Pangesti, Leni Sri and Dr. Achadiah Rahmawati,, S.Pt., M.Si (2023) Pemetaan Potensi Reproduksi Sapi Pedaging Sebagai Salah Satu Acuan dalam Upaya Pemeliharaan Intensif di Kawasan Taman Nasional Baluran (Studi Kasus di Dusun Karangtekok). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Dusun Karangtekok merupakan bagian dari desa penyangga kawasan TN Baluran. Mayoritas masyarakat di Dusun Karangtekok berprofesi sebagai petani atau peternak. Kegiatan beternak yang dilakukan oleh masyarakat di dusun Karangtekok adalah dengan cara semi intensif atau digembalakan secara liar di kawasan konservasi TN Baluran. Hal ini menimbulkan berbagai permasalahan seperti terancamnya flora, fauna yang ada di kawasan konservasi TN Baluran akibat persaingan pakan, tingginya kasus inbreeding dan kurangnya pengawasan, permasalahan tersebut menyebabkan tidak adanya recording ternak, sehingga dapat menyebabkan usaha peternakan sulit untuk berkembang. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui data kepemilikan ternak, manajmen pemeliharaan sapi pedaging dan potensi reproduksi sapi pedaging yang dilihat dari riwayat ix reproduksi sapi pedaging. Variabel yang diamati adalah data kepemilikan sapi pedaging oleh peternak lokal, pengetahuan peternak lokal di Dusun Karangtekok manajemen pemeliharaan sapi pedaging serta data riwayat reproduksi dari sapi pedaging. Materi yang dipergunakan pada penelitian ini ialah sapi pedaging milik peternak lokal yang digembalakan di kawasan konservasi taman nasional Baluran sebanyak 100 ekor induk sapi pedaging menggunakan purposive sampling dengan syarat minimal paritas satu. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus melalui survei langsung kepada peternak lokal di Dusun Karangtekok. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa mayoritas peternak memiliki tingkat pendidikan rendah, 93,33% responden menjadikan peternak sebagai pekerjaan sampingan, lama beternak yaitu 10-20 tahun dan data kepemilikan ternak sebanyak 100 ekor induk sapi serta 66,67% peternak memelihara sapi milik sendiri dan gaduhan. Kemudian pengetahuan peternak terkait deteksi tanda-tanda berahi tidak semua diketahui peternak, manajemen pemberian pakan dengan digembalakan dan diberi tambahan hijauan sebanyak sekali sehari ketika kemarau (86,66%), sistem pemeliharaan secara semi intensif (93,33%) dan 66,67% responden menganggap bahwa recording tidak penting. Selanjutnya riwayat reproduksi sapi pedaging yaitu sapi memiliki score BCS yang ideal namun memiliki nilai natural increase sebesar 15,34 yang termasuk kategori rendah, angka kelahiran ternak sebesar 22,09% termasuk kategori rendah, angka kematian ternak sebesar 6,75% termasuk kategori tinggi, serta sapi memiliki riwayat kelainan reproduksi berupa dystocia dengan persentase 61% dan termasuk kategori tinggi.
English Abstract
Local farmers in Karangtekok hamlet apply a semi-intensive rearing system or wild grazing in the Baluran National Park conservation area. This raises various problems, such as the threat to flora and fauna in the Baluran National Park conservation area due to competition for feed, high cases of inbreeding, and a lack of supervision. This research was conducted to find out data on livestock ownership, beef cattle maintenance management, and the reproductive potential of beef cattle as seen from the reproductive history of beef cattle. The variables observed were data on beef cattle ownership by local farmers, knowledge of local farmers in Karangtekok hamlet on management of beef cattle rearing, and data on the reproductive history of beef cattle. The material used in this study was beef cattle belonging to local farmers that were grazed in the Baluran National Park conservation area, as many vii as 100 beef cattle using purposive sampling with a minimum requirement of one parity. This research used a case study method through a direct survey of local farmers in Karangtekok hamlet. The data that has been obtained is analyzed with the help of Microsoft Excel and is supported by the results of previous studies. The conclusion from this study is that the majority of farmers have a low level of education, 93.33% of respondents make farmers a side job, the duration of farming is 10-20 years and data on livestock ownership of 100 cows and 66.67% of farmers raise their own cattle and rowdy. Then the knowledge of farmers regarding the detection of signs of heat is not all known by farmers, the management of feeding by grazing and being given additional forage once a day during the dry season (86.66%), semi-intensive rearing systems (93.33%) and 66.67 % of respondents think that recording is not important. Furthermore, the reproductive history of beef cattle is that cows have an ideal BCS score but have a natural increase value of 15.34 which is in the low category, the livestock birth rate is 22.09% which is in the low category, the livestock mortality rate is 6.75% which is in the high category, and cows have a history of reproductive disorders in the form of dystocia with a percentage of 61% and is included in the high category.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0523050185 |
Uncontrolled Keywords: | reproduktive potential, buffer zone, farmer knowledge, intensive, semi-intensive |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 14 Sep 2023 06:20 |
Last Modified: | 14 Sep 2023 06:20 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/202938 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Leni Sri Pangesti.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (1MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |