase tumbuh bibit, waktu muncul daun, diameter batang, luas daun, volume akar, dan RGR. Interaksi antara bentuk biji dan dosis pupuk organik berpengaruh nyata pada tinggi bibit dan bobot kering bibit. Tidak terdapat interaksi antara bentuk biji dan dosis pupuk organik pada pertumbuhan bibit disebabkan oleh kurang vitalnya nutrisi makro dan nutrisi mikro pada fase perkecambahan dan sebelum kotiledon membuka menjadi daun, alokasi unsur hara pada pertumbuhan bibit, sifat plastisitas fenotipik pada akar bibit, dan juga ekspresi genetik terhadap pola pertumbuhan. Penggunaan bentuk biji peaberry dalam pembibitan kopi arabika menghasilkan tinggi bibit, diameter batang, luas daun, dan berat kering yang lebih rendah dibandingkan dengan bentuk biji normal. Penggunaan bentuk biji triase dalam pembibitan kopi menghasilkan persentase tumbuh yang lebih rendah daripada bentuk biji normal.

English Abstract

The production of coffee seedlings affects the cultivation of Arabica coffee plants as a whole. Sweeping seeds that are often used by farmers have various weaknesses such as low productivity and susceptibility to pests and diseases. This is because there are abnormal seeds that grow into seeds. The use of organic fertilizers can support abnormal seeds to grow like normal seeds. The aim of the experiment was to study whether the growth of seedlings from various types of seeds was affected by the dosage of organic fertilizers, and to study whether seeds from abnormal seeds could have good growth when given high doses of organic fertilizers. The experiment was carried out in January 2023 – June 2023. The experiment was carried out in Babadan Village, Ngajum District, Malang Regency, East Java. and the Laboratory of Environmental Resources, Faculty of Agriculture, University of Brawijaya. The tools used in the experiment were polybags measuring 10 cm x 10 cm, seedling trays, vernier calipers, LAM, measuring cups, laboratory scales, and a laboratory oven. The materials on this experiment were Gayo-2 coffee beans and cow manure compost. The experiment was carried out factorially in a completely randomized design (CRD). The first factor of this experiment is the type of seed which consist of 3 levels, namely peaberry, normal, and triage. The second factor of this experiment is the dose of organic fertilizer which consists of 4 levels, namely 125 g/polybag, 250 g/polybag, 375 g/polybag, and 500 g/polybag. Parameters observed in the experiment were growth percentage, leaf emergence time, seedling height, stem diameter, leaf area, root volume, seed’s dry weight, and relative growth rate (RGR). Parameters were observed at 28, 42, 56, 70, 84, and 98 days after planting (DAP). The data analysis used was analysis of variance based on the 5% level test. The further test was using Tukey’s HSD (Honest Significant Difference) test with a 5% level with the IBM SPSS 25 application. The experimental results showed that increasing the dose of organic fertilizer did not significantly support the performance of growing seedlings with abnormal seeds. There was no interaction between seed shape and organic fertilizer dosage on the percentage of seedling growth, time of leaf emergence, stem diameter, leaf area, root volume, and RGR. The interaction between seed shape and organic fertilizer dosage had a significant effect on seedling height and seedling dry weight. There was no interaction between seed shape and organic fertilizer dosage on seedling growth due to the lack of vitality of macro-nutrients and micro-nutrients during the germination phase and before the cotyledons opened into leaves, the allocation of nutrients in seedling growth, the nature of phenotypic plasticity in seedling roots, and also genetic expression of growth patterns. The use of the peaberry seed shape in Arabica coffee nurseries resulted in lower seedling height, stem diameter, leaf area, and dry weight compared to the normal bean shape. The use of triage seed shape in coffee nurseries results in a lower growth percentage than normal seed shape.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052304
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Unnamed user with username ismiatun
Date Deposited: 10 Jan 2024 08:45
Last Modified: 10 Jan 2024 08:45
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/207667
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
MUHAMMAD RIZKY ABDULLAH.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item