Komposisi Fasad pada Bangunan Kawedanan Cendono Kabupaten Kudus

Hidayat, Arief Maulana and Prof. Ir. Antariksa,, M.Eng., Ph.D (2023) Komposisi Fasad pada Bangunan Kawedanan Cendono Kabupaten Kudus. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kabupaten Kudus merupakan salah satu kota di ujung utara Pulau Jawa yang dalam perkembangannya tak luput dari campur tangan pemerintah kolonial Belanda. Pengaruh Belanda terhadap Kabupaten Kudus tersebar ke banyak aspek kehidupan, mulai dari sistem pemerintahan hingga dalam bidang arsitektur. Hal itu ditunjukkan dengan dibentuknya sistem pemerintahan kawedanan yang berartikan pembantu bupati melalui keputusan gubernur jendral Belanda. Pada masa itu, Kabupaten Kudus terbagi atas empat kawedanan, yakni Kawedanan Kudus Kota, Kawedanan Cendono, Kawedanan Undaan, serta Kawedanan Tenggeles (Syafwandi dalam Nugroho, 2013). Namun, pada masa awal kemerdekaan, Kabupaten Kudus terbagi atas tiga kawedanan, yakni Kawedanan Kota, Kawedanan Tenggeles, dan Kawedanan Cendono. Pada tahun 2021, bangunan Kawedanan Cendono diajukan menjadi bangunan cagar budaya oleh tim ahli cagar budaya Kabupaten Kudus. Hal ini dimaksudkan guna menjadi salah satu upaya pelestarian bangunan Kawedanan Cendono. Dalam pengajuan bangunan ini menjadi bangunan cagar budaya sendiri didasari oleh Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang bangunan cagar budaya dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 yang menyebutkan syarat menjadikan suatu bangunan menjadi bangunan cagar budaya yakni usia minimal bangunan adalah 50 (lima puluh) tahun. Dalam kajian yang telah dilakukan tim ahli cagar budaya, telah dilakukan tentang kajian arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan pada bangunan, kajian nilai budaya bangunan, serta kajian peringkat cagar budaya pada objek bangunan Kawedanan Cendono. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan belum ditemukan adanya kajian terhadap fasad atau tampilan bangunan. Mengingat pentingnya fasad dalam penggambaran karakter dan ciri khas bangunan (Kusumawardhani, 2016). Adapun pentingnya komposisi suatu fasad bangunan memiliki peran dalam mengetahui karakter visual bangunan (Wijayanti, 2015) sehingga perlu dilakukan penelitian terkait komposisi fasad pada bangunan Kawedanan Cendono. Dalam menganalisis komposisi fasad bangunan Kawedanan Cendono dilakukan analisis terhadap keseluruhan fasad dan elemen penyusun fasad bangunan berdasarkan elemen-elemen komposisi seperti keseimbangan, irama, tekanan, dan kesatuan. Hasilnya, didapatkan bahwa komposisi fasad bangunan baik keseluruhan maupun setiap elemen fasadnya memiliki kesinambungan pada setiap elemen komposisinya

English Abstract

Kudus is one of the regencies on the northern end of Java Island which in its development influenced by the interference of the Dutch colonial government. Dutch influence on Kudus disseminated in many life aspects, starting from the government system to the field of architecture. This is exhibited by the formation of the Kawedanan government system, which means assistant regent through the decision of the Dutch governor general. At that time, Kudus was divided into four Kawedanan, namely Kawedanan Kudus Kota, Kawedanan Cendono, Kawedanan Undaan, and Kawedanan Tenggeles (Syafwandi as in Nugroho, 2013). However, during the early days of independence, Kudus was divided into three Kawedanans, namely Kawedanan Kudus Kota, Kawedanan Tenggeles, and Kawedanan Cendono. In 2021, the Kawedanan Cendono building was proposed to be a cultural heritage building by the Kudus Cultural Heritage Team. This is intended to be one of the attempts to preserve the Kawedanan Cendono building. The proposal submission of this building to be a cultural heritage building itself is based on Law Number 11 of 2020 about Cultural Heritage Buildings and Law Number 11 of 2010 which states the requirements to make a cultural heritage is the building to have the minimum age of 50 (fifty) years. Studies have been carried out by The Cultural Heritage Team on special significance for history, science, education, religion, and/or culture in buildings, studies on the cultural values of buildings, and studies on the ranking of cultural heritage on the Kawedanan Cendono building object. Based on the studies that have been carried out, there has not been any study of the facade or appearance of the building. Given the importance of the facade in describing the character and characteristics of the building (Kusumawardhani, 2016), the importance of the composition of a building facade has a role in knowing the visual character of the building (Wijayanti, 2015) so it is necessary to do research related to the composition of the facade in the Kawedanan Cendono building. In analyzing the composition of the facade of the Kawedanan Cendono building, an analysis of the entire facade and the constituent elements of the building facade is carried out based on compositional elements such as balance, rhythm, pressure, and unity. As a result, it was found that the composition of the building facade, both as a whole and for each element of the facade, has continuity in each element of the composition.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522070476
Uncontrolled Keywords: komposisi, fasad, Kawedanan Cendono-composition, facade, Kawedanan Cendono
Subjects: 700 The Arts > 720 Architecture
Divisions: Fakultas Teknik > Arsitektur
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 12 Jun 2023 03:30
Last Modified: 15 Jun 2023 06:06
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/201409
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Arief Maulana Hidayat.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (10MB)

Actions (login required)

View Item View Item