Gatano, Theo Giko and Syahrul Kurniawan, and Novalia Kusumarini, (2022) Potensi Limbah Pabrik Kertas Sebagai Pupuk Organik Dalam Meningkatkan Produksi Bawang Merah Dan Efisiensi Penyerapan Hara. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Limbah industri kertas berpotensi meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman karena berasal dari bahan baku organik (kayu, dan bubur kertas). Pada proses dekomposisinya, bahan organik dapat meningkatkan kandungan N, P dan K sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman bawang merah untuk proses meningkatkan produksi. Sludge diharapkan mampu meningkatkan efisiensi penyerapan hara sehingga dapat menurunkan ketergantungan pertani terhadap pupuk anorganik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh aplikasi limbah kertas sebagai pupuk organik dalam meningkatkan produksi bawang merah dan mengevaluasi dampak dari aplikasi limbah kertas sebagai pupuk organik dalam peningkatan serapan N, P, K tanaman dan ketersediaan unsur N, P, dan K tanah. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2021 sampai Maret 2022 di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Penelitian dirancang menggunakan RAK (Rancangan acak kelompok) dengan 9 perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali. Perlakuan disusun sebagai berikut: L0 (Kontrol tanpa pemupukan), L1 (100% pupuk anorganik), L2 (100% pupuk anorganik + 100% limbah kertas), L3 (75% pupuk anorganik + 50% limbah kertas), L4 (75% pupuk anorganik + 100% limbah kertas), L5 (75% pupuk anorganik + 150% limbah kertas), L6 (50% pupuk anorganik + 50% limbah kertas), L7 (50% pupuk anorganik + 100% limbah kertas), L8 (50% pupuk anorganik + 150% limbah kertas). Parameter pengamatan meliputi jumlah anakan bawang merah per rumpun, berat segar, berat kering umbi bawang merah, serapan unsur hara N, P, dan K tanaman,efisiensi N, P, dan K, serta kesuburan tanah pH, N, P, dan K tanah. Hasil penelitian menunjukan bahwa aplikasi sludge limbah kertas secara signifikan meningkatkan produksi bawang merah, dengan peningkatan tertinggi terdapat pada perlakuan L1 (100% pupuk anorganik dengan dosis yang diberikan 200 kg urea /ha, 300 kg SP-36/ha, 200 kg Kcl /ha, 500 kg ZA /ha). Namun secara statistik tidak berbeda dengan perlakuan lainnya kecuali L0 (kontrol tanpa pemupukan). Hal ini diduga kandungan hara pada sludge limbah kertas belum mampu meningkatkan produksi pada tanaman bawang merah. sludge berpotensi sebagai pembenah tanah organik dalam meningkatkan produksi tanaman bawang merah tetapi tetap dikombinasikan dengan pupuk anorganik. Adapun perlakuan L4 (75% pupuk anorganik + 100% sludge limbah kertas dengan dosis yang diberikan 150 kg Urea, 225 kg SP-36, 150 kg KCl, 375 kg ZA dan 5000 kg sludge) memberikan peningkatan terbaik untuk semua parameter kesuburan tanah dan menjadi dosis rekomendasi pada penelitian ini.
English Abstract
In the decomposition process, organic matter can increase the content of N, P, and K so that it can be utilized by shallot plants for the process of increasing production. Sludge is expected to increase the efficiency of nutrient absorption so that it can reduce agriculture to inorganic fertilizers. This study aims to analyze the effect of the application of paper waste as organic fertilizer in increasing the production of shallots and the impact of the application of paper waste as organic fertilizer in increasing plant N, P, K uptake and the availability of N, P, and K elements in the soil. This research was conducted from July 2021 to March 2022 in the experimental field of the Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya, Lowokwaru District, Malang City. The study was designed using RAK (Randomized Block Design) with 9 treatments and repeated 3 times. The treatments were arranged as follows: L0 (Control without fertilization), L1 (100% inorganic fertilizer), L2 (100% inorganic fertilizer + 100% paper waste), L3 (75% inorganic fertilizer + 50% paper waste), L4 (75% inorganic fertilizer + 100% paper waste), L5 (75% inorganic fertilizer + 150% paper waste), L6 (50% inorganic fertilizer + 50% paper waste), L7 (50% inorganic fertilizer + 100% paper waste), L8 (50% inorganic fertilizer + 150% paper waste). Observation parameters included the number of tillers per clump, fresh weight, dry weight of shallot bulbs, nutrient uptake of N, P, and K of plants, N, P, and K efficiency, as well as soil fertility pH, N, P, and K. K land. The results showed that the application of waste effluent significantly increased the production of shallots, with the highest increase in treatment at L1 (100% inorganic fertilizer with a given dose of 200 kg urea/ha, 300 kg SP-36 / ha, 200 kg Kcl / ha, 500 kg). kg ZA/ha). However, it was not statistically different from other treatments except L0 (control without fertilization). It is suspected that the nutrient content in paper waste sludge has not been able to increase production in shallot plants. mud as an organic soil enhancer in increasing the production of shallots but still combined with inorganic fertilizers. The L4 treatment (75% inorganic fertilizer + 100% paper waste sludge with a given dose of 150 kg Urea, 225 kg SP-36, 150 kg KCl, 375 kg ZA and 5000 kg sludge) gave the best increase for all soil fertility parameters and became recommended dose in this stud
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522040528 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.4 Soil science |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 27 Apr 2023 01:37 |
Last Modified: | 27 Apr 2023 01:38 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/198416 |
Text (0522040528)
Theo Giko Gatano.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |