Strategi Penghidupan Berkelanjutan Petani Porang (Amorphophallus Muelleri Blume) Di Desa Klangon Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun

MUTMAIDAH, SITI and Dr. Ir. Agustina Shinta HW, MP and Dr. Fitria Dina Riana, SP. MP (2023) Strategi Penghidupan Berkelanjutan Petani Porang (Amorphophallus Muelleri Blume) Di Desa Klangon Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ketertarikan petani menanam porang tidak terlepas dari nilai ekonomi porang yang tinggi, mudah dibudidayakan, adaptif di lahan naungan (dibawah tegakan tanaman hutan). Sejak dilepasnya varietas porang pertama yaitu Madiun 1, permintaan umbi dan permintaan bibit porang dari Madiun juga meningkat. Data volume ekspor porang yang tercatat di Badan Karantina Pertanian terus meningkat dari tahun 2015.. Volume ekspor porang dari 2015 hingga 2021 mengalami peningkatan hingga 89% dengan negara tujuan utama ke China. Budidaya porang menjadi salah satu alternatif yang menjanjikan bagi petani dalam meningkatkan pendapatan dan mencapai penghidupan berkelanjutan. Meskipun demikian berbagai kendala seperti sifat porang yang tidak bisa dikonsumsi secara langsung menyebabkan tingginya ketergantungan petani pada pabrik olahan porang atau eksportir, belum dikuasainya teknologi mengolah porang oleh petani, rawan pencurian karena ditanam di hutan, waktu panen porang yang lama (setelah 2 tahun) menjadi kendala masyarakat dalam peningkatan produksi. Usaha tani porang sangat rentan dan berisiko. Jika petani porang hanya mengandalkan pendapatan dari usaha tani porang saja maka, tidak akan mampu mencukupi kebutuhan keluarga secara layak. Strategi penghidupan merupakan upaya yang dilakukan masyarakat untuk mencapai penghidupan yang lebih baik dan berkaitan dengan upaya bagaimana masyarakat melakukan pengelolaan berbagai aset penghidupannya, menyikapi berbagai perubahan, dan menentukan prioritas perbaikan hidup. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi tingkat akses terhadap aset penghidupan (livelihood asset) petani porang, menganalisis tingkat kerentanan aset penghidupan petani porang, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi aset penghidupan petani dan menganalisis strategi adaptasi yang dilakukan petani porang di Desa Klangon Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun. Penelitian ini mengembangkan model penelitian dengan empat hipotesis guna menjawab permasalahan yang ada. Penentuan lokasi ditentukan secara purposive di Desa Klangon Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Responden dalam penelitian ini sebanyak 94 orang petani. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis Pentagon aset, Analisis LVI, dan analisis PLS-SEM dengan menggunakan WarpPLS 8.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akses paling dominan terhadap aset penghidupan adalah aset sosial sedangkan tingkat kerentanan tertinggi pada aset keuangan. Hal ini dikarenakan penurunan pendapatan akibat harga yang turun baik untuk umbi dan katak/bulbil. Hal ini juga dipicu meningkatnya biaya produksi akibat peningkatan dan kelangkaan pupuk bersubsidi dan kenaikan biaya tenaga kerja. Jumlah hutang yang dipinjam untuk periode tanam 2022/2023 menyebabkan pengeluaran petani meningkat dan tabungan menurun. Aset penghidupan berpengaruh positif secara signifikan terhadap manajemen usahatani, pasar, dan kelembagaan, dan tidak signifikan terhadap teknologi olahan yang dilakukan petani. Indikator yang paling berkontribusi adalah aset manusia, Aset manusia berpengaruh karena manusia adalah pengelola semua aset yang dimiliki petani. Meskipun tingkat pendidikan mayoritas SD tetapi pengalaman berbudidaya yang cukup baik ditambah mayoritas riwayat kesehatan yang dimiliki petani dan keluarganya cukup baik, serta adanya tenaga kerja dalam keluarga. Tenaga kerja dalam keluarga menyumbang penurunan biaya produksi porang. Umumnya petani mempunyai tenaga kerja dalam keluarga yang membantu kegiatan produksinya. Nilai koefisien determinasi atau R-squares digunakan untuk menilai pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Dari hasil analisis diketahui bahwa nilai R2 terbesar pada aspek kelembagaan yaitu 0,66. Hal ini dapat diartikan bahwa aset penghidupan mampu memprediksi pengaruhnya terhadap aspek kelembagaan sebesar 66%. Strategi vi penghidupan yang dilakukan di Desa Klangon yaitu intensifikasi, ekstensifikasi, dan diversifikasi. Strategi intensifikasi dan ekstensifikasi yang dilakukan adalah dengan perbaikan manajemen produksi. Hasil dari strategi intensifikasi ini akan memberikan kontribusi pada peningkatan hasil produksi. Strategi diversifikasi produksi tanaman dilakukan untuk meningkatkan penghasilan petani. Implikasi yang dapat diperoleh dan diterapkan dari penelitian ini adalah rekomendasi kebijakan strategi adaptasi penghidupan yang efektif bagi petani yaitu meningkatkan pendapatan dengan perbaikan manajemen usahatani, pengadaan pelatihan pengolahan pasca panen terutama menjadikan porang sebagai produk jadi, dan menanam porang dengan sistem tumpangsari. Rekomendasi strategi tersebut diharapkan akan efektif karena meningkatkan pendapatan sehingga penghidupan berkelanjutan petani porang di Desa Klangon, Kecamatan Madiun, Kabupaten Saradan akan tercapai.

