Mohammad Isnaeni Putra WIcaksanaMohammad Isnaeni Putra, WIcaksana and Suprayogi,, STP, MP, Ph.D and Sakunda Anggarini,, STP, MP, M.Sc, Ph.D. (2023) Optimasi Delignifikasi pada Proses Pre-Treatment Tongkol Jagung sebagai Bahan Baku Pembuatan Xylitol. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat penderita diabetes yang cukup tinggi. Hal ini perlu adanya solusi untuk mengurangi tingkat penderita diabetes, salah satunya dengan mengganti jenis gula alkohol lain yang lebih rendah kalori seperti xylitol. Gula xylitol ini bisa didapatkan dengan mengolah limbah pertanian yang memiliki kandungan lignoselulosa cukup tinggi khususnya pada kadar hemiselulosa, contohnya seperti tongkol jagung. Tongkol jagung digunakan karena limbah tersebut memiliki potensi yang cukup tinggi untuk menjadi produk bernilai ekonomis tinggi. Tongkol jagung memiliki kandungan lignin 48,82% dan kandungan hemiselulosa 6,36% dari berat tongkol jagung kering. Hal ini diperlukan proses delignifikasi untuk mengurangi kadar lignin sehingga senyawa hemiselulosa dapat mengalami peningkatan. Delignifikasi dilakukan menggunakan senyawa Natrium hidroksida (NaOH). Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi titik optimal berdasarkan variabel konsentrasi NaOH dan waktu delignifikasi serta mengidentifikasi kadar hemiselulosa dan kadar lignin yang dihasilkan dari variasi variabel konsentrasi NaOH dan waktu delignifikasi. Penelitian ini menggunakan metode Response Surface Methodology sebagai metode penelitiannya. Faktor yang digunakan berupa konsentrasi NaOH (1%-2%) dan waktu delignifikasi (24 jam-48 jam). Pengujian kadar hemiselulosa dan lignin menggunakan metode Chesson. Hasil optimasi delignifikasi tongkol jagung memeroleh titik optimal dengan kombinasi konsentrasi NaOH 1,771% dan waktu delignifikasi 38,019 jam. Model optimum dengan faktor konsentrasi NaOH (A) dan waktu delignifikasi (B) terhadap kadar lignin (Y 1 ) dan kadar hemiselulosa (Y 2 ) diperoleh hasil kuadratik pada kadar lignin dengan model Y 1 = 51,17197 – 23,99495 A – 0,851806 B + 0,077735 AB + 6,42701 A 2 + 0,010850 B dan hasil linier pada kadar hemiselulosa dengan model Y 2 = 15,27563 + 1,24722 A + 0,079747 B. Dari titik optimal proses delignifikasi menghasilkan kadar lignin sebesar 19,398% dan kadar hemiselulosa sebesar 10,2189%.
English Abstract
Indonesia is one of the countries with a fairly high rate of diabetics. This requires a solution to reduce the level of diabetics, one of which is by replacing other types of sugar alcohols that are lower in calories such as xylitol. This xylitol sugar can be obtained by processing agricultural waste that has a high lignocellulose content, especially at hemicellulose levels, for example such as corn cobs. Corn cobs are used because the waste has a high enough potential to become a product of high economic value. Corn cobs have a lignin content of 48.82% and hemicellulose content of 6.36% of the weight of dry corn cobs. This requires a delignification process to reduce lignin levels so that hemicellulose compounds can increase. Delignification is carried out using Sodium hydroxide (NaOH) compounds. The purpose of this study is to identify the optimal point based on the variables of NaOH concentration and delignification time and identify hemicellulose levels and lignin levels resulting from variations in NaOH concentration variables and delignification time. This research uses the Response Surface Methodology method as its research method. The factors used were NaOH concentration (1%-2%) and delignification time (24 hours-48 hours). Testing hemicellulose and lignin levels using the Chesson method. The results of corn cob deignification optimization obtained an optimal point with a combination of NaOH concentration of 1.771% and delignification time of 38.019 hours. The optimum model with a concentration factor of NaOH (A) and delignification time (B) on lignin levels (Y1) and hemicellulose levels (Y¬2) obtained quadratic results on lignin levels with the Y1 model = 51.17197 – 23.99495 A – 0.851806 B + 0.077735 AB + 6.42701 A2 + 0.010850 B2 and linear results on hemicellulose levels with the Y2 model = 15.27563 + 1.24722 A + 0.079747 B. From the optimal point of the delignification process resulted in lignin levels of 19.398% and hemicellulose levels of 10.2189%
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | 052310 |
| Uncontrolled Keywords: | Delignifikasi, Optimasi, Response Surface Methodology, Tongkol Jagung Corn Cob, Delignification, Optimization, Response Surface Methodology |
| Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian |
| Depositing User: | Unnamed user with username verry |
| Date Deposited: | 10 Jan 2024 07:43 |
| Last Modified: | 10 Jan 2024 07:43 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/207539 |
![[thumbnail of Dalam Masa Embargo]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (Dalam Masa Embargo)
Mohammad Isnaeni Putra Wicaksana.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (1MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |