Rasio Mikroorganisme Autotrof Dan Heterotrof Pembentuk Biofilm Pada Budidaya Tambak Intensif Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Probolinggo, Jawa Timur

Ompusunggu, Magdalena Florensia and Prof. Dr. Ir. Muhammad Musa,, MS (2022) Rasio Mikroorganisme Autotrof Dan Heterotrof Pembentuk Biofilm Pada Budidaya Tambak Intensif Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Probolinggo, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada budidaya tambak udang vaname menjadikan pilihan utama bagi para pembudidaya di Indonesia. Udang vaname merupakan salah satu jenis udang yang mudah dalam pembudidayaan. Semakin berkembangnya usaha dari budidaya udang, ditemukan juga ada beberapa permasalahan yang mengganggu para pembudidaya contohnya seperti penyakit udang vaname dan kematian pada udang vaname. Tujuan dari pada penelitian ini itu untuk mengidentifikasi dari jenis mikroorganisme autotrof dan heterotrof yang mengganggu udang vaname Laboratorium Perikanan Air Payau dan Laut (PAPL) Probolinggo FPIK-UB, dan menganalisis penyebab adanya yang ditinjau dari kondisi perairan pada tambak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif yaitu data primer dan data sekunder. Pada penentuan titik sampling penelitian ini berada di 3 titik kolam tambak intensif udang vaname. Sampel penelitian yang diambil berupa sampel biofilm dan data pendukung berupa pengukuran kualitas air. Pengambilan sampel dilakukan setiap 2 minggu sekali dalam 2 bulan (tanggal 1 Maret, 16 Maret, 29 Maret dan 2 April 2022) pada pukul 09.00-14.00 WIB. Metode analisis data yang diambil yaitu analisis taksonomi, analisis korelasi person. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa adanya jenis-jenis mikroorganisme autotrof dan heterotrof seperti mikroalga (autotrof) dan bakteri (heterotrof). Hasil dari pengukuran kualitas air seperti suhu berkisar 29,1-32,15 ℃, kecerahan berkisar antara 35-55 cm, pH berkisar 8, DO berkisar antara 7,5-10,11 mg/L, nitrat berkisar antara 0,28-9,8 mg/L, amonia berkisar antara 0-2,45 mg/L, salinitas berkisar 18,4-31,44 ppt, fosfat berkisar antara 0,13-0,73 mg/L, TOM berkisar antara 16,32-173,8 mg/L, dan TDS berkisar antara 1039,56-1044,28 mg/L. Hasil dari analisis ke 10 parameter menunjukkan bahwa parameter kualitas air (suhu, kecerahan, pH, DO, nitrat, amonia, salinitas, fosfat, TOM dan TDS) mempunyai pengaruh dalam kelimpahan mikroorganisme autotrof dan heterotrof. Dari hasil nilai ke sepuluh parameter kualitas air masih banyak tergolong kurang baik untuk budidaya udang dan bagus menjadi tempat pertumbuhan bakteri patogen seperti Vibrio sp. Saran yang bisa diberikan pada penelitian yaitu agar lebih meningkatkan keseimbangan kualitas air tambak dan perlu mengidentifikasi jenis-jenis mikroalga ataupun bakteri yang merugikan sebagai awal yang bisa mencegah penularan penyakit pada udang di tambak.

English Abstract

Vaname shrimp pond cultivation is the main choice for cultivators in Indonesia. Vannamei shrimp is one type of shrimp that is easy to cultivate. The growing business of shrimp farming, it was also found that there were several problems that bothered the cultivators, for example, vaname shrimp disease and death of white vaname shrimp. The purpose of this study was to identif the types of autotrophic and heterotrophic mikroorganisms that interfere with vaname shrimp of the Probolinggo Brackish Water Fisheries Laboratory (PAPL) FPIK-UB, and analyze the causes of their presence in terms of water conitions in the pond. The method used in this research is decriptiva method, namely primary data and secondary data. In determining the sampling point of this study, it was in 3 points of intensiva vannamei shrimp ponds. Research samples taken in the form of biofilm samples and supporting data in the form of water quality measurements. Sampling is carried out every 2 weeks in 2 months ( March 1, March 16, March 29, and April 2, 2022) at 09.00-14.00 WIB. The data analysis method taken is taxonomic analysis, person correlaion analysis. The results obtained indicate that there are types of autotrophic and heterotrophic microorganisms such as microalgae (autotrophs) and bacteria (heterotrophs). The results of water quality measurements such as temperature ranged from 29,1- 32,15 ℃, brightness ranged from 35-55 cm, pH ranged from 8, DO ranged from 7,7-10,11 mg/L, nitrate ranged from 0,28-9,8 mg/L, ammonia ranged from 0-2,45 mg/L, salinity ranged from 18,4-31,44 ppt, phosphate ranged from 0,13-0,73 mg/L, TOM ranged from 16,32-173,8 mg/L, and TDS ranged from 1039,56-1044,28 mg/L. The results of the analysis of the 10 parameters showed that the water quality parameters (temperatur, brightness, pH, DO, nitrate, ammonia, salinity, phosphate, TOM and TDS) had an influence on the abundance of autotrophic and heterotrophic microorganisms. From the results of the values of the ten water quality parameters, many are still classified as not good for shrimp culture and good for the growth of pathogenic bacteria such as Vibrio sp. suggestions that can be given to research are to further improve the balance of pond water quality and it is necessary to identify the types of microalgae or harmful bacteria as a starting point that can prevent disease transmission in shrimp in ponds.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522080422
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.95 Biological resources > 333.956 Fishes
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 30 May 2023 01:31
Last Modified: 30 May 2023 01:31
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/200597
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Magdalena Florensia Ompusunggu.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item