Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi makrosirkulasi, mikrosirkulasi, gejala klinis integumen dan muskuloskeletal pada kaki diabetik.

Nurhandayani, Lenny and Prof. Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes and Dr. Ns. Heri Kristianto, S.Kep., M.Kep.,Sp.Kep.MB (2023) Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi makrosirkulasi, mikrosirkulasi, gejala klinis integumen dan muskuloskeletal pada kaki diabetik. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Diabetes melitus merupakan penyakit yang dapat mengakibatkan komplikasi kaki diabetik akibat dari disfungsi makrosirkulasi, mikrosirkulasi, integumen dan muskuloskeletal. Tingginya jumlah kasus Diabetes Melitus dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko yang dapat dirubah dan tidak dapat diubah. Faktor risiko yang dapat diubah antara lain BMI, gula darah, kontrol glikemik, kolesterol, tekanan darah merokok dan aktivitas fisik. Pencegahan komplikasi kaki diabetik dapat dilakukan dengan mengidentifikasi faktor risiko yang dapat diubah dan melakukan pemeriksaan kaki yang mencakup penilaian sirkulasi, dan penilaian gejala klinis integumen dan muskuloskeletal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko BMI, gula darah, kontrol glikemik, kolesterol, tekanan darah dan merokok dengan kondisi makrosirkulasi, mikrosirkulasi, gejala klinis integument dan muskuloskeletal. Desain penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 100 orang dan diperoleh selama bulan Desember 2022 sampai dengan Januari 2023. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik consecutive sampling dimana semua subjek yang datang dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang sudah ditentukan oleh peneliti. Peneliti mengumpulkan data menggunakan instrumen lembar observasi yang merupakan gold standard yang direkomendasikam oleh American Heart Association (AHA) untuk mendeteksi kaki diabetik berupa penilaian BMI (menggunakan alat timbangan berat badan dewasa dan microtoise untuk mengukur tinggi badan pasien), tekanan darah (menggunakan alat tensimeter ABN Spectrum Sphygmomanometer dan General care Stethoscope Premier), penilaian kaki diabetik menggunakan skor penilaian ABI (menggunakan alat vascular doppler bistos Hi-Dop BT 200v, ABN Spectrum Sphygmomanometer, jelly dan tisu), monofilament, garputala dan Tuning Fork Hammer, termograf (termograf Flir E4), gejala klinis integument dan muskuloskeletal, lembar observasi pemeriksaan gula darah puasa, kontrol glikemik, kolesterol dan lembar kuesioner berupa identitas pasien, kebiasaan merokok, dan riwayat pemeriksaan kaki sebelumnya. Analisis data menggunakan SPSS versi 21 untuk analisis univariat (deskriptif) dan analisis bivariat menggunakan uji Pearson untuk variabel BMI, gula darah, kontrol glikemik, dan kolesterol, Uji Spearman’s rank pada variabel tekanan darah dan merokok. Analisis multivariat menggunakan SMARTPLS menggunakan outer model dan inner model. Hasil uji univariat didapatkan jumlah responden sebagian besar perempuan (69%) dan laki-laki sebanyak 31% dengan rentang usia 55-64 tahun sebanyak 49%. Responden sebagian besar memiliki tingkat Pendidikan SMA (45%), dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga (56%), durasi diabetes 5-10 tahun, memiliki tekanan darah dalam kategorik Hipertensi I (32%), tidak memiliki kebiasaan merokok (82%), dan pasien belum pernah mendapatkan informasi tentang kaki diabetik (94%) maupun pemeriksaan