Ulfa, Mariyah (2023) Kinetika Ekstraksi Senyawa Fenolik Kulit Buah Kawista (Limonia acidissima L.) dengan Metode Microwave Assited Extraction (MAE)”. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tanaman kawista tumbuh secara alami di lingkungan kering seperti Myanmar, India, Srilangka, Indocina, Malaysia, dan Indonesia. Pohon kawista dapat tumbuh subur di Kabupaten Rembang. Daging buah kawista dapat diolah menjadi sirup. Salah satu produsen sirup kawista di Rembang yaitu UMKM Kawista Dewa Burung dan UMKM Bhakti Makanan dan Minuman (KBM2). Pengolahan buah kawista yang masih sebatas daging buahnya saja menimbulkan permasalah limbah berupa kulit buah kawista. Kedua UMKM tersebut dapat menghasilkan limbah kulit buah kawista rata-rata sekitar 600 ton/bulan untuk memproduksi sirup kawista. Saat ini limbah yang dihasilkan hanya dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembuatan sirup dan kompos. Padahal kulit buah kawista mengandung vitamin E dan senyawa fenol yang dapat berperan sebagai antioksidan. Kandungan vitamin E dan senyawa fenol yang berperan sebagai antioksidan dapat diperoleh melalui proses ekstraksi. Salah satu metode sekstraksi yang menguntungkan yaitu MAE (Microwave Assited Extraction) dengan menggunakan gelombang mikro mampu menghasilkan ekstraksi yang efisien. Pada proses ekstraksi kulit buah kawista digunakan pelarut etanol 96% dan daya microwave sebesar 100 watt. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu RAK (Rancangan Acak Kelompok) dengan satu faktor yaitu lama waktu ekstraksi (0, 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24 menit) dan dilakukan ulangan sebanyak 3 kali. Pada penelitian ini dilakukan analisis kadar air, rendemen, total fenol dengan uji F-C (folinciocalteu), dan aktivitas antioksidan dengan uji DPPH pada ekstrak kulit buah kawista. Selanjutnya dilakukan pemilihan perlakuan terbaik dengan Multiple Attribute. Melalui kinetika ekstraksi akan diketahui laju ekstraksi dari perubahan konsentrasi setiap waktu tertentu. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan terbaik pada ekstraksi MAE pada menit ke21. Nilai total fenol tertinggi yaitu 68,3779 mg GAE/g. Aktivitas antioksidan ekstrak kulit buah kawista dengan nilai IC 50 terendah yaitu 303,8267 ppm. Total fenol dan IC 50 memiliki hubungan kuadratik dengan pengaruh sebesar 0,9838 atau 98,38%. Proses ekstraksi kulit buah kawista memiliki kinetika ekstraksi dengan pemodelan orde dua, dengan nilai R vii 2 tertinggi diperoleh dari persamaan sebesar 0,9637. Kurva yang dihasilkan dari hubungan antara t/Ct dan t diperoleh persamaan yang menghasilkan nilai Cs sebesar 83,33 mg.g -1 , nilai h sebesar 11,6959 mg.g -1 .menit -1 , dan nilai k 2 sebesar 0,00168 g.mg -1 .menit -1 .
English Abstract
The kawista plant grows naturally in dry environments such as Myanmar, India, Sri Lanka, Indochina, Malaysia and Indonesia. Kawista trees can thrive in Rembang Regency. Kawista fruit flesh can be processed into syrup. One of the producers of kawista syrup in Rembang is the UMKM Kawista Dewa Burung and the UMKM Bhakti Food and Beverage (KBM2). The processing of kawista fruit, which is still limited to its flesh, causes a waste problem in the form of kawista fruit skin. The two MSMEs can produce kawista rind waste on average around 600 tons/month to produce kawista syrup. Currently the waste produced is only used as fuel for making syrup and compost. Even though the skin of the kawista fruit contains vitamin E and phenolic compounds which can act as antioxidants. The content of vitamin E and phenolic compounds which act as antioxidants can be obtained through the extraction process. One of the profitable extraction methods is MAE (Microwave Assisted Extraction) using microwaves is able to produce efficient extraction. In the process of extracting kawista fruit skin, 96% ethanol and power were used as solventsmicrowaveof 100 watts. The experimental design used was RAK (Randomized Block Design) with one factor, namely extraction time (0, 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24 minutes) and was repeated 3 times. In this study, analysis of water content, yield, total phenol was carried out using the FC test (folin- ciocalteu), and antioxidant activity by DPPH test on kawista fruit peel extract. Next, the selection of the best treatment was carried outMultiple Attributes. Through extraction kinetics, the extraction rate will be known from changes in concentration at any given time. The results showed that the best treatment was MAE extraction in the 21 st minute. The highest total phenol value was 68.3779 mg GAE/g. Antioxidant activity of kawista fruit peel extract with IC 50 the lowest was 303.8267 ppm. Total phenol and IC 50 has a quadratic relationship with an effect of 0.9838 or 98.38%. The kawista rind extraction process has extraction kinetics with second order modeling, with an R value2 the highest is obtained from the equation of 0.9637. The curve resulting from the relationship between t/Ct and t is obtained by an equation that produces a Cs value of 83.33 mg.g -1 , the h value is 11.6959 mg.g -1 .minute -1 , and the value of k 2 of 0.00168 g.mg -1 .minute -1 .
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | 052310 |
| Uncontrolled Keywords: | Etanol 96%, Kawista, Kinetika ekstraksi, MAE, Waktu ekstraksi Ethanol 96%, Kawista, Kinetics of extraction, MAE, Time of extraction |
| Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian |
| Depositing User: | Unnamed user with username verry |
| Date Deposited: | 09 Jan 2024 07:56 |
| Last Modified: | 09 Jan 2024 07:56 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/206698 |
![[thumbnail of Dalam Masa Embargo]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (Dalam Masa Embargo)
Mariyah Ulfa.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (3MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |