Karakteristik Edible Film Gelatin dan Karaginan Kappaphycus alvarezii Asal Kutai dengan Penambahan Virgin Coconut Oil

Aswiyantoro, Rara Amerea and Rahmi Nurdiani, S.Pi, M.App.Sc, PhD and Prof. Dr. Sc. Asep Awaludin Prihanto,, S.Pi., MP (2023) Karakteristik Edible Film Gelatin dan Karaginan Kappaphycus alvarezii Asal Kutai dengan Penambahan Virgin Coconut Oil. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Produk pangan merupakan jenis produk yang mudah mengalami kerusakan dan kemunduran mutu. Selama 20 tahun terakhir, produksi dan penggunaan plastik semakin meningkat yang berakibat pada permasalahan limbah plastik. Kelemahan dari penggunaan plastik adalah plastik terurai di alam dalam jangka waktu ratusan tahun. Oleh karena itu diperlukan bahan kemasan alternatif lain untuk menggantikan plastik, seperti edible film bersifat biodegradable yang ramah lingkungan. Edible film merupakan lapisan tipis yang terbuat dari bahan yang aman dikonsumsi. Edible film digunakan untuk melapisi dan melindungi produk makanan. Edible film ini berbahan baku gelatin kulit ikan patin. Namun gelatin kulit ikan patin menghasilkan film dengan karakteristik yang kurang bagus. Sehingga perlu ditambahkan karaginan. Karaginan banyak dibudidayakan di Indonesia, salah satunya di Kutai. Karakteristik karaginan asal Kutai telah memenui standar untuk kekuatan gel. Di sisi lain, edible film harus ditambahkan senyawa aktif untuk meningkatkan perlindungan terhadap produk. Penelitian ini akan menggunakan VCO sebagai senyawa aktif. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Juni 2023 di LSIH-UB. Penelitian ini menggunakan RSM untuk optimasi dengan design CCD. Penentuan formulasi dilakukan dengan menentukan nilai atas dan bawah terlebih dahulu. Lalu didapatkan 13 formula yang masing-masing diujikan tensile strength, elongasi, ketebalan, warna, transmisi uap air, aktivitas antioksidan dan antibakteri. Kemudian RSM akan memberikan formulasi karaginan dan VCO yang terbaik. Hasil uji menunjukan penggunaan karaginan asal Kutai dan penambahan VCO pada edible film dari gelatin kulit ikan patin memiliki hasil yang berbeda nyata (p-value<0,005) terhadap respon ketebalan dan aktivitas antioksidan. Penggunaan karaginan asal Kutai dan penambahan VCO pada edible film dari gelatin kulit ikan patin memiliki hasil yang tidak berbeda nyata (p-value>0,005) terhadap respon tensile strength, elongasi, laju transmisi uap air dan warna. Selanjutnya RSM memberikan formula optimum yaitu kombinasi karaginan 0,5% dan VCo 0,5%. Formulasi optimasi dengan kombinasi karaginan 0,5% dan VCO 0,5% belum memenuhi standar JIS (1975) pada parameter elongasi. Selain itu, parameter elongasi dan kuat tarik belum memenuhi standar SNI.

English Abstract

Food products are a type of product that is easily damaged and deteriorates in quality. Over the past 20 years, the production and use of plastics has increased which has resulted in a plastic waste problem. The downside of using plastic is that plastic decomposes in nature over hundreds of years. Therefore, alternative packaging materials are needed to replace plastic, such as biodegradable edible film which is environmentally friendly. Edible film is a thin layer made of material that is safe for consumption. Edible film is used to coat and protect food products. This edible film is made from catfish skin gelatin. However, catfish skin gelatin produces films with poor characteristics. So it needs to be added carrageenan. Carrageenan is widely cultivated in Indonesia, one of which is in Kutai. The characteristics of carrageenan from Kutai have met the standard for gel strength. On the other hand, active compounds must be added to edible films to increase product protection. This research will use VCO as an active compound. The research was conducted in February-June 2023 at LSIH-UB. This study uses RSM for optimization with a CCD design. Determination of the formulation is done by determining the upper and lower values first. Then 13 formulas were obtained, each of which was tested for tensile strength, elongation, thickness, color, water vapor transmission, antioxidant and antibacterial activity. Then RSM will provide the best carrageenan and VCO formulations. The test results showed that the use of carrageenan from Kutai and the addition of VCO to the edible film from catfish skin gelatin had significantly different results (p-value <0.005) in thickness response and antioxidant activity. The use of carrageenan from Kutai and the addition of VCO to the edible film from catfish skin gelatin had no significant difference (p-value>0.005) in response to tensile strength, elongation, water vapor transmission rate and color. Furthermore, RSM gave the optimum formula, namely a combination of 0.5% carrageenan and 0.5% VCo. The optimization formulation with a combination of 0.5% carrageenan and 0.5% VCO did not meet JIS (1975) standards on elongation parameters. In addition, the parameters of elongation and tensile strength do not meet SNI standards.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523080207
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 18 Sep 2023 02:51
Last Modified: 18 Sep 2023 02:51
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/202991
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Rara Amerea Aswiyantoro.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item