kaki (97%). Hasil uji Pearson dan uji Spearman’s Rank menunjukan adanya hubungan gula darah, kontrol glikemik dan kolesterol (LDL dan TG) dengan kondisi makrosirkulasi pada penilaian ABI, mikrosirkulasi pada penilaian monofilamen, garputala, kondisi gejala klinis integument dan muskuloskeletal dengan kekuatan hubungan kuat dan searah, namun tidak terdapat ix hubungan gula darah, kontrol glikemik dan kolesterol (LDL dan TG) dengan kondisi mikrosirkulasi pada penilaian termograf. Terdapat hubungan kolesterol (HDL) dengan kondisi makrosirkulasi pada penilaian ABI, mikrosirkulasi pada penilaian monofilamen, garputala, kondisi gejala klinis integumen dan muskuloskeletal dengan kekuatan hubungan cukup kuat dan tidak searah, namun tidak terdapat hubungan kolesterol (HDL) dengan kondisi mikrosirkulasi pada penilaian termograf. Terdapat hubungan tekanan darah dengan kondisi makrosirkulasi pada penilaian ABI (p value 0,006 kaki kanan, kaki kiri 0,004 < 0,05), mikrosirkulasi pada penilaian garputala (p value 0,035 kaki kanan dan kaki kiri < 0,05) dengan kekuatan hubungan cukup kuat dan searah, namun tidak terdapat hubungan tekanan darah dengan kondisi mikrosirkulasi pada penilaian monofilamen, termograf, kondisi gejala klinis integument dan muskuloskeletal. Tidak terdapat hubungan BMI dan merokok (p value > 0,05) dengan kondisi makrosirkulasi pada penilaian ABI, mikrosirkulasi pada penilaian monofilamen, garputala, kondisi gejala klinis integument dan muskuloskeletal. Hasil analisis multivariat pada SMARTPLS faktor risiko BMI, gula darah, kontrol glikemik, kolesterol, tekanan darah dan merokok memiliki kemampuan variabel sedang (49,8%) pada kondisi makrosirkulasi dengan penilaian ABI, pada kondisi mikrosirkulasi dengan penilaian monofilamen kemampuan variabel sedang (49,2%), kemampuan variabel kuat (63,5%) pada garputala, kemampuan variabel sedang (47,2%) pada termograf dan kemampuan variabel kuat (65,3%) pada kondisi gejala klinis dan integumen. Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor risiko gula darah, kontrol glikemik dan kolesterol berhubungan dengan kondisi makrosirkulasi pada penilaian ABI, kondisi mikrosirkulasi dengan penilaian monofilamen dan garputala, kondisi gejala klinis integument dan muskuloskeletal, namun tidak berhubungan dengan kondisi mikrosirkulasi pada penilaian termograf. Faktor risiko tekanan darah berhubungan dengan kondisi makrosirkulasi pada penilaian ABI dan kondisi mikrosirkulasi pada penilaian garputala, namun tidak berhubungan dengan kondisi mikrosirkulasi pada penilaian monofilamen, termograf, gejala klinis integument dan muskuloskeletal. BMI dan merokok tidak berhubungan dengan kondisi makrosirkulasi, mikrosirkulasi dan gejala klinis integumen dan muskuloskeletal. Faktor risiko BMI, gula darah, kontrol glikemik, kolesterol, tekanan darah dan merokok menunjukkan pengaruh yang besar pada penilaian gejala klinis integumen dan muskuloskeletal. Rekomendasi dari penelitian ini adalah asuhan keperawatan pada pasien diabetes dapat menggunakan pendekatan teori model konservasi Levine untuk pemeriksaan kaki dengan mengobservasi gejala klinis integumen dan muskuloskeletal dengan mengidentifikasi masalah integritas struktural dan integritas pribadi pada faktor risiko BMI, gula darah, kontrol glikemik, kolesterol dan merokok untuk memulihkan fungsi fisiologis pada struktur tubuh pasien yang berfokus pada intervensi keperawatan pada proses penyembuhan dan pencegahan komplikasi.

