Studi Pengaruh Berat Telur Penyu dan Kedalaman Sarang Terhadap Keberhasilan Penetasan Telur Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea) pada Sarang Semi Alami di Pantai Pancerdoor, Pacitan.

Aryani, Dina and Ir. Sukandar,, MP and Almira Syawli,, S.Kom, M.Kom (2022) Studi Pengaruh Berat Telur Penyu dan Kedalaman Sarang Terhadap Keberhasilan Penetasan Telur Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea) pada Sarang Semi Alami di Pantai Pancerdoor, Pacitan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penyu adalah salah satu jenis reptil yang hidup di laut. Perubahan iklim dan ancaman predator merupakan faktor penyebab keberadaan penyu menjadi terancam. Selain faktor tersebut, akibat dari aktivitas manusia seperti pemanfaatan bagian tubuh penyu dan pengelolaan teknik konservasi yang masih kurang memadai dapat menjadi ancaman kepunahan penyu. Penyu lekang (Lepidochelys olivacea) atau disebut juga dengan penyu abu-abu merupakan salah satu dari spesies penyu yang berada di perairan Indonesia yang masuk ke dalam daftar merah di International Union for The Concervation Nature and Natural Resources (IUCN), hal tersebut menandakan bahwa spesies tersebut harus dilindungi karena keberadaannya terancam punah. Sarang alami rawan akan ancaman predator dan abrasi air laut, sehingga diperlukan lembaga konservasi penyu yang dapat membuat sarang semi alami dengan baik untuk menjaga keamanan telur penyu dan keberhasilan penetasan telur penyu. Konservasi Sahabat Penyu Pacitan didirikan oleh 32 anggota komunitas Sahabat Penyu Pacitan yang bergerak di bidang perlindungan dan perawatan penyu. Ukuran berat telur penyu tergantung pada indukan penyu tersebut. Penyu lekang pada umumnya memiliki ukuran berat telur sekitar 35,7 gr. Panjang kaki renang penyu dapat mempengaruhi kedalaman sarang alami penyu. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisis variasi parameter lingkungan (suhu, kelembaban, dan pH) pada sarang semi alami dengan kedalaman sarang yang berbeda, menganalisis pengaruh berat telur dan kedalaman sarang dengan keberhasilan penetasan telur penyu lekang (Lepidochelys olivacea), serta mengidentifikasi fase perkembangan embrio pada kegagalan penetasan. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimen dengan rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan. Perlakuan yang digunakan meliputi berat dengan tiga rentang berat yaitu 26 gr – 29.9 gr (a), 30 gr – 33.9 gr (b), 34 gr – 37.9 gr (c), dan 3 kedalaman yang berbeda yaitu kedalaman 30 cm (A), 40 cm (B), dan 50 cm (C), kemudian dilakukan 2 kali pengulangan agar hasil yang didapatkan semakin akurat. Analisa yang digunakan yaitu analisa two-way ANOVA. Hasil dari penelitian ini ialah dari 9 perlakuan yang telah dilakukan, sarang semi alami dengan kedalaman 40 cm dan berat 26-29.9 gr memiliki persentase keberhasilan penetasan terbaik yaitu 90%. Kondisi suhu, kelembaban, dan pH sarang semi alami cenderung stabil dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari tiga waktu pengukuran yang dilakukan pada setiap perlakuan. Berdasarkan analisis two-way ANOVA diperoleh nilai signifikan dari antara kedalaman sarang dan berat diperoleh sebesar 0.328 > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara kedalaman dan berat telur penyu terhadap keberhasilan penetasan telur penyu. Pada kegagalan penetasan, rata-rata telur menetas pada fase 6 dan fase 31a.

English Abstract

Turtles are one of the reptiles that live in the sea. Climate change and the threat of predators are factors that cause the existence of turtles to be threatened. In addition to these factors, the consequences of human activities such as the use of turtle body parts, and the management of conservation techniques that are still inadequate can pose a threat to turtle extinction. The sea turtle (Lepidochelys olivacea) or also known as the olive ridley turtle is one of the turtle species in Indonesian waters that is included in the red list of the International Union for The Conservation Nature and Natural Resources (IUCN) which means that the species must be protected because it endangered. Natural nests are prone to predators and sea air abrasion. Therefore, a turtle conservation agency is needed that can build semi-natural nests properly to maintain the safety of eggs and the success of hatching turtle eggs. Sahabat Penyu Pacitan conservation was founded by 32 members of the Sahabat Penyu Pacitan community who are engaged in the protection and care of turtles. The size of the turtle egg weight depends on the parent of the turtle. In general, turtles have an egg weight of about 35.7 grams. The length of the turtle's swimming legs can affect the depth of the turtle's natural nest. The purpose of this study was to analyze the variation of environmental parameters (temperature, humidity, and pH) in semi-natural nests with different nest depths, analyze the effect of egg weight and nest depth on the hatching success of olive ridley turtle eggs (Lepidochelys olivacea), and identify developmental phases. embryos on penetration failure. The research method used is an experimental method with an experimental design using a Randomized Block Design (RAK) with 9 treatments. The treatments used included weight with three weight ranges, namely 26 gr – 29.9 gr (a), 30 gr – 33.9 gr (b), 34 gr – 37.9 gr (c), and 3 different depths, namely a depth of 30 cm (A), 40 cm (B), and 50 cm (C), then performed 2 times in a row so that the results obtained are accurate. The analysis used is two-way ANOVA. The results of this study were from 9 treatments that had been carried out, semi-natural nests with a depth of 40 cm and a weight of 26-29.9 grams had the best percentage of hatching success of 90%. The conditions of temperature, humidity, and pH of the semi-natural nests tended to be stable and there were no significant differences from the three measurements taken for each treatment. Based on the two-way ANOVA analysis, a significant value was obtained between the depth of the nest and the weight obtained at 0.328 > 0.05, it can be concluded that there is no relationship between the depth and weight of turtle eggs on the success of hatching turtle eggs. In hatching failure, the average egg hatches in phase 6 and phase 31a.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522080251
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.95 Biological resources > 333.956 Fishes
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 17 Mar 2023 02:00
Last Modified: 17 Mar 2023 02:00
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/197601
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Dina Aryani.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item