Pelestarian Kawasan Kota Tua Padang Melalui Persepsi Masyarakat

Yumna, Dwi Luthfiya and Dr. Wara Indira Rukmi,, S.T., M.T. and Kartika Eka Sari, S.T., M.T. (2023) Pelestarian Kawasan Kota Tua Padang Melalui Persepsi Masyarakat. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kota Padang merupakan ibu kota Provinsi Sumatera Barat yang terletak di pesisir pantai. Awal mula perkembangan Kota Padang berasal dari kawasan Kota Tua Padang. Kawasan ini menjadi bukti masa kejayaan pemerintahan VOC di Kota Padang. Pada akhir abad ke-16, VOC masuk ke Kota Padang melalui Pulau Cingkuak menuju Sungai Batang Arau. Pada saat itu, Sungai Batang Arau dijadikan sebagai jalur pendistribusian barang dagang melalui Samudra Hindia. Perkampungan di sekitar Sungai Batang Arau (Kota Tua Padang) juga semakin meluas. Permukiman dibagi menjadi tiga lokasi berdasarkan etnis yang menghuninya, yaitu Tionghoa, Belanda, dan India-Minang. Sebagaimana yang terjadi pada zaman kolonial, Kawasan Kota Tua Padang hingga saat ini masih berorientasi pada aktivitas ekonomi. Hal tersebut sesuai dengan RTRW Kota Padang tahun 2010-2030, bahwa Kawasan Kota Tua Padang diarahkan pada pengembangan cagar budaya dengan peruntukan pariwisata dan perekonomian. Pada tahun 2009, Kota Padang mengalami gempa besar dengan kekuatan 7,6 sr yang berpusat di laut barat (Tashiro, Takeuchi, & Wongso, 2019). Salah satu akibat dari gempa 2009, terjadi kerusakan pada kawasan dan bangunan di Kota Tua Padang. Masih tersisa 18 bangunan yang belum mendapatkan perbaikan hingga saat ini. Fenomena kerusakan kawasan dan bangunan mempengaruhi identitas dari Kota Tua Padang yang menurun sebagai kawasan cagar budaya. Oleh karena itu, Kota Tua Padang perlu mendapatkan perlindungan pelestarian untuk menjaga identitas dan menghidupkan kembali fungsi awal kawasan yang sudah memudar. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikai karakteristik Kota Tua Padang sebagai kawasan bersejarah dan persepsi masyarakat terhadap identitas kawasan. Berdasarkan hasil dari kedua tujuan tersebut akan dirumuskan arahan pelestarian dari kawasan Kota Tua Padang. Pada kajian terkait karakteristik Kota Tua Padang, peneliti menggunakan analisis keunggulan nilai sejagat. Sedangkan pada kajian terkait persepsi masyarakat terhadap identitas kawasan, peneliti menggunakan analisis citra kawasan. Sementara dalam menyusun arahan pelestarian, peneliti menggabungkan hasil analisis makna kultural, analisis citra kawasan, dan analisis keunggulan nilai sejagat. Berdasarkan hasil analisis dapat diidentifikasi bahwa terdapat beberapa potensi yang dimiliki oleh Kota Tua Padang. Potensi tersebut dapat dijabarkan menjadi sejarah guna lahan, lanskap, fisik bangunan, dan sosial budaya. Melalui potensi yang dimiliki Kota Tua Padang dirumuskan arahan pelestarian berdasarkan empat tindakan, yaitu preservasi, konservasi, rehabilitasi, dan rekonstruksi. Keempat tindakan pelestarian tersebut dikaji berdasarkan lima elemen citra kawasan yang terdapat di Kota Tua Padang.

English Abstract

Padang City is the capital of West Sumatra Province, located on the coastal area. The development of Padang City originated from the region known as Kota Tua Padang (Old Padang). This area serves as evidence of the VOC (Dutch East India Company) government's prosperity in Padang City. In the late 16th century, the VOC entered Padang City through Pulau Cingkuak, heading towards the Batang Arau River. At that time, the Batang Arau River became a route for distributing trade goods through the Indian Ocean. The settlement around the Batang Arau River (Kota Tua Padang) expanded over time and was divided into three areas based on the ethnic groups inhabiting them Chinese, Dutch, and Indian-Minang. As it was during the colonial era, Kota Tua Padang still maintains a focus on economic activities to this day. This aligns with the Padang City's Spatial Plan (RTRW) for the years 2010-2030, which aims to develop Kota Tua Padang as a cultural heritage site with a focus on tourism and the economy. In 2009, Padang City experienced a major earthquake with a magnitude of 7.6 on the Richter scale, centered in the western sea (Tashiro, Takeuchi, & Wongso, 2019). As a result of the 2009 earthquake, there was significant damage to the buildings and areas in Kota Tua Padang. Up until now, 18 buildings remain unrepaired. The phenomenon of damaged areas and buildings has affected the identity of Kota Tua Padang as a cultural heritage site. Therefore, Kota Tua Padang requires preservation protection to maintain its identity and revitalize its original functions that have faded over time. The purpose of this research is to identify the characteristics of Kota Tua Padang as a historical area and the public's perception of its identity. Based on the results of these two objectives, preservation guidelines for Kota Tua Padang will be formulated. The study of Kota Tua Padang's characteristics will utilize an outstanding universal value analysis. While the study of the community's perception of the area's identity will employ a mental map analysis. In formulating preservation guidelines, the researcher will combine the results of the Cultural Meaning analysis, Mental Map analysis, and Outstanding Universal Value analysis. Based on the analysis results, several potentials possessed by Kota Tua Padang can be identified. These potentials can be categorized into historical land use, landscape, physical buildings, and socio-cultural aspects. Preservation guidelines for Kota Tua Padang will be formulated based on four actions preservation, conservation, rehabilitation, and reconstruction. These four preservation actions will be examined based on five elements of the area's image present in Kota Tua Padang

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523070217
Uncontrolled Keywords: Pelestarian, Kota Tua, Persepsi, Cagar Budaya
Subjects: 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.121 6 City planning
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 26 Sep 2023 01:17
Last Modified: 26 Sep 2023 01:17
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/203282
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
DWI LUTHFIYA YUMNA.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (40MB)

Actions (login required)

View Item View Item