Efektivitas Pemberian Cognitive Behavior Therapy (CBT) dan Terapi Mindfulness Terhadap Tingkat Kecemasan Sosial Remaja

Sukmawati, Yulia and Dr. Ns. Retno Lestari,, M. Nurs and Dr. dr. Viera Wardhani,, M. Kes (2023) Efektivitas Pemberian Cognitive Behavior Therapy (CBT) dan Terapi Mindfulness Terhadap Tingkat Kecemasan Sosial Remaja. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kecemasan sosial dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi masalah kejiwaan pada usia remaja awal, bersifat destruktif dan secara alami mempunyai tingkat penyembuhan yang lambat yang ditandai dengan tingkat kekhawatiran yang tinggi tentang evaluasi negatif yang mengarah pada ketakutan dan penghindaran dari berbagai situasi sosial. Kecemasan sosial sering terjadi pada remaja awal daripada remaja akhir dikarenakan remaja awal cenderung mempunyai perilaku yang kurang menentu, lebih emosional, belum stabil, tidak realistis, dan pencarian idola sebagai panutan sedangkan pada usia remaja akhir telah mencapai emosi yang matang dimana mereka mampu mengekspresikan emosinya melalui cara serta waktu yang tepat. Kecemasan sosial merupakan masalah mental terbesar ketiga setelah penggunaan narkoba dan depresi, diperkirakan prevalensi pada populasi umum berjumlah sekitar 3%-13% di berbagai negara (Muhammad Salis Yuniardi, 2019). Tingginya jumlah remaja yang mengalami masalah kecemasan sosial memerlukan penanganan dengan segera. Lambatnya pemberian intervensi untuk mengatasi masalah kecemasan sosial pada remaja akan berdampak negatif pada perkembangannya ke depan. Dampak negatif yang dapat terjadi diantaranya adalah resiko terjadinya depresi kronis di masa dewasa, ide bunuh diri, pemakaian alkohol, penyalahgunaan obat-obatan, gangguan kecemasan umum, dan masalah perilaku menarik diri dari masyarakat (Mekuria et al., 2017 ; Scott et al., 2019). Remaja yang mengalami masalah kecemasan sosial mempunyai kondisi pemikiran negatif ketakutan dan kekhawatiran terhadap sesuatu hal yang belum tentu terjadi sehingga menimbulkan adanya perilaku penghindaran dalam situasi sosial (Leigh & Clark, 2018). Remaja yang mengalami masalah kecemasan sosial cenderung sulit untuk mengendalikan kecemasan yang menimbulkan stress dalam menghadapi situasi sosial (Blöte et al., 2022). Kondisi stres terjadi karena remaja yang mengalami masalah kecemasan sosial belum sadar sepenuhnya dalam mengenali pikiran, perasaan dan sensasi fisik yang dirasakan sehingga mereka tidak bisa mengidentifikasi pola pikir negatif dan mengintepretasikan pengalaman yang terjadi sebagai suatu ancaman dan hal yang tidak menyenangkan yang menyebabkan mereka kesulitan dalam mengendalikan emosi yang pada akhirnya memacu timbulnya perilaku negatif yang berupa penghindaran (Hambour et al., 2018). Adanya ketakutan, kekhawatiran serta ketidak sadaran dalam mengenali pikiran negatif yang menyebabkan penghindaran pada remaja dengan masalah kecemasan sosial dapat diatasi dengan pemberian terapi CBT dan Mindfulness. Terapi CBT yang diberikan kepada remaja dengan masalah kecemasan sosial disesuaikan dengan perkembangan usia dimana di dalam perkembangan kognitif usia remaja awal, mereka bisa berfikir lebih kompleks, bisa melakukan pemrosesan informasi dan penalaran, sering merasa sebagai orang dewasa yang berhak untuk mengambil suatu keputusan, lebih mandiri, mempunyai pemikiran abstrak dan idealis. CBT diberikan dengan maksud agar remaja bisa membuka pikirannya terhadap kondisi yang dirasakannya sekarang sehingga remaja bisa mengambil keputusan dirinya sendiri terhadap kondisi yang dihadapinya. Beegitu juga dengan pemberian terapi mindfulness, juga disesuaikan dengan perkembangan emosi remaja dimana pada usia remaja awal terjadi ketidakstabilan antara emosi positif dan emosi negatif yang selalu berfluktuasi dari waktu ke waktu. Dengan diberikan dua terapi tesebut diharapkan ada perubahan kondisi kognitif dan emosi negatif pada remaja sehingga pada usia tersebut remaja belajar untuk mengatasi stres dan mengelola emosi untuk mencegah perilaku penghindaran (Green et al., 2021; Bailen et al., 2019). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode quasi eksperimental pre-test post-test control group design. Rancangan penelitian ini memiliki dua kelompok yang dipilih secara acak/random yang terdiri dari kelompok kontrol yang diberikan intervensi CBT dan kelompok perlakuan yang diberikan intervensi kombinasi CBT dan mindfulness. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 40 orang remaja yang mengalami kecemasan sosial setelah dilakukan skrining dengan menggunakan skala pengukuran Liebowitz Social Anxiety Scale for Children and Adolescents (LSAS-CA-SR) yang kemudian dibagi menjadi menjadi 2 kelompok yakni kelompok kontrol yang diberikan intervensi CBT 20 orang dan kelompok perlakuan yang diberikan kombinasi CBT dan mindfulness sebanyak 20 orang. Berdasarkan dari hasil penelitian didapatkan bahwa pemberian terapi CBT dan terapi kombinasi CBT dan mindfulness sama-sama efektif dalam menurunkan masalah kecemasan sosial remaja tetapi kombinasi CBT dan mindfulness mempunyai hasil efektifitas sepuluh kali lebih baik (23.80) dalam menurunkan masalah kecemasan sosial remaja dibandingkan dengan terapi CBT saja (2.05). Pemberian kombinasi CBT dan mindfulness pada remaja menimbulkan suatu kesadaran penuh dalam mengenali pikiran, perasaan dan sensasi fisik yang dirasakan tanpa penilaian sehingga mereka akan lebih mudah mengendalikan emosi dan merubah pola pikir negatif yang menyebabkan penghindaran. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa ada perbedaan efektifitas pemberian CBT dan pemberian kombinasi CBT dan mindfulness dalam menurunkan kecemasan sosial remaja. Kombinasi CBT dan mindfulness secara signifikan mempunyai efektifitas yang lebih baik dalam menurunkan kecemasan sosial dibandingkan dengan hanya diberikan CBT. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar penanganan kecemasan sosial pada remaja.

