Analisis Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kualitas Hidup Pasien IMA-EST Yang Dilakukan Intervensi Koroner Perkutan Primer (IKPP) Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang

Abidin, Jenal and Prof. dr. Mohammad Saifur Rohman,, Sp.JP(K), Ph.D and Dr. Ns. Heri Kristianto,, S.Kep., M. Kep., Sp. Kep. MB (2023) Analisis Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kualitas Hidup Pasien IMA-EST Yang Dilakukan Intervensi Koroner Perkutan Primer (IKPP) Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Infark Miokard Akut dengan Elevasi Segmen ST (IMA-EST) merupakan kondisi gawat darurat jantung yang sering menyebabkan kematian mendadak, sebagai akibat iskemia yang tidak stabil dan mengakibatkan kerusakan nekrosis otot jantung, sehingga membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat. Standart utama pada penatalaksanaan IMA-EST adalah IKPP yang dilakukan dalam kurun waktu <12 jam sejak awitan dari onset gejala nyeri dada, ataupun <24 jam setelah terapi fibrinolitik dengan tujuan untuk memulihkan aliran darah arteri koroner terkait Infarct associated Artery (IRA). Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan studi kohort retrospektif untuk mengetahui kualitas hidup pasien IMA-EST yang diberikan IKPP sebelum dan sesudah pandemi COVID-19. Penyakit jantung koroner terutama IMA-EST pada era pandemi berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan penderita baik fisik, psikososial, dan spiritual yang berpengaruh terhadap kualitas hidup. Ketahanan pasien setelah tindakan Intervensi Koroner Perkutan Primer (IKPP) pada saat pandemi dan non pandemi dari status kesehatan pasien dapat dilihat dari gambaran kualitas hidup pasien. Terdapat banyak faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien IMA-EST yang belum tergambarkan dengan jelas dalam sebuah penelitian di Indonesia. Pengukuran kualitas hidup merupakan salah satu metode dalam menilai tingkat ketahanan dan kesembuhan pasien, sehingga dapat dijadikan indikator yang valid untuk mengetahui apakah terapi yang diberikan menguntungkan atau tidak. Dalam penelitian bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas hidup pasien IMA-EST yang telah dilakukan Intervensi Koroner Perkutan Primer (IKPP) di era pandemi dan non pandemi. Penggunaan instrumen akan menentukan mutu suatu penelitian, karena validitas atau akurasi data yang diperoleh akan sangat ditentukan oleh validitas. Populasi dalam penelitian adalah pasien dengan diagnosis IMA-EST yang rawat inap dan telah dilakukan IKPP di Rumah Sakit Saiful Umum Daerah dr. Saiful Anwar Malang pada era Non-Pandemi periode bulan Januari 2019 sampai bulan Febuari 2020 dan Era-Pandemi periode bulan Maret 2020 sampai bulan Desember 2021, dengan jumlah total responden yang telah memenuhi kriteria inklusi sebesar 311 pasien. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner Short Form-36 (SF-36) untuk menilai kualitas hidup, yang terdiri dari 36 butir pertanyaan dari 8 domain: kesehatan umum, fungsi fisik, peranan fisik, peran emosi, fungsi sosial, rasa nyeri, vitalitas, dan kesehatan mental. Analisis univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi karakteristik demografi responden, serta karakteristik variabel bebas (independen) dan variabel tergantung (dependent) dalam penelitian ini. Data dianalisis untuk mengetahui menilai karakteristik dasar dari subjek penelitian yang terkumpul. Analisa bivariat dengan uji chi-square untuk mengatahui faktor yang berpengaruh terhadap kualitas hidup pasien IMA-EST yang dilakukan IKPP. Analis uji Che Square dianggap bermakna bila didapatkan p<0,05. Dari data demografi dan variabel yang dianalisis, didapatkan 5 faktor berpengaruh bermakna terhadap kualitas hidup pasien IMA-EST yang dilakukan IKPP yaitu data demografi usia dengan nilai p sebesar 0.012 (p<0.05), kondisi pandemi nilai p 0.007 (p<0.05), GRACE dengan nilai p 0.002 (p<0.005), komorbid DM dengan nilai p 0.012 (p<0.05), dan komorbid HT nilai p 0.010 (p<0.00). Analisis multivariat untuk mengetahi hubungan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas hidup pasien IMA-EST yang dilakukan IKPP dengan melakukan uji regresi logistik (logistic regression) untuk mengatahui