Pengelolaan Ekowisata Mangrove Di Kampung Blekok, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Situbondo, Jawa Timur.

Naqiyyah, Emerald Moza and Dr. Ir. Mulyanto,, M.Si and Alfi Nur Rusydi,, S.Si., M.Sc (2023) Pengelolaan Ekowisata Mangrove Di Kampung Blekok, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Situbondo, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ekowisata mangrove menjadi salah satu pilihan dalam mempromosikan lingkungan yang khas dan terjaga keasliannya sekaligus menjadi suatu kawasan kunjungan ekowisata salah satunya ekowisata Kampung Blekok, Situbondo. Masyarakat setempat juga menunjukkan kepedulian akan ekosistem mangrove yang ada dikawasan tersebut, yaitu dengan cara pembersihan sampah dan penanaman mangrove di sepanjang sungai sampai muara secara rutin. Hal tersebut tidak menutut kemungkinan akan berdampak positif, disisi lain sebagai ekowisata pasti mempunyai berbagai masalah didalamnya. Hal ini merupakan akar utama permasalahan yang sering kali dihadapi oleh masyarakat setempat sebagai pengelola kawasan ini. Perlu dilakukannya penelitian mengenai strategi pengelolaan ekowisata agar wilayah ini dapat dimanfaatkan dengan maksimal dan tentunya dengan konsep ekowisata agar sumberdaya alam yang ada tetap sustainable dan lestari. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2023. Pengambilan data yang digunakan di dalam penelitian ini ialah penentuan responden dari masyarakat, pengunjung, dan pengelola melalui penyebaran kuesioner serta dilakukannya wawancara. Responden yang diambil merupakan responden yang memanfaatkan ekowisata Kampung Blekok di dalamnya. Sebelum memasuki penentuan faktor strategi perlu melakukan penentuan kondisi lingkungan, yakni sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dapat membantu proses dasar pengambilan data serta penentuan bagaimana kondisi lingkungan ekowisata. Metode analisis data yang dilakukan ialah menggunakan analisa SWOT yang digunakan untuk pengumpulan skor dari faktor-faktor yang ditemukan, kemudian melakukan perhitungan kuadran serta mengumpulkan hasil strategi melalui skala prioritas sebagai akhir dari perhitungan. Skala prioritas ini dapat membantu pengelola untuk melaksanakan strategi mana yang dilakukan terlebih dulu untuk meningkatkan pengembangan desa wisata Kampung Blekok. Kondisi lingkungan ekowisata Kampung Blekok tidak terlepas dari banyaknya sampah yang menumpuk di ujung kawasan, ini menjadi permasalahan utama di dalam faktor strategi. Badan pengelola termasuk masyarakat local yang tergabung dalam POKDARWIS merupakan salah satu terciptanya pengembangan pengelolaan ekowisata di Kampung Blekok, hal ini menjadikan kawasan mereka menjadi desa mandiri. Kampung Blekok mempunyai kekuatan dan peluang yang intens terhadap pengelolaannya. Skor dari faktor kekuatan dari internal di dapatkan hasil (1.04) sedangkan faktor peluang dari eksternal di dapatkan hasil (0.53). Hasil menunjukkan bahwa Kampung Blekok terletak pada Kuadran I, yakni strategi agresif. Strategi ini menunjukkan bahwa wisata berada disituasi yang sangat menguntungkan. Hal ini mendukung strategi agresif yang terletak pada Kuadran I. Kampung Blekok harus mempertahankan kekuatan internalnya sehingga dapat memanfaatkan peluang dari eksternal yang ada. Berdasarkan seluruh perhitungan analisis fakor internal dan eksternal, maka dapat dapat ditentukan alternative strateginya yaitu melakukan penerapan edukasi terhadap masyarakat dan pengelola tentang kebersihan lingkungan melalui pembersihan sampah.

English Abstract

Mangrove ecotourism is one of the options in promoting a unique environment and maintaining its authenticity as well as being an area for ecotourism visits, one of which is Kampung Blekok ecotourism, Situbondo. The local community also shows concern for the mangrove ecosystem in the area, namely by routinely cleaning up trash and planting mangroves along the river to the estuary. This does not demand the possibility of having a positive impact, on the other hand as ecotourism it must have various problems in it. This is the main root of the problem that is often faced by the local community as the manager of this area. It is necessary to do research on ecotourism management strategies so that this area can be optimally utilized and of course with the concept of ecotourism so that the existing natural resources remain sustainable and sustainable. This research was conducted in January 2023. The data collection used in this study was the determination of respondents from the public, visitors, and managers through distributing questionnaires and conducting interviews. Respondents who were taken were respondents who took advantage of Kampung Blekok ecotourism in it. Before entering into the determination of strategic factors, it is necessary to determine environmental conditions, namely natural resources and human resources that can assist the basic process of data collection and determine the environmental conditions of ecotourism. The data analysis method used is SWOT analysis which is used to collect scores from the factors found, then perform quadrant calculations and collect strategy results through a priority scale as the end of the calculation. This priority scale can help managers to implement which strategy to do first to improve the development of the Kampung Blekok tourist village. The environmental condition of the Blekok Village ecotourism is inseparable from the amount of waste that has accumulated at the end of the area, this is a major problem in the strategic factor. The management body including local communities who are members of Travel awareness groups (POKDARWIS) is one of the creations of the development of ecotourism management in Blekok Village, this has made their area an independent village. Kampung Blekok has intense strengths and opportunities for its management. The score of the internal strength factor is obtained (1.04) while the external opportunity factor is obtained (0.53). The results show that Kampung Blekok is located in Quadrant I, namely aggressive strategy. This strategy shows that tourism is in a very profitable situation. This supports an aggressive strategy which is located in Quadrant I. Kampung Blekok must maintain its internal strength so that it can take advantage of existing external opportunities. Based on all internal and external factor analysis calculations, an alternative strategy can be determined, namely implementing education for the community and managers about environmental hygiene through cleaning up waste.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523080398
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.95 Biological resources > 333.956 Fishes
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 06 Dec 2023 06:15
Last Modified: 06 Dec 2023 06:15
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/204894
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Emerald Moza Naqiyyah.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item