English Abstract

Social anxiety can be defined as a condition of psychiatric problems in early adolescence, is destructive, and naturally has a slow recovery rate which is characterized by a high level of worry about negative evaluations that lead to fear and avoidance of various social situations. Social anxiety often occurs in early adolescents than in late adolescents because early adolescents tend to have behavior that is less erratic, more emotional, unstable, and unrealistic, and looks for idols as role models, while in late adolescence they have reached emotional maturity where they can express their emotions through right way and time. Social anxiety is the third biggest mental problem after drug use and depression, it is estimated that the prevalence in the general population is around 3% -13% in various countries.(Muhammad Salis Yuniardi, 2019). The high number of teenagers who experience social anxiety problems requires immediate treatment. The delay in providing interventions to overcome the problem of social anxiety in adolescents will harm their future development. Negative impacts that can occur include the risk of developing chronic depression in adulthood, suicidal ideation, alcohol use, drug abuse, generalized anxiety disorder, and social withdrawal behavior problems.(Mekuria et al., 2017;Scott et al., 2019). Adolescents who experience social anxiety problems have negative thinking conditions of fear and worry about something that may not necessarily happen, causing avoidance behavior in social situations. (Leigh & Clark, 2018). Adolescents who experience social anxiety problems tend to find it difficult to control anxiety which causes stress in dealing with social situations(Blöte et al., 2022). Conditions of stress occur because adolescents who experience social anxiety problems are not fully aware of recognizing thoughts, feelings, and physical sensations that are felt so they cannot identify negative thought patterns and interpret experiences that occur as threats and unpleasant things that cause them difficulties in controlling. emotions that ultimately lead to negative behavior in the form of avoidance(Harbor et al., 2018). The existence of fear, worry, and unconsciousness in recognizing negative thoughts that cause avoidance in adolescents with social anxiety problems can be overcome by providing CBT and Mindfulness therapy. CBT therapy given to adolescents with social anxiety problems is adjusted to age development where in the cognitive development of early adolescents, they can think more complexly, can process information and reasoning, often feel as adults who have the right to make decisions, are more independent, have abstract and idealistic thoughts. CBT is given with the intention that adolescents can open their minds to the conditions they are feeling now so that adolescents can make decisions for themselves regarding the conditions they face. Likewise, with giving mindfulness therapy, it is also adapted to the emotional development of adolescents where in early adolescence there is instability between positive emotions and negative emotions which always fluctuate from time to time (Green et al., 2021;Bailen et al., 2019). This research is a quantitative study with a quasi-experimental method pre-test and post-test control group design. The research design consisted of two randomly selected groups consisting of a control group that was given CBT interventions and a treatment group that was given a combination of CBT and mindfulness interventions. The number of samples used in this study was 40 adolescents who experienced social anxiety after being screened using the Liebowitz Social Anxiety Scale for Children and Adolescents (LSAS-CA-SR) measurement scale which were then divided into 2 groups namely the control group which was given the intervention CBT 20 people and the treatment group that was given a combination of CBT and mindfulness was 20 people. Based on the results of the study, it was found that the administration of CBT therapy and combination therapy of CBT and mindfulness were equally effective in reducing adolescent social anxiety problems, but the combination of CBT and mindfulness had ten times better results (23.80) in reducing adolescent social anxiety problems compared to CBT therapy. course (2.05). Giving a combination of CBT and mindfulness to adolescents creates a full awareness of recognizing thoughts, feelings, and physical sensations that are felt without judgment so that they will more easily control their emotions and change negative thought patterns that lead to avoidance. This study concludes that there are differences in the effectiveness of giving CBT and giving a combination of CBT and mindfulness in reducing adolescent social anxiety. The combination of CBT and mindfulness has significantly better effectiveness in reducing social anxiety compared to only being given CBT. The results of this study are expected to be used as a basis for treating social anxiety in adolescents.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 0423160041
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 610 Medicine and health > 610.7 Education, research, nursing, services of allied health personnel > 610.73 Nursing and services of allied health personnel
Divisions: S2/S3 > Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 18 Jul 2023 01:19
Last Modified: 18 Jul 2023 01:19
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/201907
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Yulia Sukmawati.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item