Evaluasi Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Universitas Brawijaya (Studi Kasus Instrumen Akreditasi Program Studi 4.0).

Hakim, Athrusy Robiul and Dr. Siti Rochmah, M.Si and Drs. Andy Fefta Wijaya, MDA., Ph.D. (2022) Evaluasi Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Universitas Brawijaya (Studi Kasus Instrumen Akreditasi Program Studi 4.0). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

BAN-PT kembali mengeluarkan standar yang terbaru yaitu IAPS 4.0. IAPS 4.0 mempunyai 9 kriteria penilaian. Penilaian ini menggantikan kriteria terdahulu yang mencakup 7 kriteria (IAPS 3.0). Terdapat perbedaan mendasar yang ada di IAPS 3.0 dan IAPS 4.0. Perbedaan mendasar IAPS mengakibatkan peringkat akreditasi tidak setara. Sementara itu sifat wajib akreditasi nasional ini menjadikan Universitas Brawijaya harus menyesuaikan kebijakan dan pengelolaan perguruan tinggi untuk pemenuhan persyaratan akreditasi nasional. Maka diperlukan adanya singkronisasi antara SPMI dan SPME agar pengembangan mutu secara berkelanjutan atau Continous Quality Improvement (CQI) dapat terus berjalan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan dari: 1) Bagaimana pelaksanaan Instrumen Akreditasi Program Studi versi 4.0 (IAPS 4.0) di Universitas Brawijaya? 2) Bagaimanakah evaluasi pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Universitas Brawijaya? 3) Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Universitas Brawijaya? Penelitian ini adalah penelitian studi kasus (case study) dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data diambil dari wawancara, obserservasi dan dokumentasi. Adapun yang dijadikan rujukan oleh penulis adalah teori Provus’s Discrepancy Evaluation Model (DEM). model evaluasi yang membandingkan antara apa yang ada pada standar dengan apa yang terjadi di lapangan sehingga dapat ditemukan kesenjangan. Hasil dari penelitian ini yaitu, 1) Pelaksanaan IAPS 4.0 di Universitas Brawijaya dilaksanakan dengan berbasis Total Quality Management (TQM) sebagai konsep penjaminan mutu yang berkelanjutan 2) Evaluasi SPMI menggunakan Discrepancy Evaluation Model (DEM) untuk memenuhi dan melampaui dari SN-Dikti khususnya untuk kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi serta output-outcome based. 3) Faktor pendukung dan penghambat dipetakan melalui konsep TQM. Faktor pendukung yaitu bantuan dana dari pihak kampus yang sangat membantu dan dukungan dari pihak rektorat dalam proses akreditasi. Sementara faktor penghambat adalah kegiatan rutin Tri Dharma Perguruan Tinggi yang belum bisa diatur dengan baik dan Pandemi Covid-19 yang menyebabkan komunikasi dan koordinasi terhambat. Penelitian mengenai akreditasi IAPS 4.0 ini memang sangat menarik untuk diteliti karena IAPS 4.0 adalah kebijakan yang baru bagi program studi yang ingin alih status peringkat akreditasi menjadi terakreditasi Baik, Baik Sekali maupun Unggul

English Abstract

BAN-PT again issued the latest standard, namely IAPS 4.0. IAPS 4.0 has 9 assessment criteria. This assessment replaces the previous criteria which included 7 criteria (IAPS 3.0). There are fundamental differences in IAPS 3.0 and IAPS 4.0. IAPS's fundamental differences result in unequal accreditation ratings. Meanwhile, the mandatory nature of this national accreditation makes Universitas Brawijaya have to adjust the policies and management of higher education to fulfill the requirements of national accreditation. So it is necessary to have a synchronization between SPMI and SPME so that continuous quality improvement (CQI) can continue. The purpose of this research is to answer questions from: 1) How is the implementation of the Study Program Accreditation Instrument version 4.0 (IAPS 4.0) at Brawijaya University? 2) How is the evaluation of the implementation of the Internal Quality Assurance System (SPMI) at Universitas Brawijaya? 3) What are the supporting and inhibiting factors in implementing the Internal Quality Assurance System (SPMI) at Universitas Brawijaya? This research is a case study with a qualitative approach. Data collection techniques were taken from interviews, observations and documentation. As for what is used as a reference by the author is the theory of Provus's Discrepancy Evaluation Model (DEM). an evaluation model that compares what is in the standard with what is happening in the field so that gaps can be found. The results of this study are, 1) The implementation of IAPS 4.0 at Brawijaya University is carried out based on Total Quality Management (TQM) as a sustainable quality assurance concept 2) SPMI evaluation uses the Discrepancy Evaluation Model (DEM) to meet and exceed the SN-Dikti especially for the activities of the Tri Dharma of Higher Education as well as output-based outcomes. 3) Supporting and inhibiting factors are mapped through the TQM concept. Supporting factors are financial assistance from the campus which is very helpful and support from the rectorate in the accreditation process. While the inhibiting factors are the routine activities of the Tri Dharma of Higher Education which cannot be properly regulated and the Covid-19 Pandemic which causes communication and coordination to be hampered. This research on IAPS 4.0 accreditation is indeed very interesting to study because IAPS 4.0 is a new policy for study programs that want to change the status of accreditation ratings to become accredited Good, Once or Excellent.

Item Type:	Thesis (Magister)
Identification Number:	0422030007
Uncontrolled Keywords:	Akreditasi, BAN-PT, IAPS 4.0, SPMI, Universitas Brawijaya, Accreditation, BAN-PT, IAPS 4.0, SPMI, Universitas Brawijaya
Subjects:	300 Social sciences > 378 Higher education (Tertiary education) > 378.007 Education, research, related topics
Divisions:	S2/S3 > Magister Manajemen Pendidikan Tinggi, Fakultas Ilmu Administrasi
Depositing User:	soegeng sugeng
Date Deposited:	14 Apr 2023 02:07
Last Modified:	14 Apr 2023 02:07
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/198301

Text (DALAM MASA EMBARGO) ATHRUSY ROBIUL HAKIM.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (6MB)

Actions (login required)

View Item