Analisis Yuridis Undang–Undang Nomor 13 Tahun 2016 Tentang Paten Terkait Pengetahuan Tradisional Sebagai Bentuk Invensi (Studi Komparasi dengan Negara India dan Thailand)

Liora, Noela and Moch. Zairul Alam, and Diah Pawestri Maharani, (2023) Analisis Yuridis Undang–Undang Nomor 13 Tahun 2016 Tentang Paten Terkait Pengetahuan Tradisional Sebagai Bentuk Invensi (Studi Komparasi dengan Negara India dan Thailand). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada Skripsi ini penulis mengangkat permasalahan berkaitan dengan analisis yuridis Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2016 Tentang Paten terkait pengetahuan tradisional sebagai bentuk invensi dengan melakukan studi komparasi dengan Negara India dan Thailand. Pemilihan Tema ini dilatarbelakangi oleh ketidaklengkapan hukum atas perlindungan hukum terkait pengetahuan tradisional sebagai bentuk invensi didalam pengaturan Undang-Undang Paten di Indonesia. Terdapat sebuah kasus terhadap pematenan pengetahuan tradisional milik Indonesia yang dipatenkan oleh perusahaan Shiseido, namun paten tersebut telah dibatalkan atas desakan masyarakat bukan karena adanya putusan pengadilan. Selain itu, didalam ketentuan Pasal 26 UU Paten Indonesia hanya mengatur terkait ketentuan Access Benefit Sharing (ABS) belum ada ketentuan yang lebih lengkap yang dapat melindungi masyarakat pemilik pengetahuan tradisional. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mengangkat rumusan masalah diantaranya: (1) Bagaimana Analisis Pengaturan Invensi Sebagai Objek Yang Dapat Dan Tidak Dapat Dipatenkan Di Beberapa Negara (Indonesia, India, Amerika Serikat, Eropa, Thailand, Spanyol, Inggris, Korea Selatan dan Rusia)? (2) Bagaimana Analisis Yuridis Pasal 26 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 Tentang Paten Terkait Pengetahuan Tradisional Sebagai Invensi Yang Dapat Dipatenkan (Perbandingan Dengan Indian Patent Act 1970 dan Negara Thailand)? Kemudian penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan metode Pendekatan Undang-Undang ( Statute Approach) dan pendekatan perbandingan ( Comparative Approach). Bahan hukum yang telah diperoleh penulis selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis interpretasi sistematis dengan memperhatikan satu pengaturan perundang-undnagan dengan undang-undang lainnya. Dengan menggunakan metode penelitian diatas, penulis memperoleh memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada bahwa pengaturan terhadap invensi yang dapat dan tidak dapat dipatenkan dalam beberapa negara tidak ada perbedaan yang signifikan maupun memiliki pengaruh besar agar dapat diterapkan di Indonesia kecuali India yang memiliki pengaturan bahwa suatu invensi yang sebenarnya merupakan pengetahuan tradisional atau yang merupakan agregasi atau duplikasi dari sifat yang diketahui dari komponen atau komponen yang dikenal secara tradisional termasuk kedalam kategori invensi yang tidak dapat dipatenkan. Selain itu, juga konsep ABS didalam Pasal 26 tidak cukup untuk memberikan perlindungan terhadap pematenan terkait pengetahuan tradisional, sehingga perlu adanya harmonisasi antara konsep Free Prior Informed Consent dan Mutually Agreed Terms

English Abstract

In Indonesia, patents are regulated in Law Number 13 of 2016. This law regulates the meaning of registration procedures and even cancellation of patents. However, the law does not accommodate complete arrangements related to traditional knowledge asaform of invention. There are still many provisions that should be included in the Patent Law regarding this matter because of the increasingly complex and sophisticated technological developments. There wasacase against the patenting of Indonesian traditional knowledge which was patented by the Shiseido company, but the patent was canceled at the insistence of the community, not because ofacourt decision. Apart from that, in the provisions of Article 26 of the Indonesian Patent Law it only regulates the provisions regarding Access Benefit Sharing (ABS) but there are no more complete provisions that can protect people who own traditional knowledge. Therefore the writing of this thesis uses normative juridical research methods with Statute Approach and Comparative Approach. The legal materials that have been obtained by the author will then be analyzed using systematic interpretation analysis techniques by taking into account one statutory arrangement with other laws. By using the above research methods, the authors obtained answers to the existing problems that the concept of ABS in Article 26 is not sufficient to provide protection for patenting related to traditional knowledge, so there isaneed for harmonization between the concepts of Free Prior Informed Consent and Mutually Agreed Terms

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523010049
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 18 Aug 2023 08:27
Last Modified: 18 Aug 2023 08:27
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/202543
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Noela Liora.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item