variabel independen yang paling berpengaruh terhadap variabel dependen dengan nilai p<0.05 pada analisis bivariat. viii Berdasarkan hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistik (logistic regression) didapatkan 5 faktor utama bermakna signifikan berpengaruh terhadap kualitas hidup pasien pasien IMA-EST setelah dilakukan tindakan IKPP. Faktor GRACE merupakan faktor yang paling berpengaruh bermakna terhadap kualitas hidup pasien IMA-EST setelah dilakukan tindakan IKPP, dengan hasil uji analisis regresi logistik (logistic regression) dengan nilai signifikasi koefisien regresi yang bernilai negatif (-0.698) dan nilai p sebesar 0.001 (p<0.05), dan nilai probablity (odd ratio) 49.7%. Keadaaan ini dikarenakan GRACE mempunyai penilaian stratifikasi risiko yang lebih luas dibanding dengan stratifikasi resiko mortalitas lainnya. Faktor demografi usia mempunyai nilai signifikasi 0,019 nilai p<0,05 dan koefisiensi regresi (-0,036), ini artinya usia juga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hidup pasien IMA-EST yang dilakukan IKPP dengan nilai probability sebesar 93.6%. Faktor komorbid DM (diabetes) mempunyai nilai koefisien regresi negatif (-0.639) dan nilai p sebesar 0.027 (p<0.05), menunjukkan bahwa faktor DM mempunyai pengaruh yang bermakna dengan probability 0,528 kali lebih besar mempunyai kualitas hidup kurang baik. Pasien IMA-EST dengan komorbid DM mempunyai kualitas hidup kurang baik dibanding pasien IMA-EST tanpa komorbid DM. Hal ini berkaitan dengan penelitian Florkowski, 2013, bahwa pasien IMA-EST dengan DM yang telah dilakukan IKPP dengan pemasangan sten sangat penting untuk dilakukan pemantauan lebih lanjut berkaitan dengan resiko terjadinya In Stenosis Ring (ISR) pada pasien DM, dan angka mortalitas pasien IMA-EST dengan komorbid DM cukup tinggi, seperti yang dalam penelitian Nila, 2016 tentang prediktor mortalitas pasien IMA-EST. Faktor HT dengan nilai koefisien regresi yang bernilai negatif (-0.558) dan nilai p sebesar 0.031 (p<0.05), menunjukkan bahwa faktor HT mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap kualitas hidup, probability 0.573 kali lebih besar akan mempunyai kualitas hidup yang kurang baik. Faktor kondisi pandemi dengan nilai koefisien regresi yang bernilai negatif (-0.265) dan nilai p sebesar 0.038 (p<0.05), menunjukkan bahwa faktor kondisi pandemi mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap kualitas hidup pasien IMA-EST yang dilakukan Intervensi Koroner Perkutan Primer (IKPP), faktor kondisi pandemi mempunyai probability sebesar 0.767 kali lebih besar akan mempunyai kualitas hidup yang kurang baik. Berdasarkan pada hasil uji perbandingan menggunakan Mann-Whitney Test untuk indikator kualitas hidup pada saat kondisi pandemi dan non pandemi ada lima faktor yang berpengaruh signifikan yaitu domain kesehatan umum dengan nilai p 0,000 (p<0,05), fungsi fisik p 0,001 (p<0,05), keterbatasan emosional p 0,000 (p<0,05), nyeri tubuh p 0,027 (p<0,05), kesehatan mental p 0,000 (p<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara saat kondisi pandemi dan non pandemi. Kesimpulan studi ini menyoroti ketahanan pasien IMA-EST setelah tindakan Intervensi Koroner Perkutan Primer (IKPP) selama pandemi dan non pandemi dari berbagai domain kualitas hidup. GRACE sebagai faktor yang sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup pasien IMA-EST dengan Intervensi Koroner Perkutan Primer (IKPP). Hasil analisis perbandingan domain kualitas hidup terdapat perbedaan yang bermakna antara pada saat kondisi pandemi dan non pandemi, dimana secara umum kualitas hidup pasien IMA-EST setelah tindakan IKPP pada saat non pandemi lebih baik dibandingkan dengan saat pandemi. Perlu upaya meningkatkan pelayanan pada pasien jantung terutama di era pandemi, rumah sakit harus mampu melakukan perbuahan- perubahan kebijakan protokol pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan dalam rangka terwujudnya pelayanan paripurna dan konfrehensif. Tersedianya pusat layanan rehablitasi jantung terpadu dimana semua penyitas dapat mengakses, dan perkembangan pasien terpantau dengan baik, sehingga kualitas hidup meningkat dari waktu ke waktu. Diharapkan juga kepada pihak rumah sakit dapat meningkatkan edukasi secara rutin/berkala dan memfasilitasi promosi kesehatan serta memotivasi pasien dan keluarga untuk selalu melakukan self care sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien penyitas jantung koroner.

