Karakteristik Non Karkas Sapi Potong pada Bangsa Sapi Simpo dan Limpo

Alhamami, Muhammad Fathul Fuadi and Dr. Ir. Agus Budiarto, MS. (2022) Karakteristik Non Karkas Sapi Potong pada Bangsa Sapi Simpo dan Limpo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sapi potong merupakan salah satu ternak ruminansia yang mempunyai kontribusi terbesar sebagai penghasil daging, serta untuk pemenuhan kebutuhan pangan khususnya protein hewani. Kebutuhan pangan merupakan salah satu tujuan pemenuhan kebutuhan protein di seluruh negara. Jenis sumber pangan beraneka ragam, namun pangan yang memiliki kandungan protein memiliki nilai ekonomi yang relatif tinggi dibandingkan sumber pangan karbohidrat. Sumber protein dapat diperoleh salah satunya berasal dari daging sapi. Ternak yang sangat berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan daging di Indonesia yaitu ternak ruminansia besar. Karkas merupakan bagian tubuh hasil pemotongan setelah dikurangi darah, kepala, keempat kaki pada bagian bawah (mulai dari carpus dan tarsus), kulit, saluran pencernaan, usus, urine, jantung, tenggorokan, paru-paru, limpa, hati dan jaringan�jaringan lemak yang melekat pada bagian tubuh, serta ginjal, yang sering dimasukkan sebagai karkas. non karkas adalah salah satu hasil dari proses pemotongan yang bisa dipasarkan serta memiliki nilai ekonomi yang relatif tinggi. Bagian kepala, kulit, kaki, ekor, offal merah yang terdiri dari paru-paru, jantung, limpa, hati dan offal hijau terdiri dari usus dan lambung merupakan bagian non karkas pada sapi potong. Ketersediaan sapi siap potong dan pemenuhan kebutuhan daging sapi di Indonesia saat ini dicukupi dari tiga sumber yaitu industri peternakan, peternak rakyat, dan daging impor. Sapi yang banyak diminati di masyarakat untuk dijadikan pemeliharaan program penggemukan diantaranya sapi Simpo dan Limpo. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Potong Hewan kabupaten Bojonegoro pada tanggal 06 Mei 2021 sampai 26 Juli 2021. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi Limpo jantan umur I2 2-3 tahun 50 ekor, I3 3-4 tahun 7 ekor dan sapi Simpo umur I2 2-3 tahun 24 ekor, I3 3-4 tahun 19 ekor dengan total sapi yang digunakan 100 ekor. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini studi kasus. Penentuan lokasi penelitian ditentukan secara purposive sampling. Pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Data dikoreksi berdasarkan bangsa, jenis kelamin, umur, dan bobot non karkas (kepala, kulit, kaki, dan ekor). Kemudian dianalisis menggunakan uji T tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sapi Simpo dan Limpo pada umur I2 dan I3 menunjukan hasil yang berbeda sangat nyata (P<0,01) dimana proporsi non karkas sapi Simpo memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan sapi Limpo. Pada proporsi non karkas kepala pada sapi Simpo dan Limpo menunjukkan hasil yang berbeda sangat nyata (P<0,01) dimana umur I2 sapi Simpo memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan sapi Limpo yaitu 30,94 ± 2,58 kg dan 24,84 ± 2,21 kg. Proporsi non karkas kepala pada sapi Simpo dan Limpo umur I3 menunjukan hasil yang berbeda sangat nyata (P<0,01) dimana umur I3 sapi Simpo memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan sapi Limpo I3 yaitu 34,74 ± 1,92 kg dan 28,76 ± 0,74 kg. Pada proporsi non karkas kulit pada sapi Simpo dan Limpo menunjukan hasil yang berbeda sangat nyata (P<0,01) dimana umur I2 sapi Simpo memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan sapi Limpo yaitu 36,79 ± 4,02 kg dan 29,96 ± 2,83 kg. Proporsi non karkas kulit pada sapi Simpo dan Limpo umur I3 menunjukan hasil yang berbeda sangat nyata (P<0,01) dimana umur I3 sapi Simpo memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan sapi Limpo I3 yaitu 42,48 ± 3,19 kg dan 32,90 ± 1,90 kg. Pada proporsi non karkas kaki pada sapi Simpo dan Limpo menunjukan hasil yang berbeda sangat nyata (P<0,01) dimana umur I2 sapi Simpo memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan sapi Limpo yaitu 13,20 ± 1,53 kg dan 9,39 ± 1,36 kg. Proporsi non karkas kaki pada sapi Simpo dan Limpo umur I3 menunjukan hasil yang berbeda sangat nyata (P<0,01) dimana umur I3 sapi Simpo memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan sapi Limpo I3 yaitu 15,48 ± 1,22 kg dan 11, 93 ± 0,59 kg. Pada proporsi non karkas ekor pada sapi Simpo dan Limpo menunjukan hasil yang berbeda sangat nyata (P<0,01) dimana umur I2 sapi Simpo memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan sapi Limpo yaitu 6,79 ± 0,75 kg dan 4,69 ± 0,99 kg. Proporsi non karkas ekor pada sapi Simpo dan Limpo umur I3 menunjukan hasil yang berbeda sangat nyata (P<0,01) dimana umur I3 sapi Simpo memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan sapi Limpo I3 yaitu 7,96 ± 0,64 kg dan 6,11 ± 0,23 kg. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perbedaan bangsa sapi dan umur ternak dapat mempengaruhi nilai proporsi non karkas. Sapi Simpo dan Limpo umur I2 sapi Simpo memiliki nilai proporsi non karkas yang lebih tinggi dibandingkan sapi Limpo, sedangkan pada sapi Simpo dan Limpo umur I3 sapi Simpo memiliki nilai proporsi non karkas yang lebih tinggi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan peningkatan bobot hidup sapi Simpo dan Limpo yang akan dipotong sangat diperlukan untuk menghasilkan proporsi non karkas yang baik. Sapi yang memiliki bobot hidup yang tinggi dapat menghasilkan proporsi non karkas yang tinggi.

