Minimasi Pemborosan pada Proses Produksi Susu Pasteurisasi dengan Pendekatan Lean Six Sigma (Studi Kasus: CV. Cita Nasional, Semarang)

Karomatul’ulya, Lina (2023) Minimasi Pemborosan pada Proses Produksi Susu Pasteurisasi dengan Pendekatan Lean Six Sigma (Studi Kasus: CV. Cita Nasional, Semarang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Susu mempunyai nilai pH 6,8 yang mudah rusak dan rentan terhadap pertumbuhan mikroorganisme. Untuk meminimalisir resiko tersebut dapat dilakukan proses pengolahan dengan pemanasan suhu tinggi, seperti pasteurisasi. CV. Cita Nasional merupakan salah satu industri yang memproduksi susu pasteurisasi. Dalam proses produksi yang dilakukan, terindikasi terjadi pemborosan dari kegiatan penerimaan susu segar hingga proses pengemasan. Cacat produksi akibat mesin pengemas yang mencapai 10% dari total produksi dalam satu batch, perpindahan bahan yang membutuhkan waktu lama, ruangan yang tidak mencukupi dan juga pergerakan yang tidak diperlukan namun banyak dilakukan diperusahaan membuat lead time produksi di CV. Cita Nasional semakin panjang. Perbaikan dapat dilakukan dengan melakukan minimasi pemborosan dari aktivitas yang tidak bernilai tambah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pemborosan, mengidentifikasi penyebab terjadinya pemborosan dan memberikan rekomendasi perbaikan untuk meminimasi pemborosan pada proses produksi susu pasteurisasi di CV. Cita Nasional. Penelitian dilakukan di CV. Cita Nasional, Semarang dari Januari hingga Mei 2023. Penelitian berfokus pada produk varian cup dengan rasa coklat. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan lean six sigma dengan metode analisis berupa Value Stream Analysis Tools (VALSAT), diagram fishbone dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Penerapan lean six sigma dilakukan pada tahapan define, measure, analyze dan improve, tanpa dilakukan control. Berdasarkan penelitian, terjadi 8 jenis pemborosan pada perusahaan yaitu waiting, excessive transportation, unnecessary inventories, defect, excessive power and energy, human potential dan environmental pollution. Pada penelitian ini perbaikan yang dilakukan berfokus pada 3 jenis pemborosan dominan yaitu defect, excessive transportation dan unnecessary motion yang berpotensi menyebabkan gangguan pada proses produksi berlangsung. Pemborosan defect terjadi karena kurangnya maintenance pada mesin filling dan sealing. Nilai sigma produk defect yang diperoleh yaitu 2,41 dengan DPMO sebesar 181865.38 yang menunjukkan bahwa pengendalian kualitas masih berada pada rata-rata industri di Indonesia. Produk defect yang dianalisis lebih lanjut adalah jenis defect seal yang terbuka dan kemasan tidak terdapat tanggal kadaluarsa. Pemborosan excessive transportation terjadi karena faktor tata letak fasilitas yang kurang optimal dan kurangnya peralatan material handling. Pemborosan unnecessary motion terjadi karena pemberlakuan SOP perusahaan yang kurang tegas. Penggambaran future state mapping menunjukkan waktu pada aktivitas produksi sebelum dilakukan perbaikan adalah 640.24 menit dan setelah dilakukan perbaikan menjadi 495.50 menit. Berdasarkan analisis, rekomendasi perbaikan yang diberikan yaitu terbagi atas 3 kategori sesuai pemborosan yang terjadi. Pada pemborosan defect dengan melakukan maintenance mesin secara rutin. Pada pemborosan excessive transportation dengan melakukan perbaikan pada tata letak fasilitas produksi dan evaluasi alat material handling. Pada pemborosan unnecessary motion dengan melakukan evaluasi SOP dan implementasi.

English Abstract

Milk has a pH value of 6.8 which is easily damaged and susceptible to the growth of microorganisms. To minimize this risk, processing can be carried out by heating at high temperatures, such as pasteurization. CV. Cita Nasional is an industry that produces pasteurized milk. During the production process, there were indications of waste from receiving fresh milk to the packing process. Production defects due to packaging machines which account for almost 10% of the total production in one batch, material movement that takes a long time, insufficient space and also movements that are not needed but are mostly carried out in the company make the production lead time at CV. Cita Nasional are getting longer. Improvements can be made by minimizing waste from non-value-added activities. This study aims to determine the types of waste, identify the causes of waste and provide recommendations for improvement to minimize waste on CV. Cita Nasional. Research conducted at CV. Cita Nasional, Semarang from January to May 2023. The research focuses on the cup variant product with chocolate flavor. The research was conducted using the lean six sigma approach with analytical methods in the form of Value Stream Analysis Tools (VALSAT), fishbone diagrams and Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). The application of lean six sigma is carried out at the stages of define, measure, analyze and improve, without controlling. Based on research, there are 8 types of waste in companies, namely waiting, excessive transportation, unnecessary inventories, defects, excessive power and energy, human potential and environmental pollution. In this study, the improvements made focused on 3 dominant types of waste, namely defects, excessive transportation and unnecessary motion which have the potential to cause disruption to the ongoing production process. Waste of defects occurs due to lack of maintenance on filling and sealing machines. The defect product sigma value obtained is 2.41 with a DPMO of 181865.38 which indicates that quality control is still at the industry average in Indonesia. Product defects that are analyzed further are the type of defect seal that is open and the packaging does not have an expiration date. Excessive transportation waste occurs due to less optimal facility layout and lack of material handling equipment. The waste of unnecessary motion occurs due to the implementation of company SOPs that are not strict enough. The description of the future state mapping shows that the time for production activities before the repair was carried out was 640.24 minutes and after the repair was made it became 495.50 minutes. Based on the analysis, the recommendations for improvement given are divided into 3 categories according to the waste that occurs. In wasting defects by carrying out routine machine maintenance. On the waste of excessive transportation by making improvements to the layout of production facilities and evaluating material handling equipment. On the waste of unnecessary motion by evaluating SOPs and implementation.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	052310
Divisions:	Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian
Depositing User:	Unnamed user with username verry
Date Deposited:	08 Jan 2024 07:40
Last Modified:	08 Jan 2024 07:40
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/206230

Text (DALAM MASA EMBARGO) Lina Karomatul'ulya.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (4MB)

Actions (login required)

View Item