Samuel,, Indah Elychia and Dwi Budi Santoso, and Prof. Dr. Maryunani, and Dr. Susilo, (2022) Percepatan Pembangunan Ekonomi Inklusif di Provinsi Sulawesi Utara (Analisis Input-Output). Doktor thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi secara empiris: (1) Sektor apa saja yang mempunyai keterkaitan tinggi dalam pembangunan ekonomi di Provinsi Sulawesi Utara? (2) Berapa besar estimasi dampak sektor unggulan dalam meningkatkan pendapatan perkapita di Provinsi Sulawesi Utara? (3) Berapa besar estimasi dampak sektor unggulan dalam meningkatkan penyerapan tenaga kerja di Provinsi Sulawesi Utara?. Secara ix teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan melengkapi khasanah ilmu pengetahuan di bidang pembangunan ekonomi daerah terutama pada penentuan leading sektor menggunakan analisis tabel Input-Output dengan teori Unbalance Growth (Pertumbuhan tak berimbang), sehingga dapat bermanfaat bagi para akademisi dan praktisi serta daerah. Wilayah penelitian adalah Provinsi Sulawesi Utara dengan alat analisis tabel yang tersedia yaitu tabel Input-Output tahun 2014 dan di estimasi menjadi tabel Input-Output tahun 2018. Jumlah sektor pada tabel atau matriks adalah 58 x 58. Tabel terbagi dalam tiga kuadran yaitu kuadran I matriks transaksi, kuadran II komponen permintaan akhir dan kuadran III komponen Input. Updating tabel Input-output tahun 2018 dilakukan dengan metode RAS dengan pengumpulan data menggunakan metode non-survey yaitu berdasarkan data yang tersedia pada Badan Pusat Statistik di Provinsi Sulawesi Utara dan data lainnya yang tersedia. Data komponen permintaan akhir diambil dari data BPS pada PDRB berdasarkan pengeluaran dan data SUSENAS konsumsi rumah tangga pada tahun tabel. Komponen Input diambil dari PDRB menurut lapangan usaha dan pendapatan. Penelitian ini mendapatkan hasil (1) Tabel IO tahun 2014 dan 2018 masing-masing mempunyai sepuluh sektor unggulan, terdapat sembilan sector yang sama yaitu Konstruksi; Industri Makanan dan Minuman; Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial; Angkutan Udara; Angkutan Darat; Angkutan Laut; Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan; Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya; dan Penyediaan Makan Minum. Pada masing-masing table, terdapat perubahan satu sektor unggulan yaitu pada tabel IO tahun 2014 sektor Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional; masuk sebagai salah satu sector unggulan, namun, di tahun 2018 berubah menjadi tidak unggul, digantikan oleh sektor Peternakan dan Hasil-hasilnya. (2) Tiga dari sepuluh sektor unggulan yaitu sector Konstruksi; Industri Makanan dan Minuman; dan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial; merupakan sector yang dapat memberikan dampak pada peningkatan pendapatan masing-masing sebesar 18,24%, 6,90%, dan 6,48%, di tahun 2018. Sekaligus, memberikan dampak pada peningkatan penyerapan tenaga kerja, masing-masing sebesar 15,80%, 4,6%, dan 9,60%. Ketiga sector ini di sebut sebagai Sector Inklusif. Pengembangan sector inklusif dapat dilakukan dengan mendorong sector Pariwisata. Namun, dalam mengembangkan sector inklusif, akan mendapatkan beberapa kendala pada salah satu sector yaitu sector Industri Makanan dan Minuman. Sector tersebut akan mengalami kendala pada penurunan efek pendapatannya dan efek penyerapan tenaga kerja. Hal ini terjadi, akibat naiknya harga bahan baku produksi, sehingga pemerintah perlu memperhatikan masalah perdagangan bahan baku dengan mengendalikan tingkat inflasi.
English Abstract
The objectives of this study are to empirically identify sectors having high relatedness with economic development in North Sulawesi, the impact magnitude of leading sectors on per-capita-income improvement in North Sulawesi, and the impact magnitude of leading sectors on workforce absorption increase in North Sulawesi. This research is expected to enrich and complete the treasury of knowledge in local economic development, particularly in determining the leading sectors. In addition, the use of input-output table and Unbalanced Growth theory is believed to benefit academics, practitioners, and local government. Conducted in North Sulawesi, this research uses the 2014 Input-Output table, which was estimated into 2018 Input-Output table. The number of sectors in the table, or the matrix, is 58 x 58. The table is divided into three quadrants. As the first is transaction matrix, the second is final demand component, and the third is input component. The 2018 Input-Output table was updated using RAS method. The data was harvested through a non-survey method, that is based on data provided by the Statistics Indonesia of North Sulawesi and other available data. The data of final demand component was gathered form Statistics Indonesia in GRDP section based on expenses and SUSENAS data regarding household consumption in the table year. The input component was acquired from GRDP according to field of business and income. This research finds the following. First, both 2014 and 2018 Input-Output tables consist of ten leading factors. There are nine shared factors: construction, food-and-beverages industry, health services and social activities, air transport, land transport, sea transport, river and lake transport, car and motorcycle trades and their repairs, and food-and-beverages provision. In each table, there is a change of one leading sector. Chemical, pharmaceutical, and traditional medicine industry, which is a leading sector in the 2014 Input-Output table, is replaced by animal husbandry and its product in the 2018 Input-Output table. Second, three of ten leading sectors, i.e. construction, food-and-beverages industry, and health service and social activities, are sectors that increase income for 18.24%, 6.90%, and 6.48% respectively and increase workforce absorption for 15.80%, 4.6%, and 9.60% respectively in 2018. Therefore, they are called as the inclusive sectors. They can be developed by promoting tourism sector. However, the said development on those sector can hinder the development of food-and-beverages industry. The higher development on the former sectors, the lower the latter’s development in terms of its income generation and workforce absorption. This occurs due to increases in the price of production material. Therefore, the government should pay more attention to raw material trades by controlling inflation rate.
Other obstract
-
| Item Type: | Thesis (Doktor) |
|---|---|
| Identification Number: | :0622020041 |
| Uncontrolled Keywords: | Sektor Unggulan, Sektor Inklusif, Analisis tabel Input-Output, Percepatan Pembangunan Ekonomi Inklusif, Leading sector, Inclusive sector, Input-Output table analysis, Inclusive economic development acceleration |
| Subjects: | 300 Social sciences > 330 Economics |
| Divisions: | S2/S3 > Doktor Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis |
| Depositing User: | Nur Cholis |
| Date Deposited: | 13 Jul 2023 06:13 |
| Last Modified: | 13 Jul 2023 06:13 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/201824 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Indah Samuel.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (4MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |