Strategi Pemberantasan Illegal Unreported Unregulated (IUU) Fishing di Satuan Pengawas Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (Satwas SDKP) Palabuhanratu, Sukabumi

Setiawan, Muhammad Ibrahim Putera and Dr. Ir. Darmawan Ockto Sutjipto, M.Si and Sunardi, ST, MT (2022) Strategi Pemberantasan Illegal Unreported Unregulated (IUU) Fishing di Satuan Pengawas Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (Satwas SDKP) Palabuhanratu, Sukabumi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Illegal, Unreported, and Unregulated Fishing atau yang bisa disebut IUU Fishing adalah kegiatan perikanan yang tidak sah, tidak dilaporkan pada institusi pengelola yang berwenang, dan kegiatan perikanan yang belum diatur pada peraturan yang ada. Kegiatan IUU Fishing dapat muncul disemua tipe pengelolaan perikanan baik skala kecil maupun skala industri tanpa bergantung pada lokasi, target penangkapan, dan alat tangkap yang dioperasikan. Dampak IUU Fishing dapat mempengaruhi kestabilan perekonomian di Indonesia salah satunya adalah terhambatnya perdagangan internasional yaitu ekspor dibidang hasil perikanan tangkap, hal itu disebabkan karena semua produk perikanan yang masuk ke pasar Uni Eropa dan Asia memiliki beberapa persyaratan yang wajib dipenuhi seperti hasil tangkapan yang terjamin kualitasnya dan tidak berasal dari kegiatan IUU Fishing. Indonesia menerbitkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 13 Tahun 2012 tentang Sertifikat Hasil Tangkapan Ikan atau yang bisa disingkat SHTI dalam rangka memenuhi persyaratan perdagangan hasil perikanan ke berbagai negara seperti Uni Eropa dan Asia, sehingga peraturan ini dapat mencegah dan memberantas kegiatan IUU Fishing yang terjadi di WPPNRI (Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Repulik Indonesia) 573 di sekitar perairan Sukabumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 13 Tahun 2012 tentang Sertifikat Hasil Tangkapan Ikan, mengetahui efektivitas sistem pengawasan perikanan dalam mencegah IUU Fishing, dan menganalisis jenis pelanggaran IUU Fishing serta menetapkan strategi pembarantasan IUU Fishing di Satwas SDKP, Sukabumi. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2022 sampai dengan Juni 2022. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan memilih responden yang menguasai bidangnya masing-masing diantaranya Petugas SHTI Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuharatu, Personil Satwas SDKP, Sukabumi dan Nelayan Palabuharatu. Data yang diperoleh dalam penelitian meliputi data primer seperti wawancara dan kuesioner, sedangkan data sekunder yaitu penerbitan SHTI dan Peraturan Dirjen PSDKP No.10 Tahun 2014 tentang Lembar Verifikasi Hasil Pendaratan Ikan. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini diantaranya adalah deskriptif kualitatif,diagram Fishbone, dan analisis Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT). Deskriptif kualitatif bertujuan untuk memperoleh ruang lingkup peraturan mengenai sertifikasi hasil tangkapan ikan meliputi wewenang, syarat dan tata cara penerbitan, serta manfaat dari penerbitan SHTI di PPN Palabuhanratu. Diagram fishbone berfungsi untuk menentukan faktor penyebab terjadinya IUU Fishing hingga ke akar permasalahannya. Analisis SWOT berguna untuk mencari dan menetapkan strategi yang sesuai dengan permasalahan IUU Fishing di Satwas SDKP, Sukabumi. Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode deskriptif kualitatif diperoleh ruang lingkup pelaksanaan penerbitan Surat Laik Operasi (SLO), Lembar Verifikasi Hasil Pendaratan Ikan (LVHPI), dan Sertifikasi Hasil Tangkapan Ikan (SHTI) terhadap 2 (dua) instansi yaitu UPT Palabuhanratu dan Satwas SDKP, Sukabumi. Hasil pada diagram fishbone diperoleh 4 faktor permasalahan IUU Fishing diantaranya faktor sumberdaya manusia, instansi perikanan, personil pengawasan, dan lingkungan, selanjutnya faktor permasalahan tersebut dijadikan matriks SWOT, sehingga pada analisis SWOT diperoleh titik koordinat (0.79 ; -0.03) yang terletak pada posisi kuadran II yaitu dengan menerapkan strategi S-T (Strengths – Threat) sebagai berikut : 1). Meningkatkan konsistensi pengawasan IUU Fishing, 2). Kerjasama pemerintah dengan nelayan dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan sukabumi, 3).Mengoptimalkan Peraturan Dirjen PSDKP No.10 Tahun 2014 tentang LVHPI, 4). Meningkatkan demand di pasar Uni Eropa dan Asia, 5). Mendorong antusiasme perusahaan perikanan dalam penerbitan SHTI.

