Pengaruh Intervensi Terapi Berbasis Sekolah Terhadap Kesehatan Jiwa Pada Remaja

Dumar, Bergita and Dr. Ns. Heni Dwi Windarwati,, S.Kep., M.Kep.,Sp.Kep.J and Dr. Ns. Laily Yuliatun,, S.Kep., M.Kep (2023) Pengaruh Intervensi Terapi Berbasis Sekolah Terhadap Kesehatan Jiwa Pada Remaja. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kesehatan jiwa remaja merupakan keadaan sehat secara fisik, psikologis, spiritual, dan sosial sehingga dapat beradaptasi dengan lingkungan secara positif. Remaja menjadi kelompok dengan rentang usia 10-24 tahun dan merupakan masa transisi yang dikenal dengan istilah pubertas. Pada masa ini remaja akan mengalami berbagai perubahan dari segala aspek kehidupannya, dimana ketidakmampuan dalam menerima perubahan serta kurangnya pengetahuan yang dimiliki dapat berdampak terhadap masalah kesehatan jiwa seperti masalah kesejahteraan emosional, harga diri, dan hubungan teman sebaya. Masalah kesehatan jiwa remaja erat kaitannya dengan lingkungan baik lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Dampak yang ditimbulkan dari masa remaja ini cukup besar, sehingga perlu adanya upaya yang dilakukan yaitu melalui pelayanan kesehatan jiwa berbasis sekolah. Intervensi terapi berbasis sekolah merupakan upaya yang dapat dilakukan di lingkungan sekolah dengan mengacu pada strategi promotif dan preventif dengan sasaran remaja yang sehat dan beresiko. Kedua strategi ini sebagai cara untuk meningkatkan dan mempertahankan pengetahuan, keterampilan dalam menghadapi masalah, pengambilan keputusan dan meningkatkan strategi koping. Intervensi berbasis sekolah ini dapat melibatkan peran guru sebagai tenaga pendidik, dimana hal ini dapat menjadi bagian program sekolah untuk meningkatkan derajat kesehatan pada peserta didik. Strategi yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan dan sekolah yaitu dengan mengintegrasikan intervensi terapi berbasis sekolah melalui kurikulum. Sekolah menjadi tempat yang sangat tepat untuk mengaplikasin tindakan promotif dan preventif. Intervensi terapi berbasis sekolah akan mengajarkan remaja bagaimana mengatasi untuk mengakses bantuan terkait masalah kesehatan jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh intervensi terapi berbasis sekolah terhadap kesehatan jiwa pada remaja di salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di Kabupaten Kolaka Timur Sulawesi Tenggara. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif “quasi eksperimen pre-post test with control group” dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Stratified Random Sampling dengan jumlah populasi 178. Total sampel yang terpilih dari populasi sebanyak 146 remaja, dimana penentuan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berdasarkan ganjil genap absensi. Absensi ganjil masuk kedalam kelompok eksperimen dengan jumlah 73 remaja dan absensi genap untuk kelompok kontrol berjumlah 73 remaja. Namun di akhir penelitian terjadi drop out pada kedua kelompok dikarenakan tidak mengikuti sampai akhir sesi dengan alasan sakit dan izin, hingga jumlah akhir responden pada penelitian ini berjumlah 137 remaja dengan jumlah kelompok eksperimen sebanyak 70 remaja dan kelompok kontrol sebesar 67 remaja. Pada kelompok eksperimen diberikan tindakan intervensi terapi berbasis sekolah yang terdiri dari empat sesi yaitu mengenali kesehatan jiwa, mengenali masalah kesehatan jiwa, cara melatih kesehatan jiwa serta cara penerapan perilaku sehat jiwa terkait kesejahteraan emosional, harga diri, dan hubungan teman sebaya. Pada penelitian ini juga dilakukan perbandingan dengan kelompok kontrol yang diberikan intervensi standar (leaflet dan ceramah) dengan pemberian materi yang sama terkait kesejahteraan emosional, harga diri, dan teman sebaya. Kedua kelompok ini diberikan waktu yang sama yaitu 30 menit setiap pertemuan dan peneliti memberikan buku kerja pada masing-masing kelompok sebelum memulai sesi intervensi sebagai sumber evaluasi setiap akhir sesi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan perbedaan hasil sebelum dan sesudah pemberian intervensi pada kedua kelompok dengan menunjukkan nilai signifikansi p- value 0.00<0.05. Selanjutnya hasil penelitian menjelaskan bahwa tidak terdapat perbedaan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen setelah diberikan intervensi namun terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kelompok eksperimen yang diberikan intervensi terapi berbasis sekolah dengan nilai signifikansi p-value 0.00<0.05, viii dimana kelompok eksperimen memiliki nilai rata-rata yang lebih baik jika dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan selisih skor pada kesejahteraan emosional sebesar 1.586, harga diri -1.759, dan hubungan teman sebaya -3.248. Hasil ini menggambarkan bahwa untuk meningkatkan kesehatan jiwa pada remaja dapat dilakukan dengan pemberian kedua intervensi tersebut, namun intervensi terapi berbasis sekolah lebih memberi dampak terhadap peningkatan kesehatan jiwa remaja. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa intervensi terapi berbasis sekolah dapati membantu meningkatkan kesehatan jiwa remaja, dimana pemberian intervensi ini dilakukan dengan menggunakan strategi promotif dan preventif serta melibatkan sekolah sebagai tempat yang dianggap efektif untuk menerapkan intervensi ini. Melalui tindakan promotif dan preventif dapat meningkat dan mempertahankan pengetahuan terkait kesehatan jiwa serta meningkatkan perilaku sehat jiwa sehingga dapat mencegah masalah kesehatan jiwa terjadi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kesehatan jiwa (kesejahteraan emosional, harga diri, dan hubungan teman sebaya) remaja yang diberikan intervensi terapi berbasis sekolah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan pengembangan intervensi terapi berbasis sekolah yang dapat dilakukan di sekolah secara berkala untuk meningkatkan kesehatan jiwa remaja.

English Abstract

Adolescent mental health is a healthy state physically, psychologically, spiritually and socially so that it can adapt positively to the environment. Adolescents are a group with an age range of 10-24 years and is a transitional period known as puberty. At this time adolescents will experience various changes in all aspects of their lives, where the inability to accept change and the lack of knowledge they have can have an impact on mental health problems such as problems of emotional well-being, self-esteem and peer relations. Adolescent mental health problems are closely related to the environment, both in the family, school and community environment. The impact of adolescence is quite large, so it is necessary to make efforts through school-based mental health services. School-based therapeutic interventions are efforts that can be carried out in the school environment by referring to promotive and preventive strategies targeting healthy and at- risk adolescents. Both of these strategies as a way to increase and maintain knowledge, skills in dealing with problems, decision making and improve coping strategies. This school-based intervention can involve the teacher's role as an educator, where this can be part of a school program to improve the health status of students. The strategy that can be carried out by health workers and schools is to integrate school-based therapeutic interventions through the curriculum. Schools are the right place to apply promotive and preventive actions. School-based therapy interventions will teach adolescents how to cope with accessing help with mental health problems. This study aims to see the effect of school-based therapy interventions on mental health in adolescents at one of the State Senior High Schools (SMAN) in East Kolaka District, Southeast Sulawesi. This research is a quantitative research "quasi experimental pre-post test with control group" with a sampling technique using Stratified Random Sampling with a population of 178. The total sample selected from the population is 146 teenagers, where the determination of the control group and the experimental group is based on odd-even attendance. Odd attendance was included in the experimental group with a total of 73 teenagers and even attendance for the control group was 73 teenagers. However, at the end of the study, both groups dropped out due to not attending until the end of the session due to illness and permission, so that the final number of respondents in this study amounted to 137 adolescents with a total of 70 adolescents in the experimental group and 67 adolescents in the control group. The experimental group was given school-based therapeutic interventions consisting of four sessions, namely identifying mental health, recognizing mental health problems, how to train mental health and how to implement mental health behaviors related to emotional well-being, self-esteem and peer relations. In this study, a comparison was also made with the control group which was given standard interventions (leaflets and lectures) by providing the same material related to emotional well-being, self-esteem, and peers. The two groups were given the same time, namely 30 minutes for each meeting and the researcher gave each group a workbook before starting the intervention session as a source of evaluation at the end of the session. Based on the results of the study, there were differences in the results before and after giving the intervention in the two groups by showing a significant p-value of 0.00 <0.05. Furthermore, the results of the study explained that there was no difference between the control group and the experimental group after being given the intervention but there was a significant effect on the experimental group that was given the school- based therapy intervention with a significance value of p-value 0.00 <0.05, where the experimental group had an average value that better when compared to the control group with a difference in scores on emotional well-being of 1.586, self-esteem -1.759, and peer relations -3.248. These results illustrate that improving mental health in adolescents can x be done by providing these two interventions, but school-based therapy interventions have more of an impact on improving adolescent mental health. The results of this study explain that school-based therapy interventions can help improve adolescent mental health, where the provision of this intervention is carried out using promotive and preventive strategies and involves schools as a place that is considered effective for implementing this intervention. Through promotive and preventive actions can increase and maintain knowledge related to mental health and improve mental health behavior so as to prevent mental health problems from occurring. The conclusion of this study is that there is a significant effect on the mental health (emotional well-being, self-esteem, and peer relations) of adolescents who are given school-based therapy interventions. It is hoped that the results of this study can become a reference for the development of school-based therapeutic interventions that can be carried out in schools on a regular basis to improve adolescent mental health.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 0423160001
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 610 Medicine and health > 610.7 Education, research, nursing, services of allied health personnel > 610.73 Nursing and services of allied health personnel
Divisions: S2/S3 > Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 04 May 2023 07:50
Last Modified: 04 May 2023 07:50
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/198655
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Bergita Dumar.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item