Analisis Efisiensi Ekonomi Usahatani Padi Organik Lahan Terasering (Studi di Desa Pagung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri).

Widhia Kusumawati., Rishna and Dr. Fadli Mulyadi,, SP., MP. and Jedda Ayu Inggrida,, SP., M.Si. (2023) Analisis Efisiensi Ekonomi Usahatani Padi Organik Lahan Terasering (Studi di Desa Pagung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

RINGKASAN Rishna Widhia Kusumawati. 195040100113005. Analisis Efisiensi Ekonomi Usahatani Padi Organik Lahan Terasering (Studi di Desa Pagung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri). Dibimbing oleh Dr. Fadli Mulyadi, SP., MP. dan Jedda Ayu Inggrida, SP., M.Si. Desa Pagung merupakan salah satu daerah pengembangan pertanian organik di Kabupaten Kediri. Topografi desa pagung berupa perbukitan, sehingga sistem pertanian dikelola secara terasering. Komoditas pertanian organik yang dikembangkan berupa padi organik. Beras organik sendiri telah menjadi produk unggulan Desa Pagung, tetapi padi organik memiliki tingkat produksi yang rendah. Hal ini menunjukan bahwa produksi padi organik belum optimal, dimana ketersediaan faktor-faktor produksi tidak tentu menghasilkan output secara maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jumlah biaya dan pendapatan, menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi produksi, dan menganalisis tingkat efisiensi usahatani padi organik. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan metode survei dibantu instrumen penelitian berupa kuesioner. Penentuan sampel menggunakan sampling jenuh (sensus) sebanyak 22 orang petani padi organik. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis biaya dan pendapatan, analisis regresi linier berganda, serta Data Envelopment Analysis (DEA). Hasil penelitian menunjukan karakteristik petani padi organik di Desa Pagung berada pada usia produktif, memiliki tingkat pendidikan terbanyak pada jenjang SD, jumlah tanggungan keluarga rata-rata 3 sampai 4 orang, dan didominasi petani dengan pengalaman bertani organik kurang dari lima tahun. Jumlah biaya produksi terdiri atas biaya tunai sebesar Rp. 8.751.750,- dan biaya diperhitungkan sebanyak Rp.5.740.900,-. Pendapatan atas biaya tunai padi organik dalam bentuk gabah kering panen (GKP) sebesar Rp. 12.368.250,- sedangkan pendapatan atas biaya tunai padi organik dalam bentuk gabah kering giling (GKG) sebesar Rp. 12.529.250,-. Selanjutnya, faktor – faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi padi organik yaitu luas lahan. Luas lahan akan mempengaruhi banyak benih yang akan ditanam. Luas lahan pertanian di Desa Pagung relatif kecil dengan rata-rata 0,16 Ha, dimana menunjukan bahwa kontribusi pendapatan lebih kecil dibanding dengan kepemilikan luasan lahan sedang dan luas. Nilai rata-rata efisiensi teknis padi organik pendekatan CRS sebesar 0,817 dan VRS sebesar 0,939, menunjukan efisiensi tergolong tinggi. Jumlah petani yang telah mencapai efisiensi teknis dengan nilai 1,00 sebanyak 15 orang dan nilai <1,00 sebanyak 6 orang. Efisiensi teknis tergolong tinggi disebabkan budidaya organik yang dapat memperbaiki kualitas tanah. Efisiensi alokatif rata-rata sebesar 0,542 yang tergolong rendah disebabkan oleh alokasi biaya faktor produktif yang belum efektif. Efisiensi ekonomi rata-rata bernilai sebesar 0,509 disebabkan oleh masih rendahnya efisiensi alokatif, dimana secara pengelolaan biaya dan harga belum optimal.

English Abstract

SUMMARY Rishna Widhia Kusumawati. 195040100113005. Economic Efficiency Analysis of Organic Rice Farming Terraced Land (Study in Pagung Village, Cement District, Kediri Regency). Dibimbing oleh Dr. Fadli Mulyadi, SP., MP. dan Jedda Ayu Inggrida, SP., M.Si. Pagung Village is one of the organic farming development areas in Kediri Regency. The topography of Pagung Village is in the form of hills, so that the agricultural system is managed terracing. Organic agricultural commodities developed in the form of organic rice. Organic rice itself has become the flagship product of Pagung Village, but organic rice has a low production rate. This shows that organic rice production has not been optimal, where the availability of production factors does not necessarily produce maximum output. The purpose of this study is to determine the amount of costs and income, analyze factors that affect production, and analyze the level of efficiency of organic rice farming. This study used quantitative methods with survey methods assisted by research instruments in the form of questionnaires. Sampling using saturated sampling (census) of 22 organic rice farmers. The data analysis technique used in this study are cost revenue analysis, multiple linear regression analysis, and Data Envelopment Analysis (DEA). The results showed that the characteristics of organic rice farmers in Pagung Village are at productive age, have the highest level of education at the elementary level, the average number of family dependents is 3 to 4 people, and are dominated by farmers with less than five years of organic farming experience. Total production costs consist of cash costs of Rp. 8,751,750,- and calculated costs of Rp. 5,740,900,-. Revenue on cash costs of organic rice in the form of harvested dry grain (GKP) amounted to Rp. 12,368,250, - while income on cash costs of organic rice in the form of milled dry grain (GKG) amounted to Rp. 12,529,250,-. Furthermore, production factors that have a real influence on organic rice production are land area. Land area will affect the many seeds to be planted. The area of agricultural land in Pagung Village is relatively small with an average of 0.16 Ha, which shows that the contribution of income is smaller than the ownership of medium and large land areas. The average value of technical efficiency of organic rice CRS approach is 0.817 and VRS is 0.939, indicating high efficiency. The number of farmers who have achieved technical efficiency with a value of 1.00 is 15 people and a value of <1.00 is 6 people. Technical efficiency is high due to organic cultivation that can improve soil quality. The average allocative efficiency of 0.542 is relatively low due to the ineffective allocation of productive factor costs. The average economic efficiency of 0.509 is due to the low allocative efficiency, where cost and price management are not optimal.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052304
Uncontrolled Keywords: Padi organik, produksi, efisiensi
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan
Depositing User: Unnamed user with username saputro
Date Deposited: 10 Jan 2024 03:27
Last Modified: 10 Jan 2024 03:27
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/207174
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Rishna Widhia Kusumawati.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item