Pengaruh Tingkat Konsentrasi Penggunaan Garam dalam Proses Penyamakan Kulit Kelinci Berbulu Ditinjau dari Kadar Protein, Kadar Air, Aw (Aktivitas Air) dan Derajat Keasaman.

Pamungkas, Erik Anugrah and Dr. Dedes Amertaningtyas,, S.Pt., MP. (2023) Pengaruh Tingkat Konsentrasi Penggunaan Garam dalam Proses Penyamakan Kulit Kelinci Berbulu Ditinjau dari Kadar Protein, Kadar Air, Aw (Aktivitas Air) dan Derajat Keasaman. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kulit kelinci sebagai hasil samping dari pemotongan ternak dapat dimanfaatkan menjadi produk yang lebih bernilai ekonomis menjadi berbagai produk seperti cendramata, pakaian, hingga alat kesenian. Kulit segar harus diproses untuk menghindari pembusukan karena merupakan media yang baik untuk mikroorganisme tumbuh dan berkembang biak. Penyamakan adalah proses mengubah kulit mentah menjadi kulit tersamak (leather) yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan berbagai macam produk diatas. Bahan penyamak tawas dan garam adalah salah satu bahan alternatif yang belum banyak digunakan di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah konsentrasi penggunaan garam yang tepat dalam penyamakan berbulu kulit kelinci ditinjau dari kadar protein, kadar air, aktivitas air (Aw) dan derajat keasaman (pH). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober hingga Desember tahun 2022 berlokasi di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, dan pengujian di Laboratorium Pengujian Mutu dan Keamanan Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya. Materi penelitian ini yaitu menggunakan 100 lembar kulit kelinci jenis Rex yang diperoleh dari peternakan Rabbit Farm Kota Batu, Malang. Bahan penyamakan menggunakan tawas atau alumunium sulfat (Al2(SO4)3) dan garam krosok non yodium. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan 4 kali ulangan. Variabel yang diuji meliputi kadar protein, kadar air, aktivitas air (Aw), dan derajat keasaman (pH). Perlakuan penelitian menggunakan kulit kelinci segar (P0, tanpa perlakuan), konsentrasi bahan penyamak tawas sebesar 35% (350 gram) dan penambahan garam krosok secara berturut-turut dengan konsentrasi garam krosok sebesar P1 : 25% (250 gram), P2 : 30% (300 gram), P3 : 35% (350 gram) dan P4 : 40% (400 gram). Data yang diperoleh dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA) dan apabila terdapat perbedaan maka dianalisis lanjut dengan menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi garam dalam proses penyamakan memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar protein, kadar air, aktivitas air (Aw), dan derajat keasaman (pH) pada samak kulit kelinci berbulu. Kadar protein dengan nilai rata-rata setiap perlakuan, P0 (76,27%), P1 (77,28%), P2 (80,60%), P3 (76,86%), dan P4 (77,49%). Kadar air dengan nilai rata-rata setiap perlakuan, P0 (12,91%), viii P1 (9,77%), P2 (7,14%), P3 (7,28%), dan P4 (7,64%). Aktivitas air (Aw) dengan nilai rata-rata setiap perlakuan, P0 (0,61), P1 (0,51), P2 (0,35), P3 (0,37), dan P4 (0,46), dan derajat keasaman (pH) dengan nilai rata-rata setiap perlakuan, P0 (5,95), P1 (3,71), P2 (0,72) P3 (3,73), dan P4 (3,81). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan konsentrasi bahan penyamak tawas sebesar 35% (350 gram) dengan penggunaan konsentrasi garam krosok sebesar 30% (300 gram) pada perlakuan (P2) memberikan hasil terbaik terhadap kadar protein sebesar 80,60%, kadar air sebesar 7,14%, dan aktivitas air (Aw) sebesar 0,35. Penggunaan konsentrasi garam krosok yang melampaui batas pada perlakuan (P3) dan (P4) menyebabkan penurunan kualitas kimaiwi kulit yang berbanding lurus terhadap kualitas fisik kulit, sedangkan nilai derajat keasaman (pH) pada penelitian ini diperoleh hasil pada perlakuan P1 – P4 memenuhi nilai mutu derajat keasaman (pH) bila dikaitkan dengan nilai yang ditetapkan oleh SNI 06-0648-1989 tentang syarat mutu kulit kambing berbulu samak krom yakni nilai pH kulit tersamak pada kisaran 3,5–7,0. Rekomendasi diberikan kepada masyarakat yang melakukan penyamakan kulit kelinci berbulu menggunakan garam krosok dan tawas agar tidak menggunakan konsentrasi garam yang terlampau tinggi, karena menyebabkan kandungan kadar protein, kadar air, dan aktivitas air yang terkandung di dalamnya mengalami perubahan yang berpengaruh terhadap kualitias fisik kulit yang dihasilkan.

English Abstract

The purpose of this study was to determine the appropriate concentration of salt used in tanning rabbit fur leather in terms of protein content, water content, water activity and degree of acidity (pH). The method used in this reseacrh was a laboratory experimental method using a Completely Randomized Design (CRD) with 5 treatments. Each treatment was repeated 4 times. The variables tested included protein content, water content, water activity (Aw), and degree of acidity (pH). This treatment used fresh rabbit skin (P0), 250 grams of aluminum sulfate as tanning agent and the addition of salt successively, namely 250 grams (P1), 300 grams (P2), 350 grams (P3), and 400 grams (P4). The data were analyzed by analysis of variance (ANOVA). If there was a difference between treatments will be continued by Duncan Multiple Range Test (DMRT). The results of the research showed that the use of 250 grams of alumunium sulfat and 300 grams of salt (P2) gave the best results for protein content of 80.60%, water content of 7.14%, and water activity (Aw) 0.35. On the other hand, the degree of acidity (pH) the results showed in the treatment P1 – P4 requirments the quality of the degree of acidity (pH) when it is associated with the value set by SNI 06-0648-1989 concerning the quality requirements for chrome-tanned goat skin in the pH range of 3.5 –7.0.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523050229
Uncontrolled Keywords: Rabbit Fur Leather, Tanning, Salt
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 19 Sep 2023 04:16
Last Modified: 19 Sep 2023 04:16
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/203042
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
ERIK ANUGRAH PAMUNGKAS.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item