Hubungan Suhu Permukaan Laut dan Jumlah Penyu Lekang (Lepidochelys Olivacea) yang Mendarat di Bajulmati Sea Turtle Conservation, Kabupaten Malang Menggunakan Data Citra Satelit Landsat 8

Nugraha, Dimas Diandra and Dr. Ir. Umi Zakiyah, M.Si. and Alfi Nur Rusydi,, S.Si., M.Sc (2023) Hubungan Suhu Permukaan Laut dan Jumlah Penyu Lekang (Lepidochelys Olivacea) yang Mendarat di Bajulmati Sea Turtle Conservation, Kabupaten Malang Menggunakan Data Citra Satelit Landsat 8. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Suhu Permukaan Laut (SPL) mempengaruhi kelangsungan hidup organisme laut seperti pertumbuhan, reproduksi, serta persebaran organisme laut. SPL dapat digunakan sebagai sarana pendugaan atau penentuan lokasi upwelling, front, ataupun eddies current yang erat kaitannya dengan persebaran organisme laut. Pengukuran SPL dapat dilakukan menggunakan teknik remote sensing dengan memanfaatkan teknologi satelit. Salah satu data citra satelit yang dapat digunakan untuk mengukur SPL adalah citra satelit Landsat 8, karena memiliki Thermal InfraRed Sensor (TIRS). Penyu merupakan salah satu organisme laut yang hidupnya dipengaruhi oleh SPL, hal ini dikarenakan penyu merupakan organisme poikiloterm atau dipengaruhi oleh suhu lingkungan di sekitarnya. Penyu kerap kali ditemukan di wilayah perairan Indonesia dan menjadikan wilayah pesisir pantai Indonesia sebagai habitat peneluran. Terdapat 6 dari 7 spesies penyu yang ada di dunia dapat ditemukan di wilayah perairan Indonesia, salah satu jenis penyu yang sering kali ditemukan di wilayah Indonesia yaitu Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea), dikarenakan penyu tersebut hidup di wilayah perairan tropis dan subtropis. Pantai di daerah Malang Selatan yang merupakan wilayah dari Bajulmati Sea Turtle Conservation (BSTC) seringkali digunakan penyu lekang sebagai habitat peneluran. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan SPL dengan pendaratan penyu lekang di Bajulmati Sea Turtle Conservation (BSTC) yang dilaksanakan pada bulan Maret-April 2023. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan metode Korelasi Pearson sebagai analisis data yang digunakan untuk menentukan hubungan SPL dan pendaratan penyu lekang di BSTC. Terdapat total 74 kali pendaratan penyu lekang di wilayah BSTC pada rentang tahun 2018-2023 (per bulan April), dengan pendaratan terbanyak terjadi pada tahun 2018 yaitu sebanyak 20 kali dan pendaratan terendah terjadi pada tahun 2022 yaitu sebanyak 5 kali pendaratan. SPL dengan rata-rata terendah terdapat pada bulan Agustus tahun 2019 yaitu 21.41°C, sedangkan rata-rata SPL tertinggi terdapat pada bulan Februari dan Maret tahun 2023 yaitu 30.79°C. Hubungan antara jumlah pendaratan dan SPL di analisis menggunakan Korelasi Pearson dengan grafik sebagai bentuk penyajian data. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat hubungan kedua variabel sebesar 0.148314 yang artinya tidak adanya hubungan yang signifikan antara Suhu Permukaan Laut dan pendaratan Penyu Lekang di Bajulmati Sea Turtle Conservation.

English Abstract

Sea Surface Temperature (SST) affects the survival of marine organisms through growth, reproduction, and distribution. SST can be used as a means of estimating or determining the location of upwellings, fronts, or eddies that are closely related to the distribution of marine organisms. SST measurements can be carried out using remote sensing techniques by utilizing satellite technology. One of the satellite image data sets that can be used to measure SST is Landsat 8 satellite imagery, because it has a Thermal InfraRed Sensor (TIRS). Sea turtles are one of the marine organisms whose lives are affected by SST, this is because sea turtles are poikilothermic organisms or are influenced by the temperature of the surrounding environment. Turtles are often found in Indonesian waters and make the coastal areas of Indonesia nesting habitats. There are 6 out of 7 species of turtles that exist in the world that can be found in Indonesian waters. One type of turtle that is often found in Indonesian territory is the Lekang Turtle (Lepidochelys olivacea), because these turtles live in tropical and subtropical waters. Beaches in the South Malang area, which is the area of Bajulmati Sea Turtle Conservation (BSTC) are often used by olive ridley turtles as nesting habitats. Therefore, this study aims to analyze the relationship between SST and the olive ridley turtle landing at the Bajulmati Sea Turtle Conservation (BSTC) which was held in March-April 2023. The method used in this study is a descriptive method with the Pearson Correlation method as the data analysis used to determine the relationship between SST and olive ridley turtle landings at BSTC. There was a total of 74 olive ridley turtles landing in the BSTC area in the 2018–2023 range (as of April), with the most landings occurring in 2018, namely 20 times, and the lowest landings occurring in 2022, namely 5 landings. The lowest average SST was in August 2019, which was 21.41°C, while the highest average SST was in February and March 2023, which was 30.79°C. The relationship between the number of landings and SST was analyzed using Pearson Correlation with graphics as a form of data presentation. The results of the analysis show that the relationship between the two variables is 0.148314, which means that there is no significant relationship between sea surface temperature and the Lekang turtle landing at the Bajulmati Sea Turtle Conservation.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523080375
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.95 Biological resources > 333.956 Fishes
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 05 Dec 2023 04:11
Last Modified: 05 Dec 2023 04:11
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/204843
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Dimas Diandra Nugraha.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (10MB)

Actions (login required)

View Item View Item