English Abstract

Farmers' interest in planting porang is inseparable from porang high economical value, easy to cultivate, and adaptive in shaded areas (under forest plants). Since releasing of the first porang variety, Madiun 1, the demand for porang tubers and seeds from Madiun has increased. Porang export volume recorded at the Agricultural Quarantine Agency has continued to increase from 2015. Porang export volume has increased by up to 89% from 2015 to 2021, with China as the main destination country. Porang cultivation is a promising alternative for farmers in increasing income and achieving sustainable livelihoods. However, various obstacles such as the nature of porang which cannot be consumed directly lead to farmers high dependence on porang processing factories or exporters; farmers have not mastered the processing technology for porang; is prone to theft since it is planted in the forest; and porang harvest time (after 2 years) becomes a problem in increasing porang productivity. Porang farming is very vulnerable. If porang farmers rely on income from porang farming, they will not be able to adequately meet the needs of their families. The livelihood strategy is an effort by the community to achieve a better livelihood and is related to efforts on how the community manages various livelihood assets, responds to various changes, and determines priorities for improving their lives. The purpose of this study was to identify the level of access to the livelihood assets of porang farmers, analyze the level of vulnerability of porang farmers' livelihood assets, analyze the factors that affect the livelihood assets of farmers and analyze the adaptation strategies carried out by porang farmers in Klangon Village, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun. This study develops a research model with four hypotheses to answer existing problems. The location was determined purposively in Klangon Village, Saradan, Madiun. Respondents were 94 farmers. The data was analyzed by descriptive analysis, Pentagon asset analysis, LVI analysis, and PLS-SEM analysis using WarpPLS 8.0. The results showed that the most dominant access to livelihood assets was social assets while the highest level of vulnerability was in financial assets. This is due to income fall caused by both tubers and bulbils falling prices. This was also triggered by rising production costs due to the increase and scarcity of subsidized fertilizers also rising labor costs. The amount of loan for the 2022/2023 planting period caused increase in farmer expenditure and savings decrease. Livelihood assets have a significant positive effect on farm management, markets, and institutions, and not significantly on the processing technology carried out by farmers. The most contributing indicator was human assets. Human assets are influential since humans are the managers of all assets owned by farmers. Although the major education level is elementary school, the farmers was good enough in cultivating experience, had good medical history, and the member of the family can be a labor in farming. Labor in the family can reduce Porang production costs. Generally, farmers had labor in the family that helps their production activities. Coefficient of determination value or R-squares is used to assess independent variables effect to dependent variable. Based on the analysis results, it was known that the largest R2 value is in the institutional aspect, there was 0.66. This can be interpreted that livelihood assets were able to predict their influence on institutional aspects by 66%. The livelihood strategies implemented in Klangon Village are intensification, extensification, and diversification. The intensification and extensification strategies were undertaken by improving production management. The results of this intensification strategy will increase the production. The strategy of diversifying crop production was carried out to increase farmers' income. The implications that can be obtained and applied from this research are policy recommendations for effective livelihood adaptation strategies for farmers, there are viii increasing income by improving farming management; conducting post-harvest processing training for making porang as a finished product; and planting porang by intercropping system. The recommended strategies are expected to be effective because it can increase income so that the sustainable livelihoods of porang farmers in Klangon Village, Saradan, Madiun, will be gained.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 052304
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Annisti Nurul F
Date Deposited: 10 Jan 2024 02:27
Last Modified: 10 Jan 2024 02:27
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/206960
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Siti Latipah Zulia Aristin.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item