Anggraini, Wika Dian and Prof. Dr. Ir. Yayuk Yuliati,, MS. and Setiyo Yuli Handono,, SP.,MP.,MBA. (2023) Peran Modal Sosial Petani Porang terhadap Pengembangan Budidaya Porang di Desa Pajaran,Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Produksi tanaman porang selama tiga tahun mengalami peningkatan dimana salah satu lokasi produksi berada di Desa Pajaran, Kabupaten Madiun. Akan tetapi dalam sistem produksinya, petani kurang maksimal dalam melakukan kegiatan usahataninya. Sehingga diperlukannya peran dari lembaga terkait yang diharapkan dapat membantu petani porang dalam pengembangan budidaya. Selain itu, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hubungan kerjasama dalam upaya pengembangan budidaya tanaman porang. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk 1) mendeskripsikan hubungan kerjasama petani porang sebagai anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dengan anggota KPH Saradan, 2) mendeskripsikan dan menganalisis peran modal sosial petani porang terhadap pengembangan budidaya tanaman porang di Desa Pajaran. Goals dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana peran modal sosial yang ada di lingkungan petani dalam upaya pengembangan budidaya tanaman porang. Jenis penelitian yaitu menggunakan jenis pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode wawancara mandalam kemudian dilakukan observasi dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu model (Miles, Huberman dan Saldana, 2014). Kondisi Desa Pajaran saat ini didominasi dengan lahan hutan dan pertanian sehingga banyak masyarakat yang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara bertani. Hubungan kerjasama yang terjadi di LMDH Desa Pajaran tergolong baik. Hal itu dapat dilihat dari hubungan antara pihak Perhutani dengan LMDH. Modal sosial seperti kepercayaan, jaringan, dan norma saling terkait. Ketiga aspek tersebut menjadi acuan dalam mengidentifikasi bagaimana modal sosial yang terjadi di LMDH Desa Pajaran. Kepercayaan yang terdapat di Desa Pajaran masih tergolong kurang. Jaringan sosial juga dapat dikatakan masih kurang. Sedangkan dari segi norma sosial tergolong baik. Budidaya tanaman porang pun kini semakin meningkat karena sebagian besar petani memiliki kesadaran akan pengembangan porang yang kini termasuk dalam jajaran tanaman ekspor. Namun hal itu masih perlu ditingkatkan lagi baik dari hubungan kerjasamanya maupun dari modal sosialnya. Jika semua aspek dapat terkait dengan kuat, maka tujuan pengembangan porang di Desa Pajaran dapat tercapai.
English Abstract
The production of porang plants for three years has increased where one of the production locations is in the Village of Pajaran, Madiun Regency. However, in the production system, farmers are not optimal in carrying out their farming activities. So that the role of related institutions is needed which is expected to help porang farmers in developing cultivation. In addition, there are several factors that can affect cooperative relations in efforts to develop porang cultivation. This research was conducted with the aim of 1) describing the cooperative relationship of porang farmers as members of the Forest Village Community Institute (LMDH) with members of the Saradan KPH, 2) describing and analyzing the role of social capital of porang farmers in the development of porang cultivation in the village of Pajaran. The goals of this study are to find out how the role of social capital in the farmer's environment in the effort to develop porang cultivation. This type of research is using a type of qualitative approach. This study used the internal interview method and then observed and documented. The data analysis technique used is the model (Miles, Huberman dan Saldana, 2014). The condition of Pajaran Village is currently dominated by forest and agricultural land so that many people fulfill their daily needs by farming. The cooperative relationship that occurred at the LMDH in the Village of Padjadjaran was relatively good. This can be seen from the relationship between Perhutani and LMDH. Social capital such as trust, networks, and norms are interrelated. These three aspects become a reference in identifying how social capital occurs in the LMDH of the Desa Pajaran. Trust in the village of Pajaran is still relatively lacking. Social networks can also be said to be lacking. Meanwhile, in terms of social norms, it is quite good. The cultivation of porang plants is now increasing because most farmers are aware of the development of porang which is now included in the ranks of export crops. However, this still needs to be improved both from the cooperative relationship and from the social capital. If all aspects can be strongly related, then the goal of developing porang in the village of Padjadjaran can be achieved.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0523040171 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agribisnis |
Depositing User: | PKN 01 UB |
Date Deposited: | 14 Jun 2023 01:48 |
Last Modified: | 14 Jun 2023 01:48 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/201578 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Wika Dian Anggraini.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (4MB) |
Actions (login required)
View Item |