English Abstract

Acute Myocardial Infarction with ST-Segment Elevation (STEMI) is a cardiac emergency condition that often causes sudden death due to unstable ischemia and results in damage to the heart muscle necrosis, requiring prompt and appropriate treatment. The primary standard in the management of STEMI is PPCI performed within <12 hours of the onset of chest pain symptoms or <24 hours after fibrinolytic therapy to restore coronary artery blood flow associated to the Infarct Related Artery (IRA). The design of this study was analytic observational with a retrospective cohort study approach to determine the quality of life of STEMI patients who were given PPCI before and after the COVID-19 pandemic. Coronary heart disease, especially STEMI in the pandemic era, impacts various aspects of the patient's life, both physical, psychosocial and spiritual, affecting the quality of life. Patient resilience after the procedure of Primary Percutaneous Coronary Intervention (PPCI) during the pandemic and non-pandemic of the patient's health status can be seen from the feature of the patient's quality of life. Many factors can affect the quality of life of STEMI patients that have yet to be clearly described in a study in Indonesia. Measuring quality of life is one method of assessing the patient's level of resilience and recovery, so that it can be used as a valid indicator to determine whether the therapy given is profitable. This study aimed to analyze the factors that influence the quality of life of STEMI patients who have undergone Primary Percutaneous Coronary Intervention (PPCI) in the pandemic and non-pandemic eras. The use of instruments will determine the quality of a study because the validity or accuracy of the data obtained will be determined mainly by validity. The population in the study were patients with a diagnosis of STEMI who were hospitalized and had PPCI at the Regional General Hospital Saiful of dr. Saiful Anwar Malang in the non-pandemic era for the period January 2019 to February 2020 and the era-pandemic for the period March 2020 to December 2021, with a total number of respondents who have fulfilled the inclusion criteria of 311 patients. The research instrument used the Short Form-36 (SF-36) questionnaire to assess the quality of life, which consisted of 36 questions from 8 domains: general health, physical function, physical role, emotional role, social function, pain, vitality, and mental health. Univariate analysis was used to determine the frequency distribution of the demographic characteristics of the respondents, as well as the characteristics of the independent variables and the dependent variables in this study. The data were analyzed to determine the baseline characteristics of the research subjects collected. Bivariate analysis with a chi-square and spearman test was used to determine the factors influencing the quality of life of STEMI patients undergoing PPCI. The Chi-Square test was considered significant if p<0.05. From demographic data and analyzed variables, 5 factors were found to have a substantial effect on the quality of life of STEMI patients undergoing PPCI, namely age demographic data with a p-value of 0.012 (p <0.05), pandemic condition with a p-value of 0.007 (p <0.05), GRACE with a p-value of 0.002 (p <0.005), comorbid DM with a p-value of 0.012 (p <0.05), and comorbid HT with a p-value of 0.010 (p <0.00). Multivariate analysis was used to determine the relationship between the factors that influence the quality of life of STEMI patients undergoing PPCI by a logistic regression test, to find out the independent variable that has the most influence on the dependent variable with a p-value of <0.05 on bivariate analysis. Based on the results of multivariate analysis using the logistic regression test, it was found that 5 main factors have a significant x effect on the quality of life of STEMI patients after the PPCI procedure. The GRACE factor was the factor that has the most significant impact on the quality of life of STEMI patients after the PPCI procedure. The result of the logistic regression analysis test with a significant value of the regression coefficient was negative (-0.698), with a p-value of 0.001 (p < 0. 