Deskripsi Perikanan Pelagis Tahun 1990-2022 Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 712 Yang Didaratkan di Provinsi Jawa Timur

Pradana, Rahmadi Andika and Dr. Ir. Tri Djoko Lelono,, M.Si and Mihrobi Khalwatu Rihmi,, S.Pi, M.Si (2023) Deskripsi Perikanan Pelagis Tahun 1990-2022 Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 712 Yang Didaratkan di Provinsi Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 712 di perairan utara Jawa Timur merupakan habitat penting bagi kelompok ikan pelagis yang memiliki nilai ekonomi yang signifikan di Indonesia. Jenis ikan pelagis kecil yang dominan tertangkap di wilayah ini termasuk tembang, teri, tetengkek, belanak, terubuk. Kelompok ikan pelagis besar seperti ikan tuna, cucut, tongkol, tenggiri papan dan tenggiri. Sayangnya, tingkat pemanfaatan kelompok ikan pelagis di WPPNRI 712 telah melebihi kapasitas pulihnya. Jika tidak ada tindakan pengelolaan yang cepat, sumber daya ikan ini berisiko mengalami penurunan stok yang dapat menyebabkan kepunahan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan untuk memastikan keberlanjutan sumber daya ikan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui komoditas perikanan tangkap unggulan ikan pelagis di WPPNRI 712 Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten/Kota (2) Mengetahui status pengusahaan sumberdaya ikan pelagis di WPPNRI 712 Provinsi Jawa Timur menggunakan data catch dan effort.(3) mengetahui estimasi allowable biological catch (ABC), allowable biological effort (ABE), total allowable catch (TAC) spesies pelagis dominan di WPPNRI 712 Provinsi Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode diskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan data meliputi data sekunder. Penelitian ini menggunakan pengolahan data berupa angka serta analisisnya menggunakan Location Quotient (LQ). Penelitian ini juga menggunakan metode holistik dengan model Surplus produksi (Scheafer 1954) dan dibandingkan dengan metode Feedback Harvest Control Rule (FHCR). Komoditas unggulan perikanan di Utara Jawa Timur dibagi menjadi 2 yaitu komoditas unggulan Provinsi dan komoditas unggulan Kabupaten/Kota. Komoditas unggulan dari keduanya didapatkan ikan tetengkek dan ikan tenggiri. Hasil tangkapan lestari maksimum (MSY/ Maximum Sustainable Yield) perikanan pelagis tahun 1990-2022 adalah sebesar 3010,193 ton/tahun, ikan pelagis kecil sebesar 173.231,155 ton/tahun, ikan pelagis besar sebesar 132.212,230 ton/tahun, ikan tetengkek sebesar 17.508,6 ton/tahun, ikan tenggiri sebesar 746,5 ton/tahun dan ikan tetengkek sebesar 57 ton/tahun. Tingkat pengusahaan perikanan pelagis total di perairan Laut Jawa (WPPNRI 712) Provinsi Jawa Timur yaitu 90% yang termasuk dalam status Fully Exploited. Tingkat pengusahaan ikan pelagis kecil yaitu 89% yang termasuk keladam status Fully Exploited. Tingkat pengusahaan ikan pelagis besar yaitu 91% yang termasuk kedalam status Fully Exploited. Tingkat pengusahaan ikan tetengkek sebagai komoditas unggulan Provinsi dan Kabupaten/Kota pelagis besar yaitu -13% yang termasuk kedalam Unexploited. Tingkat pengusahaan ikan tenggiri sebagai komoditas unggulan Provinsi dan Kabupaten/Kota pelagis besar yaitu 93% yang termasuk kedalam Fully Exploited. Analisis menggunakan model feedback harvest control rule (FHCR), didapatkan estimasi nilai Allowable Biological Catch (ABC2023) sebesar 78.072.148,93 kg, Allowable Biological Effort (ABE2023) yaitu 492.940.306 kali trip.

English Abstract

The Indonesian State Fisheries Management Area (WPPNRI) 712 in the waters north of East Java is an important habitat for pelagic fish groups that have significant economic value in Indonesia. Dominant small pelagic fish species caught in this area include tembang, teri, tetengkek, belanak, and terubuk. Large pelagic fish groups such as tuna, cucut, tongkol, tenggiri papan, and tenggiri are also found in this area. Unfortunately, the exploitation level of the pelagic fish groups in WPPNRI 712 has exceeded its capacity for recovery. Without prompt management actions, these fish resources are at risk of stock decline, which could lead to long-term extinction. Therefore, sustainable fisheries management is needed to ensure the sustainability of these fish resources. This study aims to (1) Determine the leading capture fisheries commodities of pelagic fish in WPPNRI 712 in the province of East Java and districts/cities. (2) Determine the status of the utilization of pelagic fish resources in WPPNRI 712 in the province of East Java using catch and effort data. (3) Determine the estimation of the allowable biological catch (ABC), allowable biological effort (ABE), and total allowable catch (TAC) of dominant pelagic species in WPPNRI 712 in the province of East Java. The method used in this thesis is a quantitative descriptive method with data collection techniques involving secondary data. This study utilizes numerical data processing and analysis using the Location Quotient (LQ) technique. The study also employs a holistic method with the Surplus Production Model (Scheafer 1954) and compares it with the Feedback Harvest Control Rule (FHCR) method. The leading fisheries commodities in North East Java are divided into two categories: provincial and district/city commodities. The leading commodities in both categories are tetengkek and tenggiri. The Maximum Sustainable Yield (MSY) for pelagic fisheries from 1990 to 2022 is 3,010,193 tons/year, with small pelagic fish accounting for 173,231,155 tons/year, large pelagic fish accounting for 132,212,230 tons/year, tetengkek accounting for 17,508.6 tons/year, tenggiri accounting for 746.5 tons/year, and tetengkek accounting for 57 tons/year. The total exploitation rate of pelagic fisheries in the waters of the Java Sea (WPPNRI 712) in East Java is 90%, classified as Fully Exploited. The exploitation rate of small pelagic fish is 89%, also falling under the category of Fully Exploited. The exploitation rate of large pelagic fish is 91%, categorized as Fully Exploited. The exploitation rate of tetengkek as the leading commodity for provincial and district/city small pelagic fish is 13%, falling under the category of Unexploited. The exploitation rate of tenggiri as the leading commodity for provincial and district/city large pelagic fish is 93%, classified as Fully Exploited. Analysis using the feedback harvest control rule (FHCR) model yields an estimation of the Allowable Biological Catch (ABC2023) of 78,072,148.93 kg and Allowable Biological Effort (ABE2023) of 492,940,306 trip instances.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523080200
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.95 Biological resources > 333.956 Fishes
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 18 Sep 2023 01:27
Last Modified: 18 Sep 2023 01:27
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/202982
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Rahmadi Andika Pradana.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item