Kerusakan Struktur, Fungsi Spermatozoa dan Kualitas Semen Sapi Bali Setelah Proses Pembekuan

Tethool, Angelina Novita and Prof. Dr. Ir. Trinil Susilawati, MS., IPU., ASEAN Eng and Prof. Dr. Ir. Gatot Ciptadi, DESS., IPU., ASEAN Eng and Prof Dr. Ir. Sri Wahjuningsih, MS (2022) Kerusakan Struktur, Fungsi Spermatozoa dan Kualitas Semen Sapi Bali Setelah Proses Pembekuan. Doktor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan kualitas semen, kerusakan struktur dan fungsi spermatozoa setelah proses pembekuan pada semen sapi Bali. Penelitian yang dilakukan terdiri dari dua tahapan, yaitu Tahap I untuk mengkaji produksi semen beku dan kualitas semen individu sapi Bali yang digunakan. Metode yang digunakan adalah studi kasus dari sepuluh individu pejantan sapi Bali di BBIB Singosari. Tahap II untuk mengkaji kualitas semen, perubahan fungsi dan kerusakan struktur spermatozoa setelah pembekuan. Metode yang digunakan adalah eksperimental laboratorium menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Semen ditampung dari 10 individu dan diberikan 2 perlakuan (P1: post thawing dengan proses pendinginan selama 4 jam, P2: post thawing dengan proses pendinginan selama 22 jam). Peubah yang adalah viabilitas, abnormalitas, kerusakan kromatin, tudung akrosom utuh, membran plasma utuh, kapasitasi dan reaksi akrosom, intensitas sebaran ion Ca2+, konsentrasi MDA, SOD dan perubahan ultrastruktur spermatozoa. Data hasil pengamatan antar perlakuan dan perbedaan individu dianalisis menggunakan analisis ragam dengan taraf nyata P<0,05 dan apabila terdapat perbedaan dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian Tahap I diperoleh sepuluh individu terpilih adalah Jimbara, Nabha, Ajay, Wasuki, Tabanan, Renon, Bratan, Gorudo, Uluwatu dan Sanur. Pengamatan terhadap kualitas semen menunjukkan bahwa kesepuluh individu memiliki kualitas yang memenuhi kriteria SNI dan nilai harapan, namun individu dengan kualitas mikroskopis terbaik adalah Jimbara. Hasil penelitian tahap II bahwa nilai motilitas, viabilitas, tudung akrosom utuh, membran plasma utuh, status kapasitasi, reaksi akrosom, kadar intensitas ion Ca2+, dan superoxyde dismutase mengalami penurunan, sebaliknya nilai abnormalitas, kerusakan kromatin dan malondyaldehide mengalami peningkatan. Hasil pennelitian juga menunjukkan bahwa lama waktu pendinginan untuk proses pembekuan terbaik diperoleh pada spermatozoa post thawing dengan proses pendinginan selama 4 jam. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa pembekuan dengan proses pendinginan selama 4 jam memberikan hasil yang lebih baik terhadap kerusakan struktur dan fungsi spermatozoa serta kualitas semen yang lebih baik. Proses pembekuan mengakibatkan kerusakan pada struktur spermatozoa serta mengakibatkan bentuk permukaan membran menjadi tidak merata dan pecah. Individu sapi Bali yang tahan terhadap kerusakan struktur selama proses pembekuan adalah Wasuki, Nabha dan Gorudo.

English Abstract

This research aimed to evaluate the semen quality, deterioration to the structure and function of spermatozoa Bali catlle after freezing process. The research consisted of two stages, namely stage I and II. Stage I was to study frozen semen production and the semen quality of the individual Bali cattle. The method used is a case study of ten individual male Bali cattle at BBIB Singosari. Stage II was to examine the quality of semen, changes in function, and structural damage to spermatozoa after freezing. The method used was laboratory experimental, using a randomized block design. Semen was collected from 10 individuals and given 2 treatments (P1: post thawing with a cooling process for 4 hours, P2: post thawing with a cooling process for 22 hours). The variables were viability, abnormality, chromatin damage, intact acrosome cap, intact plasma membrane, capacitation and acrosome reacted, intensity of Ca2+, MDA, SOD, and deterioration membrane spermatozoa. The data were analyzed by using analysis of variance with a significant level of P<0.05. The results showed that ten selected individuals, namely Jimbara, Nabha, Ajay, Wasuki, Tabanan, Renon, Bratan, Gorudo, Uluwatu, and Sanur. All of the Bali cattle had high quality as a criterias in Standar Nasional Indonesia (SNI), and the best microscopic quality was Jimbara. The results of the second stage showed that motility, viability, intact acrosome cap, intact plasma membrane, capacitation status, acrosome reacted, Ca2+ intensity, and SOD were decreased, whereas abnormality, chromatin damage, and malondialdehyde were increased. The results of the study also showed that the best of cooling time for the freezing process was obtained in post thawing spermatozoa with 4 hours cooling process. Based on the research, it can be concluded that freezing with a cooling process for 4 hours gives better results on semen quality, damage to the structure and function of spermatozoa. The freezing process results in damage to the structure of the spermatozoa and causes the shape of the membrane surface to become uneven and break. Individual Bali cattle that are resistant to structural damage during the freezing process are Wasuki, Nabha, and Gorudo.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Doktor)
Identification Number: 0623050001
Uncontrolled Keywords: kualitas semen, post thawing, membran spermatozoa, kromatin, reaksi akrosom,-
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: S2/S3 > Doktor Ilmu Ternak, Fakultas Peternakan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 12 May 2023 08:00
Last Modified: 12 May 2023 08:00
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/199509
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
ANGELINA NOVITA TETHOOL.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item