05) and a probability value (odds ratio) of 49.7%. It is because GRACE has a broader risk stratification assessment than other mortality risk stratifications. The demographic factor of age has a significance value of 0.019 (p-value of <0.05 and regression coefficient of - 0.036). It means that age also significantly influences the quality of life of STEMI patients undergoing PPCI, with a probability value of 93.6%. The comorbid factor of DM (diabetes) has a negative regression coefficient (-0.639) and a p-value of 0.027 (p<0.05), indicating that the DM factor has a significant influence with a probability of 0.528 times greater to have a poor quality of life. STEMI patients with comorbid DM have a poor quality of life compared to STEMI patients without comorbid DM. It is related to Florkowski's study in 2013; The factor of HT with a negative regression coefficient (-0.558) and a p-value of 0.031 (p<0.05) indicates that the HT factor has a significant influence on the quality of life, a probability of 0.573 times greater will have a poor quality of life. The pandemic condition factor with a negative regression coefficient (-0.265) and a p-value of 0.038 (p <0.05) indicates that the pandemic condition factor has a significant influence on the quality of life of STEMI patients undergoing Primary Percutaneous Coronary Intervention (PPCI). Factor pandemic condition has a probability of 0.767 times greater will have a poor quality of life. Based on the results of a comparison test using the Mann-Whitney Test for indicators of quality of life during the pandemic and non-pandemic condition, five factors have a significant effect, namely the general health domain with a p-value of 0.000 (p <0.05), physical function with a p-value of 0.001 (p <0 .05), emotional limitations with a p-value of 0.000 (p <0.05), body pain with a p-value of 0.027 (p <0.05), mental health with a p-value of 0.000 (p <0.05); so it can be concluded that there is a significant difference between the pandemic and non-pandemic. The conclusion of this study highlights the survival of STEMI patients after Primary Percutaneous Coronary Intervention (PPCI) during the pandemic and non-pandemic from various domains of the quality of life. GRACE is a factor that significantly influences the quality of life of STEMI patients with Primary Percutaneous Coronary Intervention (PPCI). The results of the comparative analysis of the quality of life domain showed significant differences between pandemic and non-pandemic condition. In general, the quality of life of STEMI patients after PPCI procedures during non-pandemic times was better than during a pandemic. Efforts are needed to improve services for patients with heart diseases, especially in the pandemic era; hospitals must be able to make changes of service protocol policies tailored to the needs to realize comprehensive and comprehensive services. The availability of an integrated cardiac rehabilitation service centre where all survivors can access and patient progress is appropriately monitored to increase the quality of life over time, is needed. It is also hoped that the hospital can regularly/periodically improve education, facilitate health promotion, and motivate patients and families always to carry out self-care to improve the quality of life for patients with coronary heart disease.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 0423160006
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 610 Medicine and health > 610.7 Education, research, nursing, services of allied health personnel > 610.73 Nursing and services of allied health personnel
Divisions: S2/S3 > Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 08 May 2023 04:30
Last Modified: 08 May 2023 04:30
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/198910
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Jenal Abidin.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item