Pengaruh Penambahan Pupuk Npk Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Yang Ditanam Dengan Pupuk Kandang Ayam Sebagai Pupuk Dasar

Ibrahim, Iqbal Maulana and Dr. Anna Satyana Karyawati, SP., MP. (2022) Pengaruh Penambahan Pupuk Npk Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Yang Ditanam Dengan Pupuk Kandang Ayam Sebagai Pupuk Dasar. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan tanaman sayuran semusim, dan termasuk salah satu komoditas tanaman hortikultura yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia. Produktivitas bawang merah tersebut masih rendah jika dilihat dari potensi produksi bawang merah di Indonesia mencapai 20 ton/ha. Permasalahan budidaya tanaman bawang merah adalah unsur hara tanaman bawang merah, upaya yang dilakuakan meningkatkan dosis pupuk anorganik secara berlebihan. Kegiatan ini mampu meningkatkan produksi bawang merah, akan tetapi jika dilakukan secara terus-menerus tanah pada lahan budidaya akan menjadi tidak produktif. Upaya perbaikan produktivitas lahan yang menurun dapat dilakuakan dengan menggunakan pupuk organik pada kegiatan budidaya bawang merah. Penggunaan pupuk organik bertujuan untuk mengatasi degradasi lahan atau penurunan kualitas lahan. Pupuk kandang ayam merupakan pupuk organik yang berasal dari kotoran ayam yang sudah matang sempurna dan dapat digunakan sebagai pupuk dasar yang memiliki kelebihan dalam penyediaan NPK. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai September 2021 di Dusun Bulusan RT. 02 / RW 05, Desa Bulu, Kec. Semen, Kabupaten Kediri. Bahan yang digunakan untuk penelitian pupuk kandang ayam, pupuk majemuk Phosnka NPK 15:15:15 dan bawang merah varietas Tajuk. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 9 perlakuan P0 NPK 650 Kg/ha, P1 NPK 450kg/ha + Pupuk kandang ayam 10 Ton/ha, P2 NPK 550 Kg/ha + Pupuk kandang ayam 10 Ton/ha, P3 NPK 650 Kg/ha + Pupuk kandang ayam 10 Ton/ha, P4 NPK 750 Kg/ha + Pupuk kandang ayam 10 Ton/ha, P5 NPK 450 Kg/ha + Pupuk kandang ayam 20 Ton/ha, P6 NPK 550kg/ha + Pupuk kandang ayam 20 Ton/ha, P7 NPK 650kg/ha + Pupuk kandang ayam 20 Ton/ha, P8 NPK 750 kg/ha + Pupuk kandang ayam 20 Ton/ha dan diulang sebanyak 3 kali. Pengamatan penelitian dilakukan secara non destruktif, sampel untuk penelitian ini menggunakan 6 tanaman sampel yang diamati pada saat 14, 28, 35, 42, 49, 56 HST dengan parameter tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan. Pengamatan komponen hasil menggunakan 6 sampel tanaman dengan parameter bobot segar umbi, bobot kering umbi, hasil panen. Hasil pengamatan pada penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5 %. Jika hasil pengujian diperoleh berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur (BNJ) pada taraf 5%. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pemberian berbagai kombinasi antara pupuk NPK dan pupuk kandang ayam berpengaruh tidak nyata pada parameter tinggi tanaman dan jumlah daun pada umur 14 HST dan 21 HST. Sedangkan pada parameter jumlah anakan memberikan hasil berpengaruh tidak nyata pada umur 14 HST, 21 HST dan 28 HST. Pemberian berbagai kombinasi antara pupuk NPK dan pupuk kandang ayam memberikan hasil yang nyata terhadap parameter tinggi tanaman dan jumlah daun pada umur 28 HST, 35 HST, 42 HST dan 49 HST, dan parameter jumlah anakan pada umur 35 HST, 42 HST dan 49 HST. Serta memberikan hasil yang nyata terhadap bobot segar umbi, bobot kering umbi dan hasil tanaman bawang merah. Pemberian pupuk NPK 15 550 kg/ha dengan pupuk kandang ayam 20 ton/ha memberikan hasil terbaik terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, bobot segar umbi, bobot kering umbi dan bobot hasil tanaman bawang merah.

English Abstract

Shallots (Allium ascalonicum L.) is a vegetable crop of a season and is one of the horticultural crop commodities that are often used by the people of Indonesia. The productivity of shallots is still low when viewed from the potential for shallot production in Indonesia reaching 20 tons/ha. The problem of cultivation of shallot plants is the nutrient element of the shallot plant, the effort being made is to increase the dose of inorganic fertilizer in excess. This activity is able to increase the production of shallots, but if it is carrie out continuously the soil on cultivated land will become unproductive. The efforts to improve the decreased land productivity can be done by using organic fertilizers in the cultivation of shallots. The use of organic fertilizers aims to overcome land degradation or decreased land quality. Chicken manure is an organic fertilizer derived from chicken manure that is perfectly mature and can be used as a basic fertilizer which has advantages in providing NPK. This research will be conducted from July until September 2021 in Bulusan Hamlet, RT. 02 / RW 05, Bulu Village, Semen Subdsitrict, District of Kediri. The materials use for in this research are chicken manure, compound fertilizer NPK 15:15:15 and shallots of the Tajuk variety. This study use a randomized block design (RBD) consisting of 9 treatments P0 NPK 650 Kg/ha, P1 NPK 450 Kg/ha + Chicken Manure 10 Tons/ha, P2 NPK 550 Kg/ha + Chicken Manure 10 Tons/ha , P3 NPK 650 Kg/ha + Chicken Manure 10 Tons/ha, P4 NPK 750 Kg/ha + Chicken Manure 10 Tons/ha, P5 NPK 450 Kg/ha + Chicken Manure 20 Tons/ha, P6 NPK 550 Kg /ha + Chicken Manure 20 Tons/ha, P7 NPK 650 Kg/ha + Chicken Manure 20 Tons/ha, P8 NPK 750 Kg/ha + Chicken Manure 20 Tons/ha and repeated 3 times. Research observations will be carried out non-destructively, the sample for this study use 6 plant samples observe at the time of 14, 28, 35, 42, 49, 56 HST with parameters of plant height, number of leaves, number of tillers. Components resulting from the use of 6 plant samples with parameters of the fresh weight of plants, dry weight of tubers, and the production of shallots. The results of observations in this study be tested using Analysis of Variance (F test) at the level of 5%. If the test results obtained are significantly different, then continued with the Honestly Significant Different test (HSD) at the level of 5%. The result showed that the application of various combination of NPK fertilizer and chicken manure had no significant effect on the parameters of plant height and number of leaves at the age of 14 DAP and 21 DAP. Meanwhile, the number of tillers gave no significant effect at the age of 14 DAP, 21 DAP and 28 DAP. The application of various combinations of NPK fertilizer and chicken manure gave significant results on the parameters of plant height and number of leaves at 28 DAP, 35 DAP, 42 DAP and 49 DAP, and the number of tillers at 35 HST, 42 HST and 49 HST. As well as providing real results on the fresh weight of tubers, dry weight of tubers and the production of shallots. The application of NPK 15 550 kg/ha with chicken manure 20 tons/ha gave the best results on plant height, iv number of leaves, number of tillers, fresh weight of tubers, dry weight of tubers and production weight of shallots.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522040430
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.16 Production efficiency
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 05 Apr 2023 03:16
Last Modified: 05 Apr 2023 03:16
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/197994
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Iqbal Maulana Ibrahim.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item