English Abstract

This study aims to determine the difference in the proportion of Non-Carcass (head, skin, legs, and tail) in different breeds of cattle, namely Simpo and Limpo Cattle. The variabels used in the observations of this study included nation, sex, age, live weight, and non-carcass weight (head, skin, legs, and tail). The method used in this research is a direct case study. The sampling technique used purposive sampling technique. The data of this study were obtained from two breeds of cattle, namely Simpo and Limpo Cattle with a total of 100 cattles. Each number of the breed cattle is Simpo I2 aged 2 - 3 years with the amount of 24 bulls, I3 aged 3 - 4 years with the amount of 19 bulls, and Limpo I2 aged 2 - 3 years with the amount of 50 bulls, I3 aged 3 - 4 years with the amount of 7 bulls. Data collection was based on race, sex, live weight, and age of the cow. The live weights of Simpo and Limpo I2 cattle were 579.25 ± 43.67 kg and 466.57 ± 42.78 kg, while the live weights of Simpo and Limpo I3 cattle were 639.94 ± 28.50 kg and 545.68 ± 18.06 kg. Then the data were analyzed using unpaired t test. The results showed that the nation and age showed a very significant difference in non-carcass values (P<0.01). This study concluded that the classification based on race, sex, live weight, and age of cattle can affect the proportion of weight and percentage of non-carcass. The conclusion of this study is that Simpo and Limpo cattle have different proportions and percentage of non carcass. The proportion of non-carcass Simpo cattle is dominant higher than Limpo cattle, it is influenced by several factors such as cattle breed, sex, age, body weight of the cow.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523050100
Uncontrolled Keywords: Sapi Limpo, persentase non karkas, Sapi Simpo .- Limpo Cattle, non carcass percentage, Simpo Cattle
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 16 May 2023 03:07
Last Modified: 16 May 2023 03:07
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/199654
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
MUHAMMAD FATHUL FUADI ALHAMAMI.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item