English Abstract

Diabetes mellitus is a disease that can lead to diabetic foot complications as a result of macrocirculation, microcirculation, integumentary dysfunction, and musculoskeletal dysfunction. The high number of cases of diabetes mellitus is influenced by several modifiable and irreversible risk factors. Modifiable risk factors include BMI, blood sugar, glycemic control, cholesterol, blood pressure, smoking, and physical activity. Prevention of diabetic foot complications can be done by identifying modifiable risk factors and performing a foot examination that includes assessment of circulation and assessment of integumentary and musculoskeletal clinical symptoms. This study aims to analyze the risk factors for BMI, blood sugar, glycemic control, cholesterol, blood pressure, and smoking with macrocirculation, microcirculation, integumentary, and musculoskeletal clinical symptoms. The research design used an analytic observational design with a cross-sectional approach. The number of samples used was 100, obtained from December 2022 to January 2023. Samples were selected using a consecutive sampling technique where all subjects who came met the inclusion and exclusion criteria determined by the researcher. Researchers collected data using an observation sheet instrument which is the gold standard recommended by the American Heart Association (AHA) for detecting diabetic feet in the form of BMI assessment (adult weight scale and microtoise to measure the patient's height), blood pressure (ABN tensimeter Spectrum Sphygmomanometer and General care Stethoscope Premier), assessment of diabetic foot using ABI score (vascular doppler bistos Hi-Dop BT 200v, ABN Spectrum Sphygmomanometer, jelly and tissue), monofilament, tuning fork and Tuning Fork Hammer, thermograph (thermograph Flir E4 ), integumentary and musculoskeletal clinical symptoms, fasting blood glucose observation sheets, glycemic control, cholesterol and questionnaire sheets in the form of patient identity, smoking habits, and history of previous foot examinations. Data analysis used SPSS version 21 for univariate (descriptive) analysis, and bivariate analysis used the Pearson test for BMI, blood sugar, glycemic control, and cholesterol variables, and Spearman's rank test on blood pressure and smoking variables. Multivariate analysis using SMARTPLS using the outer model and inner model. The results of the univariate test showed that the number of respondents was mostly female (69%) and 31% male, with an age range of 55–64 years of 49%. Most of the respondents have a high school education level (45%), work as housewives (56%), have diabetes duration of 5–10 years, have blood pressure in the category of hypertension I (32%), do not have smoking habits (82%), and have never received information about the diabetic foot (94%) or foot examination (97%). The results of the Pearson test and Spearman's rank test showed that there was a relationship between blood sugar, glycemic control, and cholesterol (LDL and TG) with macrocirculation conditions on ABI assessment, microcirculation on monofilament assessment, tuning fork, and integumentary and musculoskeletal clinical symptom conditions with a strong and unidirectional relationship strength, but there was no relationship between blood sugar, glycemic control, and cholesterol (LDL and TG) with microcirculation conditions on thermograph assessment. There is a relationship between cholesterol (HDL) and macrocirculation conditions in the ABI assessment and microcirculation in the assessment of monofilament, tuning fork, integumentary, and musculoskeletal clinical symptom conditions, with the strength of the relationship being quite strong and not unidirectional, but there is no relationship between cholesterol (HDL) and microcirculation conditions in the thermograph assessment. There is a relationship between blood pressure and macrocirculation conditions in the ABI xi assessment (p value 0.006 right foot, left foot 0.004 0.05) and microcirculation in the tuning fork assessment (p value 0.035 right foot, left foot 0.05) with quite strong relationship strength and in the same direction, but there is no relationship between blood pressure and microcirculation conditions on the assessment of monofilament, thermograph, integumentary clinical symptoms, and musculoskeletal conditions. There was no relationship between BMI and smoking (p value > 0.05) with macrocirculation conditions on ABI assessment, microcirculation on monofilament assessment, tuning fork, integumentary, and musculoskeletal clinical symptom conditions. The results of multivariate analysis on SMARTPLS risk factors for BMI, blood sugar, glycemic control, cholesterol, blood pressure, and smoking have moderate variable ability (49.8%) in macrocirculation conditions with ABI assessment; in microcirculation conditions with monofilament assessment, moderate variable ability (49, 2%); strong variable ability (63.5%) on the tuning fork; moderate variable ability (47.2%) on the thermograph; and strong variable ability (65.3%) on clinical symptoms and integumentary conditions. The conclusion of this study is that the risk factors for blood sugar, glycemic control, and cholesterol are related to macrocirculation conditions on ABI assessment, microcirculation conditions by monofilament and tuning fork assessment, and integument and musculoskeletal clinical symptom conditions, but not to microcirculation conditions on thermograph assessment. Risk factors for blood pressure are related to macrocirculation conditions on ABI assessment and microcirculation conditions on tuning fork assessment, but not to microcirculation conditions on monofilament, thermograph assessment, or integumentary and musculoskeletal clinical symptoms. BMI and smoking were not related to macrocirculation, microcirculation, or integumentary and musculoskeletal clinical symptoms. Risk factors such as BMI, blood sugar, glycemic control, cholesterol, blood pressure, and smoking showed a major influence on the assessment of integumentary and musculoskeletal clinical symptoms. The recommendation from this study is that nursing care for diabetic patients can use Levine's conservation model theory approach for foot examination by observing integumentary and musculoskeletal clinical symptoms and identifying structural integrity and personal integrity problems based on risk factors for BMI, blood sugar, glycemic control, cholesterol, and smoking to restore physiological function to the patient's body structure and focus on nursing interventions in the healing process and prevention of complications.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 0423060012
Uncontrolled Keywords: Kaki diabetik, makrosirkulasi, mikrosirkulasi, integument dan muskuloskeletal
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 610 Medicine and health > 610.7 Education, research, nursing, services of allied health personnel > 610.73 Nursing and services of allied health personnel
Divisions: S2/S3 > Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 01 Nov 2023 02:38
Last Modified: 01 Nov 2023 02:38
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/204178
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Lenny Nurhandayani.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (7MB)

Actions (login required)

View Item View Item