Izin Tinggal Keimigrasian Terhadap Anak Pemegang Paspor Asing Akibat Perceraian Perkawinan Campuran Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian

Sari, Ulfa Shella Novita and Herlin Wijayanti and Amelia Ayu Paramitha (2021) Izin Tinggal Keimigrasian Terhadap Anak Pemegang Paspor Asing Akibat Perceraian Perkawinan Campuran Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas mengenai bagaimana izin tinggal keimigrasian dan perlindungan hukum terhadap anak pemegang paspor asing akibat dari perceraian perkawinan campuran dengan ruang lingkup yang penulis batasi pada anak hasil perceraian perkawinan campuran (ibu WNI, ayah WNA). Perkawinan Campuran adalah perkawinan antara dua orang yang di Indonesia tunduk pada hukum yang berlainan, karena perbedaan kewarganegaraan dan salah satu pihak berkewarganegaraan asing dan pihak yang lain berkewarganeraan Indonesia. Perkawinan pada dua orang yang memiliki latar belakang negara berbeda akan memiliki dampak hukum pada individunya serta keturunannya. Di Indonesia terdapat seperangkat aturan yang mengatur terkait perkawinan campuran yang nantinya akan berkaitan dengan kewarganegaraan, perkawinan, dan status keimigrasiannya. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 mengatur tentang berakhirnya izin tinggal tetap dikarenakan pemegang izin tinggal tetap: putus hubungan perkawinan orang asing yang kawin secara sah dengan warga negara Indonesia karena perceraian dan/atau atas putusan pengadilan, kecuali perkawinan yang telah berusia 10 (sepuluh) tahun atau lebih. Akan tetapi, di dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian belum mengatur lebih mendalam mengenai izin tinggal keimigrasian bagi anak akibat perceraian perkawinan campuran. Sehingga, perlu tinjauan lebih lanjut terkait izin tinggal bagi anak hasil perceraian perkawinan campuran. Berdasarkan hal tersebut diatas, karya tulis ini mengangkat rumusan masalah : (1) Bagaimana status izin tinggal anak hasil dari perkawinan campuran di Indonesia ditinjau dari Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian? (2) Bagaimana perlindungan hukum bagi anak hasil dari perceraian perkawinan campuran ditinjau dari Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian? Kemudian penulisan karya tulis ini menggunakan metode yuridis normatif dengan metode pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan kasus (case approach). Bahan hukum primer, sekunder, dan tersier yang diperoleh penulis akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif yaitu dengan cara menggambarkan sturktur putusan, dictum yang terdapat pada putusan tersebut, setelah itu penulis akan menjabarkan ratio decidendi dari putusan tersebut. Dan, penulis juga menggunakan peraturan perundang-undangan yang berkenaan dengan isu hukum yang dibahas serta akan menganalisis melalui konsep-konsep ilmu hukum yang relevan dengan isu hukum yang diangkat dalam penelitian ini. Dari hasil penelitian di atas, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada bahwa anak hasil perceraian perkawinan campuran antara ibu WNI dan ayah WNA dapat tinggal di Wilayah Indonesia dengan tiga ketentuan. Pertama anak tersebut telah secara otomatis menjadi subjek ganda terbatas dan mengajukan Affidavit sebagai Fasilitas Keimigrasiannya (lahir setelah 1 Agustus 2006). Kedua, anak tersebut melaporkan sebagai subjek ganda terbatas dan mengajukan Affidavit (lahir sebelum 1 Agustus 2006 dan melaporkan kelahirannya sebelum batas waktu (4 tahun). Ketiga, anak tersebut bukan menjadi subjek ganda terbatas dan tidak mengajukan Affidavit, sehingga harus memiliki Izin Tinggal—Izin Tinggal Terbatas dalam rangka menggabungkan diri dengan ibu Warga Negara Indonesia yang dapat dialihstatuskan menjadi Izin Tinggal Tetap— untuk Tinggal di wilayah Indonesia.

English Abstract

In writing this thesis, the authors discussed how the permit to live immigration and legal protection against children of foreign passport holders due to mixed marriage divorce with the scope of the author limit to the child's mixed marriage divorce results (Indonesian citizen, father of WNA). Mixed marriage is a marriage between two people in Indonesia subject to different laws, because of differences in citizenship and one of the parties of foreign nationalities and other parties of Indonesia. Marriage in two people who have different country backgrounds will have a legal impact on individuals and their offspring. In Indonesia there is a set of rules regulating related mixed marriages which will later be related to citizenship, marriage, and immigration status. Law number 6 of 2011 regulates the end of the residence permit to remain due to permanent residence permit holders: break up the marriage relationship of foreigners who are legally married with Indonesian citizens because of divorce and / or on court decisions, except marriage aged 10 (ten) year or more. However, in Law Number 6 of 2011 concerning immigration has not regulated more in-depth regarding the permit of immigration for children due to mixed marriage divorce. So, it needs further review regarding the residence permit for children from the divorce of mixed marriage. Based on the above, this paper lifts the formulation of the problem: (1) How is the status of children's residence permit from mixed marriages in Indonesia in terms of Law Number 6 of 2011 concerning Immigration? (2) How is the protection of law for children from a mixed marriage divorce in terms of Law Number 6 of 2011 concerning Immigration? Then writing this paper uses a normative juridical method with the Statute Approach and case approach method (Case Approach). Primary, secondary, and tertiary legal material obtained by the author will be analyzed using descriptive analysis techniques, namely by describing the decision sturkture, the Dictum contained in the decision, after that the author will describe the decidendi ratio from the decision. And, the author also uses legislation relating to the legal issues discussed and will analyze through the concepts of legal science relevant to the legal issues raised in this study. From the results of the above, the author gained an answer to the existing problems that the child of a mixed marriage divorce between Indonesian Citizens and father of WNA could live in the Indonesian region with three provisions. The first child has automatically become a limited double subject and submitted Affidavit as its immigration facility (born after August 1, 2006). Secondly, the child reported as a double subject was limited and submitted Affidavit (born before August 1, 2006 and reported his birth before the deadline (4 years). Third, the child is not a limited double subject and does not submit an affidavit, so it must have a residence-permit permit Living are limited in order to combine with Indonesian citizens who can be treated to a permanent residence-to live in the territory of Indonesia.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521010154
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 26 May 2023 02:55
Last Modified: 26 May 2023 02:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/200425
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
ULFA SHELLA NOVITA SARI.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (8MB)

Actions (login required)

View Item View Item