Pengaruh Tingkat Konsentrasi Penggunaan Garam Dalam Proses Penyamakan Bulu Kelinci Terhadap Kekuatan Tarik, Kelemasan dan Elongation at Break

Prianti, Asri Reken and Dr. Dedes Amertaningtyas,, S.Pt., MP. (2023) Pengaruh Tingkat Konsentrasi Penggunaan Garam Dalam Proses Penyamakan Bulu Kelinci Terhadap Kekuatan Tarik, Kelemasan dan Elongation at Break. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Garam mempunyai peranan penting dalam proses penyamakan kulit karena garam mempermudah masuknya zat penyamak ke dalam kulit dan menentukan sifat fisik kulit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi garam terhadap kualitas fisik kulit bulu kelinci. Penelitian ini menggunakan kulit kelinci dengan konsentrasi garam yang berbeda pada proses penyamakan bulu kulit kelinci dengan konsentrasi garam 5%, 10%, 15%, dan 20%. Kemudian kulit disamak dengan penyamak tawas dimana semua perlakuan diulang sebanyak 4 (empat) kali. Kulit yang diperoleh kemudian diuji kekuatan tarik, uji kelenturan, dan uji elongasi putus yang kemudian dianalisis menggunakan ANOVA. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa perbedaan konsentrasi garam tidak mempengaruhi kualitas kulit bulu kelinci dan tidak dapat meningkatkan kualitas kulit bulu kelinci pada kekuatan tarik dan perpanjangan putus. Sedangkan perbedaan konsentrasi garam berpengaruh terhadap kualitas kulit samak bulu kelinci dan meningkatkan kualitas kulit samak kelinci untuk kelonggaran yaitu perlakuan terbaik pada P3 dengan kadar garam 15% dianalisa menggunakan ring 20 mm 5,18 mm dan Perlakuan terbaik pada P3 dengan garam 15% dianalisa menggunakan ring 25 mm 5,4 mm.

English Abstract

Salt has an important role in the leather tanning process because salt facilitates the entry of the tanning agent into the leather and determines the physical properties of the leather. This research was carried out to know the effect of differences in salt concentration on the physical quality of rabbit fur leather. This study used rabbit skins with different salt concentrations in the process of tanning fur rabbit skins with salt concentrations of 5%, 10%, 15%, and 20%. Then the skin was tanned with alum tanner in which all treatments were repeated 4 (four) times. The leather obtained was then tested for tensile strength test, flexibility test, and elongation at break test which were then analyzed using ANOVA. From the research, it was concluded that differences in salt concentration did not affect the quality of rabbit fur leather and could not improve the quality of rabbit fur leather on tensile strength and elongation at break. Meanwhile, differences in salt concentrations affected the quality of rabbit fur-tanned leather and improved the quality of rabbit-tanned leather for laxity, namely the best treatment at P3 with 15% salt analyzed using a 20 mm ring of 5,18 mm and the best treatment at P3 with 15% salt analyzed using a 25 mm ring of 5,4 mm.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523050019
Uncontrolled Keywords: Salt, Leather, Rabbit, Quality, Influence
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 11 May 2023 02:48
Last Modified: 11 May 2023 02:48
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/199326
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Asri Reken Prianti.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item