English Abstract

Illegal, Unreported, and Unregulated Fishing or what can be called IUU Fishing are illegal fishing activities, not reported to the authorized management institutions, and fishery activities that have not been regulated in existing regulations. IUU fishing activities can occur in all types of fisheries management, both small and industrial scale, regardless of location, fishing targets, and fishing gear operated. The impact of IUU Fishing can affect the stability of the economy in Indonesia, one of which is the inhibition of international trade, namely exports in the field of capture fishery products, this is because all fishery products entering the European Union and Asian markets have several requirements that must be met such as quality guaranteed catch and does not originate from IUU fishing activities. Indonesia issued the Minister of Marine Affairs and Fisheries Regulation No. 13 of 2012 concerning Fish Catch Certificates or what can be abbreviated as SHTI in order to meet the requirements for trade in fishery products to various countries such as the European Union and Asia, so that this regulation can prevent and eradicate IUU fishing activities that occur in WPPNRI (Fisheries Management Region of the Republic of Indonesia). ) 573 around Sukabumi waters. This study aims to determine the effectiveness of the Minister of Marine Affairs and Fisheries Regulation No. 13 of 2012 concerning Fish Catch Certificates, knowing the effectiveness of the fisheries surveillance system in preventing IUU Fishing, and analyzing the types of IUU fishing violations and establishing a strategy to eradicate IUU Fishing in the SDKP Satwas, Sukabumi. This research was conducted from April 2022 to June 2022. The sample determination used a purposive sampling technique by selecting respondents who mastered their respective fields including SHTI Officers at the Nusantara Fisheries Port (PPN) Palabuharatu, SDKP Satwas Personnel, Sukabumi and Palabuharatu Fishermen. The data obtained in the study include primary data such as interviews and questionnaires, while secondary data is the issuance of SHTI and the Regulation of the Director General of PSDKP No. 10 of 2014 concerning the Verification Sheet of Fish Landing Results. The analytical methods used in this study include qualitative descriptive, Fishbone diagrams, and analysis of Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT). Qualitative descriptive aims to obtain the scope of regulations regarding certification of fish catches including the authority, requirements and procedures for issuance, as well as the benefits of issuing SHTI at Palabuhanratu PPN. The fishbone diagram is used to determine the factors that cause IUU fishing to get to the root of the problem. SWOT analysis is useful for finding and determining strategies that are appropriate to the IUU Fishing problem in the SDKP Satwas, Sukabumi. Based on the results of the analysis using a qualitative descriptive method, the scope of the implementation of the issuance of a Certificate of Operation Eligibility (SLO), a Fish Landing Result Verification Sheet (LVHPI), and a Fish Catch Certification (SHTI) was obtained for 2 (two) agencies, namely UPT Palabuhanratu and Satwas SDKP, Sukabumi. . The results on the fishbone diagram obtained 4 factors of IUU Fishing problems including human resources, fisheries agencies, supervisory personnel, and the environment, then the problem factors were used as a SWOT matrix, so that in the SWOT analysis the coordinates were obtained (0.79 ; -0.03) which were located in the quadrant position. II is by implementing the ST strategy (Strengths – Threat) as follows: 1). Improve the consistency of IUU Fishing supervision, 2). Government cooperation with fishermen in improving the welfare of Sukabumi fishermen, 3). Optimizing the Regulation of the Director General of PSDKP No. 10 of 2014 concerning LVHPI, 4). Increasing demand in the European Union and Asian markets, 5). Encouraging the enthusiasm of fishing companies in issuing SHTI.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522080304
Uncontrolled Keywords: IUU Fishing, Satwas SDKP, WPPNRI 573
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.95 Biological resources > 333.956 Fishes
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 05 Apr 2023 02:19
Last Modified: 05 Apr 2023 02:19
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/197971
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Muhammad Ibrahim Putera Setiawan.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item